Aku salah satu spesies yang berjenis manusia, dan salah satu ciri-ciri kemanusiaanku adalah "berpikir". Artinya, semakin aku berpikir, maka semakin pula aku telah memanusiakan diriku sendiri.

"Apa Yang Anda Pikirkan"?

Pertanyaan itu seakan menggugat sisi terdalam dari kemanusiaanku; sudahkah aku termasuk ke dalam golongan orang-orang yang berpikir? Atau hanya sekedar penikmat hasil pemikiran-pemikiran orang lain.

Betapa tidak, listrik yang kupakai hasil dari pemikiran orang lain, motor yang aku kendarai hasil dari pemikiran orang lain, model pakaian yang aku kenakan hasil dari pemikiran orang lain, media yang aku gunakan hasil dari pemikiran orang lain, dan hampir semua fasilitas yang tersedia seluruhnya merupakan hasil dari pemikiran orang lain. Sungguh, aku hanya baru sampai pada tahap berpikir untuk memilih hasil pemikiran mana yang bisa aku nikmati, dan rupanya aku ini tidak lebih hanyalah seorang penikmat hasil dari pemikiran orang lain.

Kemanapun aku pergi, dimanapun aku berada, orang-orang selalu mengajakku berpikir, sampai berada di facebook pun Mark Zuckerberg menanyakan apa yang kupikir. Kenapa dia tidak menanyakan apa yang kumakan? Apakah hari ini aku makan sate, makan humberger, makan spageti, makan lughoek, makan apam atau apa? Mengapa ia tidak menanyakan tentang apa yang ku makan hari ini? Kenapa isi pikiranku lebih penting dari isi perutku? Bukankah logika ku takkan jalan kalau tak ada logistik?

Image: Source

Pertanyaan-pertanyaan ini sedikit menganggu pikiranku, aku pun mulai berpikir tentang hal itu. Maklum saja, karena aku hanya seorang "penikmat hasil pemikiran" aku tak mau ambil pusing memikirkan terlalu dalam hal-hal yang aku anggap remeh seperti ini, dan lagi-lagi aku menempatkan diri sebagai "penikmat hasil pemikiran" dengan menanyakan perihal ini kepada temanku. Ia menjawab; "Mark Zuckerberg menanyakan "Apa yang anda pikirkan?" karena ia adalah seorang manusia, serta pengguna Facebook juga berasal dari spesies yang berjenis manusia. Andai pecipta Facebook itu salah satu spesies yang berjenis hewan, maka sungguh pertanyaan yang muncul adalah Apa Yang Anda Makan?"

Aku pun menukasnya; "Lantas, bukankah manusia itu selalu meributkan persoalan yang menyangkut tentang isi perut, dan bukankah tidak jarang kita akan selalu menyaksikan dalam pembicaraan, diskusi, debat, maupun dialektika lainnya tidak jauh-jauh dari soal isi perut?"

"Ya, itulah sisi kebinatangan manusia yang menamai dirinya sebagai hewan berpikir"

 

---

Created By: @munawar87 / Munawar Iskandar Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat

---

---

Posted from my blog with SteemPress : https://munawarpasilhok87.000webhostapp.com/2018/07/menggugat-kesadaran-diri-apa-yang-anda-pikirkan

---