Dari Tionghoa ke Aceh: Pendek Kisah Pangsit

in #culiner6 years ago

image

Boleh lah dikatakan bahwa salah satu kuliner 'khas' Kabupaten Bireuen adalah mie pangsit. Sekalipun ada banyak mie pangsit yang dijual, tak berlebihan bila Pangsit Apilin lah paling banyak diburu banyak orang. Baik masyarakat setempat maupun sesiapa saja yang melintas di kawasan itu.

Bersama keluarga kakak, dalam perjalanan Lhokseumawe-Banda Aceh, kami berhenti di Bireuen, Senin (12/11). Maksud dan tujuan adalah mencicipi Pangsit Apilin. Kami tiba kurang lebih pukul 09:30. Jam yang tepat berkunjung ke tempat makan tersebut. Sebab, salah-salah telat sedikit dagangannya habis. Tak jarang, pukul 10:30 sudah ludes.

Oya, Pangsit Apilin terletak di pojok Kota Bireuen. Tepatnya di jalan Langgar. Bagi yang belum pernah, jangan berharap saat mencari langsung dapat dengan membaca tanda di nama toko. Pangsit Apilin tidak ada pamplet namanya. Untuk memudahkan pencarian, susuri saja jalan Langgar, tokonya pas di samping DW Coffee, hampir paling ujung.

image

Bentuk tokonya kecil sekali. Tetapi pengunjungnya terbilang ramai. Kurang lebih hanya 3 meja besar. Siapa saja duduk langsung gabung. Pada datang saya kali ini, ada yang berbeda. Dimana, di teras toko sudah ada meja ukuran kecil. Meja tersebut sepertinya milik DW Coffee. Pantaslah saat duduk, yang datang menanyakan pesan minum apa, pelayan sebelah.

Kami memesan tiga porsi. Dengan rincian, dua goreng dan satu kuah. Yang terakhir untuk saya. Sembari menikmati, saya memperhatikan banyak yang memesan bungkus. Bahkan ada yang memesan dalam dua kantong plastik besar. Luar biasa.

Dalam literatur yang terbatas, pada mulanya di Bireuen Mie Pangsit dipopulerkan oleh Tionghoa. Seiring berjalannya waktu, masyarakat setempat mengadopsi resep plus memodifikasinya. Singkat kata, hampir di setiap sudut Bireuen banyak yang mendagangkan mie tersebut. Jadi, dalam perjalanan, baik dari penjual dan penikmat, ada akulturasi yang signifikan di kota yang berjuluk "juang" itu.

image

Bahkan, ada satu kampung, saya lupa namanya, di depan SPBU Reuleut, banyak pedangan Mie Pangsit. Kalau saya tak salah ingat, nama desanya Meunasah Blang. Mohon dilluruskan bila saya keliru. Setiap pedagang tentulah punya pelanggan langganan masing-masing. Dan sebagainya lumrah, rezeki beda-beda. Hanya saja, dalam bisnis kuliner, cita rasa dan pelayanan menjadi kunci.

Pangsit Apilin, sejauh yang saya tahu kepunyaan orang Tionghoa dari dulu hingga kini. Ia tetap survive dari sisi cita rasa juga pelanggan. Bedanya, yang menyajikan semua karyawannya adalah Aceh. Dari Pangsit Apilin kita tahu lagi belajar bahwa konsistensi serta paham apa yang musti dilakukan merupakan kunci bagi eksisnya sebuah kuliner, yang pada gilirannya akan dilabeli lagenda.

Sort:  

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq

Pangsit apilin halalkah????
Saya sudah hampir 10 tahun tidak makan apilin ..

Payah preh fatwa sang nyoe bang.

Hehehe lon awak bpom peugah cuma hana dipeuteubit bak koran sagai... Maka jih hana lon teu jeut pajoeh lee...

Oman. Nyoe ka kupiyoh ju. Nyan kaleuh dua geu, bek sampoe keu lhee.

Nyoe keun peubrok tapi lagee nyan info sehingga lon hana lee lon promo.

Lon keu bahan sagai. Haha

Di Bireuen, juga terkenal nikmat mie pangsitnya...

Benar. Dulu lagendanya Mi Tiauw. Hehe

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.027
BTC 60654.57
ETH 2343.25
USDT 1.00
SBD 2.48