Sistem Pembagian Waktu di Indonesia : WIB, WITA dan WIT

Sumber gambar

Tak terbayangkan betapa rumitnya hidup ini bila tidak ada satu sistem waktu yang disepakati oleh semua kalangan, terlebih bagi pelaku bisnis yang sangat erat kaitannya dengan penggunaan waktu saat meting dan perjanjian kerja lainnya. Sebagai contoh, ada seorang pembisnis dari Banda Aceh membuat perjanjian pertemuan bisnis dengan rekan bisnisnya pada hari Senin pukul 10.00 di Jakarat. Bila tidak ada waktu yang sudah disepakati untuk semua kalangan, tentunya masalah yang timbul adalah pukul 10.00 dalam jadwal itu apakah waktu di Banda Aceh atau waktu di Jakarta ? Polimik ini akan teratasi dengan ada nya sebuah sistem waktu yang telah disepakati dan diketahui oleh semua kalangan.

Dalam ilmu falak, sistem waktu ini dinamai dengan “waktu daerah”. Waktu daerah adalah sebuah sistem waktu yang mengacu kepada pembagiah waktu dunia, yakni sebuah acuan waktu yang diberlakukan untuk satu wilayah waktu. Satu wilayah waktu ini berlaku dalam 15 derajat busur bujur tempat, dengan asumsi dalam waktu satu jam matahari melalui 15 derajat bujur dalam setiap hari. Satu kali putaran sempurna matahari mengelilingi bumi bernilai 360 derajat busur, kemudian dibagi 15 derajat menghasilkan 24 jam.

Titik nol pembagian waktu ini dimulai pada gari bujur 0 derajat, garis bujur 0 ini adalah sebuah garis khayali yang melewati kota Greenwich di London. Dari garis ini ditarik ke timur sampai pada nilai 180 derajat bujur timur dan ditarik ke barat sampai 180 derajat bujur barat. Pada pertemuan garis bujur timur dan garis bujur barat dinamai garis tanggal internasional.Dari garis bujur 0 derajat kota Greenwich ditetapkan waktu daerah dengan catatan setiap kelipatan 15 derajat bujur timur (+1) atau bujur barat (-1) untuk 1 sistem waktu daerah sampai pada bujur bujur 180 derajat atau pada garis tanggal internasional.

Sumber gambar

Untuk negara Indonesia yang secara giografis termasuk daerah yang memanjang dari Sabang sampai Merauke memiliki 3 kelipatan 15 derajat busur, yakni mulai dari sabang 95 derajar bujur timur sampai Merauke dengan nilai 141 derajat bujur timur. Bila dilihat dari data ini memang edialnya waktu Indonesia dibagi dalam 3 zona waktu daerah.

Sebelum Indonesia merdeka tahun 1945, tentunya sistem waktu mengacu kepada ketentuan wilayah kekuasaan kerajan masing-masih daerah. Setelah Indonesia merdeka pada tahun1963 ditetapkan wilayah Indonesia hanya ada 3 zona waktu melalui Keputusan Presiden (Kepres) RI Soekarno nomor 243. Kemudian pada tahun 1978 Kepres tersebut dicabut dandigantikan dengan Kepres RI Soeharto nomor 41 yang menetapkan wilayah Indonesia menjadi 3 zona waktu dengan penyempurnaan pembagian wilayah saja, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan titik 105 derajat bujur timur dengan ditambah 7 (+7) dari waktu Greenwich, Waktu Indonesia Tengah (WITA) dengan titik 120 derajat bujur timur dengan ditambah 8 (+8) dari waktu Greenwich danWaktu Indonesia Timur (WIT) dengan titik 135 derajat bujur timur dengan ditambah 9 (+9) dari waktu Greenwich.
WIB meliputi Seluruh Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. WITA meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Timor Timur dan Sulawesi. WIT meliputi Maluku dan Irian Jaya. Sekian.

Terima kasih telah membaca, semoga ada manfaadnya. Silahkan resteem, vote and komen. Salam steemian @ismuel