POLITIK ACEH (II:21)

Di bab ini saya akan mereview tentang dinamika politik Aceh yang di tulis oleh dosen saya sendiri seperti bab-bab sebelum nya yaitu pak KBA (Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad).

Masih saja studi politik Aceh ataupun studi-studi ilmu lainnya masih di giring pada dunia melayu sehingga seolah-olah politik aceh dilihat dari kebangkitan dunia melayu. Dari segi sejarah kejayaan dan kecemerlangan Aceh yang menerapkan ilmu-ilmu dan nilai masih saja seperti sengaja terbenam melalui penulis melayu yang tidak menulis tentang bangkitnya Aceh. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk membangun fondasi sejarah di dalam membina ilmu politik Aceh secara kerkesinambungan.

Max Weber memandang bahwa ada 3 kajian wilayah politik, yaitu: kepemimpinan, pengaruh terhadap kepemimpinan, dan asosiasi politik. Inilah yang membentuk wajah politik yang kemudian menghadirkan negara. Dengan itu perlu di kerja keras untuk membangun peran penting politik Aceh sehingga tidak terbenam.

Kita harus tau bahwa politik Aceh sangat berguna untuk di jadikan sumber inspirasi dalam kajian politik, bisa dilihat dari sigap nya politik Aceh di lakukan saat menghadapi penjajah Belanda. Aceh dapat menyaingi barat yang sudah mendapatkan sistem politik yang maju pada era bersamaan, dengan karya-karya yang di hasilkan tentang sistem pengaturan suatu negara.

Acehnologi mempelajari politik Aceh akan memiliki kajian yang amat luar biasa banyak nya, dengan adanya peradaban dan pemikiran akan menciptakan pondasi yang begitu kuat untuk memperkenalkan ilmu politik Aceh. Peran pertama politik Aceh adalah para ulama yang mendirikan kerajaan, dan bertujuan menyebarkan agama Islam. Mengkaji politik Aceh harus melihat beberapa aspek, yakni aktor, peristiwa, pengaruh luar Aceh, konsep yang di terapkan, dan kondisi sosial masyarakat.

Terdapat peristiwa secara umum akan bagaimana perubahan praktik politik di Aceh dalam bidang otoritas dan kekuasaan. Secara umum peristiwa politik Aceh selalu di mulai oleh konflik, baik sesama orang Aceh maupun dengan pihak luar.

Dilihat masih banyak kecacatan ilmu pengetahuan akan Aceh, oleh karena nya butuh pembinaan dan pencerahan untuk ilmu ke acehan, di buku yang saya review ini yaitu Acehnologi dapat dijadikan sumber untuk pengetahuan yang lebih dalam tentang ke acehan, paling tidak di buku ini telah dapat merangkum sebuah studi yang pada dasarnya belum utuh dalam bidang keilmuan.