Kerja Keras vs Kerja Cerdas

Ada orang yang heran dan bertanya-tanya ketika memperhatikan tetangganya tidak bekerja dan hanya duduk-duduk di rumah tapi bisa beli ini dan itu? Ia dapat uang dari mana? Masak hanya di rumah saja bisa membeli kendaraan? Ketahuilah Orang yang demikian itu tentu memandang sebuah pekerjaan yang menghasilkan uang dengan sudut pandang clasik. Orang tersebut belum mau faham bahwa bekerja tidak harus di tempat khusus sesuai pekerjaanya. Di warung kopi pun sebernarnya mereka sedang bekerja.

Sekarang teknologi Jaringan internet tidak saja berputar-putar di kota, tapi sudah menembus desa. Tidak ada alasan orang tidak bekerja karena tidak ada pekerjaan.
Memanfaatkan dan memfungsikan dengan benar smartphone/laptob di era melenial serba digital ini adalah salah satu dari sejuta cara untuk mendapatkan pekerjaan yang bisa mendatangkan imbalan finansial. Meski demikian, kunci sebenarnya adalah kemauan kita untuk menjemput rezeki dan mengupgrade cara pandang lama. Tidak ada kebaikan yang kita lakukan yang tidak dibalas oleh Allah, terlebih jika kita melakukan dengan ikhlas. Selama kita mau berusaha, Allah pasti akan memberi balasan.

Rezeki memang rahasia Allah. Karena hanya Dia yang berhak memberikan kepada kita. Buktinya, ada sebagian kita yang bekerja banting tulang, peras keringat, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala, namun rezekinya begitu-begitu saja. Sedang, ada sebagian yang lain, yang hanya dengan bermodal laptop sambil duduk manis di kursi, tapi rezekinya seolah mengalir deras.
Pasal kenapa? Di zaman ini Kerja Cerdas lebih dihargai daripada Kerja Keras. Lalu apakah kita harus mwninggalkan kerja keras? TIDAK! Padukan Kerja Cerdas dengan Kerja Keras niscaya berduble hasilnya..