Betterlife- The Diary Game [11 oktober 2021] PESTA PERKAWINAN ADIK SEPUPU

Pagi ini aku dibangunkan oleh ibuku yang tidur tidak jauh dari tempat tidurku. Sayup-sayup ku dengar suara ibuku memanggilku untuk bangun dan sholat subuh. Sebuah panggilan yang sangat akrab sejak puluhan tahun yang lalu di setiap pagiku ketika waktu sholat subuh tiba, ibuku mengetuk-ngetuk pintu kamar dan berkata..beudoh….yak sembahyang..bek eeh lee……! Panggilan yang saat itu mungkin sedikit “membebani”ku sebagai anak yang masih belum banyak memahami ihwal dunia maupun akhirat, namun lama kelamaan aku mulai menyadari manfaat bahkan aku bersyukur di karuniai oleh Allah SWT memiliki orangtua yang punya konsen terhadap ini yang kurasakan membentuk karakter dan sikap serta gaya hidupku sekarang. Dan kini saatnya hal yang sama aku terapkan terhadap anak-anakku demi masa depan mereka.

Kedua orangtuaku sholat berjamaah bersama dari tahun ke tahun sampai usianya yang sudah cukup uzur saat ini dimana ayahku hampir genap berumur 80 tahun dan setelah sholat biasanya mereka wirid, sholat dan lain-lain sampai lebih kurang 1 jam. Aku terkadang jadi malu sendiri, yang masih di beri kesehatan oleh Yang Maha Kuasa tetapi amal ibadahku masih secuil.

Aku bangkit dan sholat subuh pagi ini di rumah kakakku karena dari kemarin kami berkumpul di Lhokseumawe karena ada pesta Adik sepupuku hari ini. Sehabis latihan Hapkido siang kemarin, aku pergi ke rumah almarhum pak cik di Kampung Jawa untuk ikut mensupport mak cik yang akan menikahkan anaknya hari ini. Aku sendiri pernah tinggal di rumah pak cik ini semasa aku bersekolah di SMA Negeri 1 Lhokseumawe tahun 1991 dan saat itu adik sepupuku yang nikah hari ini belum lahir.

Setelah membantu persiapan acara dari siang kemarin sampai tadi malam, aku menginap di rumah kakak di Cunda bersama keluarga besarku sehingga pagi ini aku kembali mendengar panggilan ibuku membangunkanku untuk sholat.

Setelah sholat subuh aku bergegas balik ke rumah mak cik untuk membantu disana karena dari semalam sudah dipesankan cepat balik ke rumah, maklum tidak ada laki-laki di rumah beliau yang bisa membantunya.

Sekitar jam 08.30 aku kembali ke rumah kakak di Cunda untuk bersiap-siap untuk kembali ke tempat acara pesta hari ini dan setelah selesai semuanya kami berangkat ke rumah mak cik di Kampung Jawa.

Pagi-pagi suasana masih agak lengang dan kami kembali mempersiapkan acara hari ini dan setelah beberapa saat kemudian para tamu mulai berdatangan. Anak-anak dari penari Ranup lampuan sudah mulai mempersiapkan diri untuk menyambut rombongan Linto Baro dan si kecil Alvira pun minta ikut di foto bersama mereka.

Sekitar jam 11 siang, rombongan linto baro tiba di tempat acara yang langsung di sambut dengan tari ranup lampuan dan setelahnya di lanjutkan dengan acara penyambutan secara adat dan kemudian linto di persilahkan masuk dan naik ke pelaminan.

Setelah selesai acara aku kembali lebih cepat ke rumah kakak di Cunda karena si kecil Alvira sudah tidak betah dan sudah mulai rusuh, akhirnya aku meninggalkan istri dan keluargaku di tempat acara dan aku membawa Alvira ke Cunda.

Jam 04 sore aku pulang ke rumahku di Matangkuli bersama anakku @lutfihakim sedangkan istri dan keluarga besarku lainnya menuju Lhoksukon ke tempat pesta saudara juga. Walaupun sudah agak sorean tetap harus kami hadiri dan aku harus pulang ke rumah duluan karena dari kemarin semua peliharaanku terlantar di rumah.

Aku mengurus peliharaan sampai menjelang magrib dan setelah sholat magrib aku makan malam sendiri dengan membuat tauge oseng-oseng karena istri belum sampai di rumah.

Demikian ceritaku hari ini, Semoga anda menyukainya dan terima kasih sudah mampir di postinganku.

Terima kasih juga senior-senior @anroja @radjasalman @el-nailul @heriadi @ernaerningsih @nazarul @herimukti @nadilchairi @mirzamg @firyfaiz @cicisaja @sisol dan senior-senior lainnya…..