Merajut Kebersamaan Sambil Menikmati Mie Kepiting

in #zzan5 years ago (edited)

image

Kemarin siang suara telpon berdering namun tidak terdengar karena handphone ku silent sebelum shalat dan saya lupa mengaktifkannya kembali. Aku lihat suara panggilan sebanyak 7 kali. Rupanya seorang sahabat yang baru saja membuka bisnis warung kopi menelponku, dan langsung saja aku telpon balik. Rudek menyuruhku ke tempat warkopnya yang sama sekali belum pernah ku kunjungi karena kebetulan ada tamu jauh dari Jakarta yang juga kawan semasa dalam komunitas Underground pada masa dulu.

image
Afdhal sedang mengupas kepiting

Edo GB sudah 13 tahun merantau ke Jakarta. Kami berbincang panjang lebar tentang pengalaman dia selama hidup dirantau. Katanya di sana banyak orang Aceh yang sudah kaya dengan berdagang obat-obatan. Tapi yang mereka jual adalah obat-obatan sejenis penenang. Usaha ini bisa dibilang illegal karena ada masanya akan digrebek oleh pihak keamanan. Namun Edo yang sekarang bukanlah Edo yang dulu. Dulu hidup dengan segala macam kecanduan, kini dia telah berubah menjadi seorang pengusaha apotik di sana.

image

Satu persatu kawan datang siang itu, ada Aulia yang sudah berhijrah dan tidak lagi mendengarkan musik apalagi memainkannya, ada juga Ogek yang kini sudah menjadi fotografer sukses di Kota Banda Aceh. Ada Amal yang bekerja di dinas PU, Fandi yang pernah bekerja di Telkomsel dan juga Nanak yang berprofesi sebagai penjahit.

Tidak lama kemudian datanglah Afdhal yang kini bekerja lepas setelah diputuskan kontrak dari PLN. Layaknya seorang superhero dia menyuruh kami untuk tidak pulang karena dia menjanjikan akan membawakan kepiting dari tambak dekat rumahnya. Saya tidak beranjak pulang, ketika beberapa teman lainnya berpamitan pulang karena siang telah berganti malam.

image

Sekitar pukul 9 malam, Afdhal datang sesuai dengan janjinya membawa sekantong kepiting. Dia merupakan kawan yang sigap dalam menjamu tamu. Ide silaturrahmi dengan makan mie kepiting datang begitu saja tanpa direncanakan. Afdhal pun langsung menuju dapur warkop Rudek untuk membersihkan kepiting sebelum dibawa ke tukang mie.

image

Beberapa kawan lainnya juga berdatangan ke warkop Rudek yang letaknya agak sedikit tersembunyi karena lokasinya berada di belakang toko orang. Bagi yang tidak tahu kota Banda Aceh akan sedikit sulit menemukan warkop Rudek ini.

Mie kepitingnya sangat enak, namun aku tidak bisa memakan semuanya karena aku sudah membatasi makanan yang menaikkan kadar kolesterol. Aku hanya memakan mie serta dua potong mie kepiting.

image

Setelah menyantap mie kepiting yang sudah dibawa ke tukan mie, saya pun berpamitan kepada beberapa teman yang masih duduk nongkrong karena jam sudah menunjukkan pukul 12 malam serta tempat tinggal yang agak kejauhan. Untung ada Nanak yang setia mau mengantar saya yang tinggal di Peukan Bada.

Terima kasih teman, sangat jarang kita bisa bertemu seperti semalam. Pertemuan tanpa sengaja seperti meninggalkan momen-momen indah yang harus kita abadikan agar teringat sepanjang masa. Semoga kita bisa bertemu lagi dilain kesempatan.

Regards,

@albertjester

Sort:  

You seem to be using older or Legacy version of eSteem!
Please check if you have newest version to get most out of eSteem, Android, iOS mobile app. For desktop Windows, Mac, Linux Surfer app!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.me/esteem

Neupakat lon hai @albertjester.... Hawa lon mie bing...

Lain kali bang beh... Nyan pih ata diba lee ngoen

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63191.19
ETH 2615.47
USDT 1.00
SBD 2.73