Kisah Di Balik Sepiring Gado-gado Telur

Sepanjang awal tahun baru 2020 ini, dunia sedang disibukkan dengan mewabahnya virus Covid-19, dan kita di Indonesia juga turut merasakan dan turut terkena imbasnya. Semuanya terjadi karena banyak sebab, dan salah satunya adalah karena keabaian diri kita sendiri.

Salah satu dampak dari mewabahnya virus ini, hampir di semua daerah sekarang diharuskan untuk sosial distancing, berdiam diri di rumah. Sehingga membuat perekonomian masyarakat ambruk, bahkan ada yang hancur total.

Seperti pagi ini, saat saya sedang bersantai di luar untuk menghirup udara segar, tiba-tiba datang seorang ibu-ibu dengan membawa bakulan. Dia menawarkan gado-gado untuk saya beli. Saya bimbang dan ingin menolak, teringat saya juga selalu menyempatkan diri untuk memasak, baik sebelumnya sebelum ada perintah work from home, maupun sekarang. Terlebih lagi, sekarang hanya kerja dari rumah, otomatis semua waktu kosong saya manfaatkan untuk kegiatan masak dan bersih-bersih.

Tapi belum sempat kalimat penolakan saya keluar, si ibu langsung berucap bahwa dia terpaksa harus jualan keliling agar anaknya di rumah bisa makan walaupun hanya dua kali sehari. Suaminya dalam kondisi sakit-sakitan. Ekonomi keluarga menjadi tanggungannya. Sebelum ini dia memilih jualan dari rumah, tapi karena kondisi sekarang, jualannya sepi, nyaris tak ada pembeli. Apalagi kalau bukan karena seruan stay at home dan social distancing. Semua orang takut terinfeksi sehingga memilih cara aman dengan tetap dirumah saja.

Tanpa banyak kata, saya membeli dua porsi. Diiringi beribu ucapan terima kasih yang mendalam dari si ibu. Saya terpaku. Ternyata keadaan di luar sana, sungguh sangat memprihatinkan. Keadaan kacau balau. Untuk makan sehari-hari saja susah, apalagi untuk hal lain.
Saya juga merasa sangat bersyukur, dalam keadaan seperti ini, keluarga saya masih bisa makan seperti biasa. Tercukupi gizinya empat sehat lima sempurna. Dan masih bisa menikmati buah-buahan segar setiap harinya. Hanya terpaksa keluar rumah saat belanjaan di rumah kosong tak bersisa.

Semoga keadaan ini cepat membaik, dan wabah ini cepat berlalu. Agar kehidupan pilu yang terpaksa di jalani saudara-saudara kita, tidak membuat mereka putus asa. Dan menghalalkan segala cara untuk bisa bertahan dan bernapas lega.

Banda Aceh
9 April 2020