Ketika Kucing dan Tikus Pun Sudah Berdamai

in #writing6 years ago (edited)

Kisah permusuhan di dunia perbinatangan sepertinya tidak ada yang seabadi yang diperlihatkan kucing dan tikus di serial kartun televisi, Tom & Jerry.

image(Foto : wikipedia.org)

Saban hari kedua makhluk ini bertengkar, saling menjebak, saling mencelakai, saling meruntuhkan reputasi masing-masing. Keduanya akan terbahak-bahak bahkan terpingkal-pingkal ketika melihat lawannya merintih kesakitan terkena perangkap mereka.

Film ini sangat digemari oleh segala lapisan masyarakat. Tidak mengenal batas umur. Kepopulerannya tidak pernah tergerus oleh film-film animasi zaman digital sekarang.

Tom & Jerry yang dibuat pertama kali pada tahun 1940 ini mampu bertahan dari gempuran film-film kartun baru yang dibuat dengan teknologi 3D. Mereka tetap bersaing dengan film semacam Spongebob, Masha And The Bear, Shaun The Sheep, atau film-film asal Jepang seperti : Doraemon, Naruto, dan One Piece. Hebatnya lagi, film perseteruan antara dua binatang penyuka tulang ikan ini juga tidak goyang oleh boomingnya Upin dan Ipin, Sopo Jarwo, maupun Boboiboy.

Kisah pertengkaran Tom dan Jerry karya Hanna dan Barbera ini sebegitu populernya hingga mampu meraih tujuh Academy Awards. Sebuah pengakuan luar biasa bagi film produksi Metro-Goldwyn-Mayer ini.

Padahal kalau kita mau jujur, dari sisi isi yang disampakan film ini, sangat merusak mental anak-anak.

Namun, coba perhatikan di kehidupan nyata sekarang, sudah jarang sebenarnya kita temukan permusuhan kucing dan tikus seperti yang digambarkan dalam serial Tom & Jerry tersebut. Apalagi buat kucing rumahan (seperti Tom) yang makannya sudah disediakan seperti jadwal makan tuannya. Keseharian sang kucing hanya mempercantik diri dan istirahat yang cukup, biar sehat.

Kenyamanan hidup kucing ternyata sangat mempengaruhi kesejahteraan hidup kaum tikus. Tong-tong sampah dalam rumah sepenuhnya sekarang di bawah kekuasaan mereka. Sedangkan tempat-tempat sampah di luar rumah, mereka masih harus berbagi dengan para kucing liar. Tugas mereka hanya menjaga momen saja, jangan bekerja mempreteli tong sampah bersamaan waktu dengan kucing. Logikanya, untuk apa berantem bila sisa-sisa makanan yang ditinggalkan kucing masih cukup untuk mengenyangkan kaum tikus sekolong.

Kedua makhluk ini mulai memperlihatkan sikap damai, sehingga kita pun akan jarang menemukan tong sampah berserakan akibat diobrak-abrik si kucing demi mendapatkan si tikus. Keduanya mulai sadar akan makna waktu dan energi yang akan terbuang percuma hanya demi mempertahankan eksistensi yang semu.

image
Anehnya, di saat perseteruan abadi antara kucing dan tikus ini hanya tinggal di layar kaca atau layar lainnya. Manusia malah mulai mengadopsi prilaku di film tersebut ke dalam kehidupannya.

Saling menjegal dan menjatuhkan sudah jadi pemandangan biasa di zaman sekarang. Manusia berlomba untuk di atas agar diakui orang banyak. Sekarang prestise menjadi kebutuhan hidup bagi sebagian besar orang. Celakanya, mereka langsung ingin meraih prestise tanpa mau berprestasi lebih dulu. Padahal bila prestasinya jreng pasti prestisenya akan joss dengan sendirinya.

Menjadi yang terbaik memang tujuan hidup dari kita semua. Cita-cita itu akan tidak luhur di saat kita mau meraihnya menggunakan cara yang tidak baik.

Demi sebuah posisi, banyak manusia sekarang yang rela mengorbankan apa saja. Moral dan integritasnya pun sanggup dia jual. Bahkan agama sekalipun. Apalagi kalau cuma sebuah persahabatan, dengan gampang dihancurkan. Berkhianat alias menggunting dalam lipatan bukanlah hal yang langka di era sekarang. Air mata bahagia dengan air mata duka sangat dekat jaraknya. Lazim sekarang orang bergembira di atas derita orang lain.

Jadi apa yang diperlihatkan Tom & Jerry di filmnya itu sebenarnya sudah out of date alias ketinggalan zaman di lingkungan kehidupan kucing dan tikus. Tapi bagi sebagian besar orang malah (tanpa disadari mungkin) menjadikan prilaku Tom & Jerry di film tersebut sebagai salah satu role model nya.

image
Jadi jangan heran jika negeri kita ini dilanda krisis moral. Tak pelak di masa kini sering kita dengar ungkapan :

Mencari orang cerdas itu gampang, tetapi mencari orang jujur itu baru susah.

Mulai dari sekarang raihlah prestasimu dan jujurlah.

Karena ada sebuah hadih maja (pepatah Aceh) mengungkapkan :
Meunyo sulet keupangkai ka pasti kanjai keulaba
(Kalau kebohongan menjadi modal, labanya pasti malu)


Saleum

Sort:  

Untuk terakhir kata jujur itu hebat, saya suka itu, tapi yang pasti kita harus jujur kepada diri kita sendiri, setuju @yoesrizalrusli.

Harus setuju dong. Karena kita musti jujur kepada siapa dan apapun.

Yang Sulet Ken Umat Nabi!

Keren... Tapi tetap Saya the power ranger .. my favorite film ketika kecil..BERUBAHHHH...

Watee ubit long yang long galak Flash Gordon

Nyoe film Panji manusia millenium hoe jeut ta puta hikmah jih bang?

😀😀😀 yang na taeu aneuk mit ka mulai jijak tulak tulak palang mon sidro jih...

Mungkin yang kita lihat hari ini adalah generasi hasil didikan Tom and Jerry.
Aku menangkap logika jungkir-balik dalam fabel animasi ini, tikus yang menjadi hama justru mendapat posisi protagonis, sementara kucing yang membasmi hama malah menempati posisi antagonis.

Benar bang...sehingga sekarang para tikus pun dengan leluasanya menggerogoti lumbung lumbung negara. Sang Kucing selalu ketinggalan selangkah dengan tipu tipu tikus...

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 54295.07
ETH 2287.14
USDT 1.00
SBD 2.31