Penulis "Nostalgia"

@tinmiswary di Lhok Mata Ie, 1999
Foto: https://m.facebook.com/khairilmiswar/

Tuan dan Puan Steemians...

Kita tentu tidak asing dengan kata "nostalgia." Kata ini terkait erat dengan kerinduan dan kenangan. Notalgia juga menghubungkan kita pada keindahan yang telah terlewati.

Tuan dan Puan pastinya sering mendengar istilah lagu nostalgia yang dinyanyikan oleh para penyanyi tempo dulu.

Disebut lagu nostalgia sebab ia "mengajak" kita untuk mengenang masa lalu. Sebagai contoh sebut saja lagu "Isabella" yang dinyanyikan Amy Search atau lagu Pance yang tentunya sudah cukup familiar di telinga.

Ketika mendengar lagu-lagu itu, pikiran kita akan menerawang jauh ke masa silam, ke masa remaja yang penuh dengan kenangan manis.

Saya sendiri akan "peudok jaro bak dhoe" sembari bersemadi dalam khayal pada saat senandung nolstagia itu mengalun menyentuh telinga.

Nah, apakah cuma lagu belaka yang dapat mengesankan kita pada nostalgia? Tentu tidak, Tuan dan Puan.

Dalam dunia kepenulisan, "nostalgia" pun sering hinggap, memeluk dan mencengkram sosok penulis tertentu. Bolehlah penulis yang larut dalam nostalgia ini kita sebut "penulis nostalgia."

Penulis nostalgia adalah sosok penulis yang cepat merasa puas dengan tulisan-tulisan lama yang sudah dihasilkannya tanpa berusaha untuk menghasilkan tulisan baru.

Penulis nostalgia adalah mereka yang hanya menulis dalam momen-momen tertentu. Pada saat momen itu berulang, dia akan kembali membagikan tulisan tersebut untuk dibaca.

Penulis nostalgia tidak peduli pada gerak zaman yang terus berubah. Dia tetap saja larut dalam "kemegahan" tulisannya di masa lalu. Dia tidak pernah berpikir untuk menghasilkan karya baru yang mampu melampaui karya-karyanya terdahulu.

Demikian dulu Tuan dan Puan Steemians, lain waktu disambung kembali...