Pluang Pagi: Saham AS Masih Bengong, Aset Kripto Lagi-Lagi 'Zonk'

in #writing3 years ago

Selamat pagi, Sobat Cuan! Sambil menyeruput kopi di Selasa (11/1) pagi, yuk simak rangkuman kinerja pasar pagi ini

Screenshot_2022-01-11-16-13-36-109_com.EmasDigi.png

Indeks Saham AS

Pergerakan trio indeks saham utama Amerika Serikat tidak satu suara pada sesi perdagangan Selasa (10/1). Nilai S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) masing-masing luntur 0,1% dan 0,5%, sementara nilai indeks Nasdaq lompat 0,05% di waktu yang sama.

Kinjera S&P 500 dan DJIA masih lesu gara-gara pelaku pasar masih menjauhi pasar modal dan beralih ke pasar obligasi pemerintah AS. Maklum, tingkat imbal hasil obligasi AS terus melonjak setelah bank sentral AS The Fed mengumumkan pengetatan kebijakan moneter, sehingga mereka pun menyerbu pasar obligasi. Bahkan, Goldman Sachs memprediksi bahwa The Fed akan meningkatkan suku bunga acuannya sebanyak empat kali tahun ini.

Namun, performa anyep kedua indeks saham tersebut tertahan oleh kinerja apik saham-saham teknologi seperti Apple, Microsoft, dan Alphabet pasca pelaku pasar memborong saham-saham tersebut mumpung harganya lagi turun (buy the dip).

Selain itu, kekhawatiran pelaku pasar atas dampak pengetatan kebijakan moneter The Fed terhadap performa saham-saham raksasa teknologi berkategori growth stocks mulai mereda. Nah, rentetan sentimen tersebut pun sukses bikin nilai Nasdaq, indeks saham yang didominasi emiten teknologi, ikut loncat.

Aset Kripto
Setelah sempat semringah sebentar kemarin, investor kripto nampaknya harus kembali gigit jari pada pagi ini. Melansir Coinmarketcap pukul 08.09 WIB, sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat terjebak di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai Bitcoin (BTC) bertengger di posisi US$41.471,98 per keping atau susut 0,65%. Sementara itu, nilai pesaing terdekatnya Ether (ETH) bercokol di US$3.069,53 per keping, turun 3,08% di waktu yang sama.

Geng altcoin kategori "pembunuh Ethereum" juga bernasib sama. Nilai Solana (SOL), Cardano (ADA), Polkadot (DOT), dan Avalanche (AVAX) masing-masing luluh 4,79%, 4,2%, 4,76%, dan 7,3% di waktu yang sama.

Secara umum, pasar kripto kembali mendadak lesu karena pelaku pasar sepertinya benar-benar menghindari pasar kelas aset berisiko seperti saham dan aset kripto. Hal ini diduga terjadi setelah Goldman Sachs merilis laporan yang menyebut bahwa The Fed kemungkinan akan bersikap sangat hawkish dengan mengerek suku bunga acuannya empat kali tahun ini.

Kendati demikian, tidak semua aset kripto bernasib apes pada pagi hari ini. Setidaknya, masih ada Cosmos (ATOM) yang nilainya melonjak 5,32% dalam sehari belakangan.

Nilai ATOM melonjak setelah beberapa aplikasi di dalam ekosistem Cosmos akan memiliki fungsi interoperabilitas dengan jaringan Ethereum melalui Evmos.

Emas
Harga emas spot berada di level US$1.804,82 per ons, melonjak 0,53% dibanding sehari sebelumnya. Pelaku pasar sepertinya tengah mengoleksi sang logam mulia mengantisipasi perilisan data inflasi yang pada pekan ini.

Jika memang inflasi Desember semakin meradang dibanding bulan sebelumnya, maka kondisi tersebut akan menjadi pisau bermata dua bagi emas. Di satu sisi, permintaan emas mungkin akan marak mengingat statusnya sebagai aset safe haven. Namun di sisi lain, kenaikan tingkat inflasi bakal bikin The Fed ngebet mengerek suku bunga acuannya dan bikin permintaan emas melorot.

Dolar AS
Nilai indeks Dolar AS bertengger di 95,91, turun 0,08% dibanding sehari sebelumnya. Nilai sang aset greenback masih berfluktuasi seiring sikap pelaku pasar yang pasang kuda-kuda menanti pengumuman inflasi Desember AS.

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 58659.71
ETH 3164.52
USDT 1.00
SBD 2.43