Perjalanan Mudik ke Kota Sigli : Part 1

Hai steemian hebat..

Lebaran adalah momen untuk silaturrahmi, di lebaran ini saya dan keluarga melakukan perjalanan ke Sigli dalam rangka menjumpai sanak saudara dan berziarah ke makam keluarga di sana. Perjalanan kali ini kami lakukan dari Banda Aceh sekitar pukul 09.00 WIB.

Langit yang sedikit mendung membuat perjalanan menjadi nyaman, tak ada terik matahari seperti hari - hari sebelumnya. Sepanjang perjalanan kami menjumpai banyak kendaraan yang hilir mudik di jalan Banda Aceh - Medan ini.

Di perjalanan ini mata kami dimanjakan dengan hamparan sawah yang terbentang di kaki gunung persis di sebelah jalan raya. Meski langit mendung, gunung tersebut tetap tampak mencolok dengan keindahannya.

Kami juga melewati jembatan yang terbuat dari pilar baja, yang membantu kendaraan menyeberangi sebuah sungai di bawahnya. Sungai dengan hamparan ribuan bebatuan alam yang membingkai sungai berair jernih ini.

Kami meneruskan perjalanan hingga Saree, di sana saya dan keluarga singgah di sebuah Mesjid yang terletak berdampingan dengan pertokoan dan kedai yang menjajakan aneka keripik, jagung dan kacang rebus.

Mesjid ini tampak ramai di singgahi pemudik, selain itu pada saat kami berkunjung sedang ada prosesi pernikahan sepasang sejoli di sana, sehingga area parkir tampak berjejal dengan kendaraan.

Air dari keran Masjid sangat sejuk dan menyegarkan, mungkin karena dari sumber mata air yang terdapat di pegunungan dan ditambah lagi dengan hawa dingin udara di tempat itu. Tak lama setelah rehat sejenak perjalanan kami lanjutkan, selang beberapa menit kemudian kami tiba di perbatasan Banda Aceh dan Kabupaten Pidie.

Rimbunnya pepohonan di kiri dan kanan bahu jalan menggiring kami untuk terus memacu kendaraan, perlahan tapi pasti akhirnya kami memasuki kawasan Kota Sigli. Bersambung, nantikan cerita perjalanan kami selanjutnya di Kota Sigli hingga menjumpai pusat pengolahan garam tradisional dan masih banyak lagi. Salam[]