Topeng dan "Keku'ehan"
Hari ini ada sedikit pembelajaran baru dalam hidupku. Namun pembelajarannya sedikit menyimpang, yaitu harus bisa 'memakai topeng'.
Ada banyak hal di dunia ini yang membuat hati kita membara. Emosi yang meluap secara sadar aku rasakan, ditandai dengan rasa sesak yang tiba-tiba muncul entah darimana. Serta seperti ada sesuatu yang tertahan di dalam dada. Ingin aku melepaskan semua. Namun, sisi lain diri mengingatkan bahwa emosi bukan solusi.
Ya, aku belajar untuk mampu bertopeng. Hal yang selama ini tidak bisa aku lakukan. Tiap kali ada hal yang tidak aku sukai, aku tidak bisa berbohong. Tidak perlu dari wajah dan ucapanku, gestur tubuh saja sudah cukup mewakili. Dan sifat frontal ini tidak selalu memberi manfaat dalam penyelesaian masalah. Karena yang ada hanya aku yang terlihat membangkang, padahal yang diperjuangkan adalah bukan hak ku seorang. Salah-salah aku justru tersingkir secara konyol dan orang lain hanya melihat dari kejauhan tanpa mampu berbuat apapun.
Topeng itu mulai aku gunakan. Meski berat. Tetap tersenyum dan melempar tawa. Sesekali dibumbui lagi dengan pertanyaan basa basi pemecah suasana. Sungguh lelah ternyata.
Keadilan demi ketidakadilan aku saksikan silih berganti dalam duniaku. Selalu ada saja peraturan untuk kasta menengah ke bawah. Akan tetapi, untuk mereka kasta high, peraturan hanyalah cerita tertulis yang bisa diolah demi kepentingan mereka. Dan aku sungguh membenci itu.
Ayolah, seorang pemimpin diberikan amanah untuk adil pada semuanya. Bila kau tidak mampu adil dan mengambil hak mereka, maka dzalim namanya ! Maka perlu kujelaskan padamu, selain dzalim, ada yang kau harus sadari. Janganlah susah melihat orang senang dan bertepuk tangan menyaksikan kesusahan orang lain. Sifat ku'eh yang sudah terpatri dalam dirimu terlalu besar dan merusak dirimu sendiri. Dirimu tau apa itu ku'eh ? No, bukan kueh yang biasa menemani teh pagi untuk sarapanmu. Tapi ku'eh. Kau tak tau ? Biar aku analogikan. Kau punya sepiring nasi yang tidak akan dimakan lagi karena sudah kenyang, dan orang lain yang sedang lapar hanya punya sesendoknya. Daripada memberi nasi itu pada orang lain, kau lebih memilih untuk membuangnya.
Itulah ku'eh.
Sekian..
Yok pake topeng...😂😂, semangat naza..
Berattt kk... Hrs buka dkit kyknya.. Demi hak qt..
Kalau begitu...tamak haloba lah namanya yaa. Jangan senyuman aja, protes! Hihihi
Tamak haloba? Hehe blm pernah dgr naza.. Iya, tp slh2 protes bs bahaya jg..
Sebenarnya dimana2 banyak kita jumpai yang demikian
Ketidakadilan yang membuat kita hanya bisa 'diam' tidak bisa bertindak
Tapi merupakan dosa bagi seorang muslim bila membiarkan kebathilan bergulir tanpa kita menentangnya
Jadi selayaknyalah kita mengikuti pribadi Rasulullah yang berani bahwa yang kita hadapi saat ini belum ada apa2nya dibandingkan beliau dulu
#selfreminder
Nah itu dy kak... Dalam hti ttap menolak utk bertopeng karna ga bs liat penindasan..
Katanya tajam dan menggigit. Moga org2 yg suka menyakiti tergugah jiwanya
Hehe.. Gigitnya ga pke taring kak, ga sakit2 x.. Haha
Semoga cepat sadar yang bersangkutan
Aamiinn