You are viewing a single comment's thread from:

RE: Bersihkan Tulisanmu!

in #writing7 years ago (edited)

Sebelumnya maaf pak Kemal, bukan karena nama kita ada K*mal-nya,
tetapi saat membaca barusan saya "menemukan" kebingungan dalam penjelasan ini dan hasil Bapak tulis.

(Yang paling sering berulang adalah pada penggunaan kata “di”. Apabila sebagai preposisi maka ia bertemu dengan nomina atau kata benda yang proses pembentukannya dipisah (di rumah, di warkop, di Steemit). Adapun ketika berada di depan verba atau kata kerja maka prosesnya pembentukannya disambung (dipeluk, dicakar, dibanting: wah makin sadis pilihan verbanya)]

Nah, pada paragraf kedua, pak Kemal menulis "dibawah".
[Steemit telah memacu banyak pemuda di Aceh dan Nusantara untuk mau menulis. Perhitungan pemuda menurut PBB adalah dibawah 59 tahun (hehehe)].

Itu bagaimana kira2? trims

Sort:  

Anggap aja silap..... Hahaha.

Gak @mushthafakamal, jokes. Ada anggapan bahwa dibawah itu bukan preposisi, tapi satu kata yang jika terjemahan Inggris 'under' .

Sama seperti dibalik, dan saya lihat pakar menuliskan demikian. Contoh kalimat, ada apa dibalik cerita itu, terjemahan dari what does lie beneath.

Bagaimana dengan di depan? Itu tidak berlaku, dan jika kita terjemahkan ke dalam bahasa Inggris ada preposisinya 'in front of'. Seperti juga tulisan keluar, tidak ditulis ke luar.

Semoga penjelasan saya bisa menghilangkan rasa ragu dan was was.

86 pak Kemal.. yes.
Tapi menurut saya, bawah itu tetap menunjukkan tempat..jgn pake bhasa Inggris pak, payah buka google translate.. hahaha

Tapi kalau balik itu jelas ada makna kan pak? balik kata kerja dan balik kata tempat.
Misal: Meja itu sanggup dibalik oleh si Anu. Kedua, dia bersembunyi di balik meja..
Saya tidak serius belajar bhs Indonesia dlu, maka perlu perdalam lagi..

Pak Kemal juga tulis "jamaah di akhir artikel Bapak.. Tapi kata kbbi, itu "jemaah".
Mungkin spt pendirian sbuah media massa, atas desakan pihak tertentu, maka mereka menulis ramadhan, shalat, jamaah, dll (khusus serapan Arab).
Selama ini saya belajar autodidak, membaca Permendikbud Nomor 50 Tahun 2015.
Mungkin ada rujukan lain pak.. tks

Ya, jemaah yang betul. Terkadang tulisan di Kompas atau Media Indonesia memberikan 'tuntunan' editing.

Seperti juga yang betul 'ramadan' dan 'salat'.... Tapi untuk di blog, hal2 khilafiyah kita boleh berijtihad sendiri.

Seperti ada penulis di Tirto, nulis 'itu' dengan 'ITU'.

Saya pun mengajarkan hal-hal yang fundamental. Hal-hal khilafiyah tergantung mazhab masing-masing.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.029
BTC 66038.35
ETH 3444.84
USDT 1.00
SBD 2.61