Saat Sexual Consent Dilakukan Menggunakan Apps

in #writing5 years ago


Seksual konsen kini menjadi hal yang mulai banyak diperbincangkan oleh kalayak ramai, khususnya di Indonesia. Seiring dengan perkembangan, sebagian orang kini mulai tak mempermasalahkan soal status keperawanan atau keperjakaan seseorang, akan tetapi kini beralih pada consent atau persetujuan. Jadi selama itu bisa dibicarakan dan disetujui bersama maka bukan menjadi masalah besar. Begitupula dengan sexual consent yang menjadi dasar hubungan seksual bukan berasal dari paksaan dari salah satu pihak melainkan dilakukan atas persetujuan bersama.

concent

Bagi mereka yang lahir sebelum tahun 80an mungkin akan terasa asing dengan konsep yang demikian. Kultur patriarki yang kental masih menjunjung tinggi ketidak setaraan antara laki-laki dan perempuan. Dalam pernikahan sekalipun, laki-laki ibarat raja yang harus dipatuhi segala keinginannya. Sehingga bila istri istri sedang tidak ingin namun suami sedang dalam birahi tinggi, maka dengan terpaksa istri harus melayani diiringi dengan orgasme palsu.

Selain itu, persoalan tidak adanya konsen antara pasangan juga seringkali menjadi problem dalam aktivitas seksual. Budaya yang mentabukan dalam membicarakan soal seks membuat salah satu atau keduanya untuk enggan mendiskusikan aktivitas seksual seperti apa yang diinginkan. Sehingga suami ataupun istri merasa tak pernah terpuaskan secara seksual dengan dalih pasangan tidak pernah memahami apa yang diinginkan.

Dewasa ini muncul sebuah aplikasi yang bertujuan untuk membantu pasangan untuk mengurangi kebingungan dan membantu mengkomunikasi terkait dengan kontak seksual. Aplikasi tersebut bernama LegalFling yang masih berbentuk versi beta. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memberikan persetujuan seksual secara eksplisit melalui perjanjian atau kontrak langsung yang dapat secara terus menerus diperbaharui sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dan hebatnya, kontrak perjanjian ini memiliki kekuatan hukum yang sah sehingga bisa menjadi bukti di pengadilan bila ada salah satu yang melanggar kontrak yang mengakibatkan kerugian seperti terjadinya kekerasan seksual.

Dalam websitenya LegalFling mengatakan,

legalfling

LegalFling menciptakan perjanjian yang mengikat secara hukum tentang persetujuan seksual, yang dapat diverifikasi melalui blockchain. Seks seharusnya aman dan menyenangkan, akan tetapi saat ini banyak kekeliruan. Intinya LegalFling membantu membuatkan perjanjian yang mengikat secara hukum yang berkaitan dengan kontak seksual.

legalfling1

Aplikasi buatan start up Balanda ini berbasis blockchain yang mengusung tingkat keamanan yang tinggi. Perkembangan Apps ini tentu saja menuai pro dan kontra ya gaes. Bila dilihat dari tujuan dan dasar pembuatannya memang aku akui sangat cerdas. Mungkin hal itu dilihat dari tingginya unconsent seks yang terjadi di banyak negara yang melegalkan seks before marriage seperti Belanda, akan tetapi bila di negara yang seperti Indonesia mungkin aplikasi ini tidak cocok dan akan banyak mendapat penolakan. Ya walaupun niatnya bagus tapi kebanyakan orang akan menilai bahwa Apps ini adalah salah satu wadah untuk menyebar luaskan faham freesex di kalangan anak muda yang saat ini sedang in to pada teknologi.

Ternyata, ada juga lho salah satu artikel yang menuliskan tentang kritik pada LegalFling. Dalam artikel tersebut menyebutkan bahwa para tokoh startup Australia telah mengutuk upaya startup Belanda untuk menggunakan teknologi blockchain untuk 'mendefinisikan kembali' persetujuan seksual melalui kontrak pintar, menandainya sebagai "salah secara moral".

Ya terlepas dari itu semuanya sebenarnya yang terpenting ialah kesadaran akan komunikasi dua arah yang menghasilkan persetujuan, baik itu terkait kontak seksual maupun tidak. Karena banyak sekali pertikaian yang terjadi karena kurangnya ketrampilan berkomunikasi. Orang sekarang belom apa-apa udah ngegas duluan dan lebih mementikan persepsi pribadi dibandingkan dengan apa yang terjadi sebenarnya. Begitu pula dengan kontak seksual, dalam konteks ini aku lebih setuju bila ini diaplikasikan pada mereka yang sudah berumah tangga. Keterbukaan soal komunikasi seksual perlu dilatih dan dibiasakan. Kalau suami pengen gaya A tapi istri ternyata tidak mampu ya jangan dipaksa. Begitu pula dengan istri jangan langsung nolak dulu kalau suami minta variasi gaya, dicoba dulu langsung jangan ngomel panjang kali lebar. Kalo udah gitu kan jadinya gak nyaman dan justru cari orang yang bisa membantu merealisasikannya, kalo udah gitu kan jadi repot..

Kalau kamu gimana? Setuju gak dengan adanya aplikasi LegalFling ini?

 

 

 


Posted from my blog with SteemPress : http://celotehyori.com/saat-sexual-consent-dilakukan-menggunakan-apps/

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 62559.43
ETH 3092.10
USDT 1.00
SBD 3.86