The "Ulama" Steemit X Factor ?? (mencari ulama bertalentea steemit)

source

Melihat judul diatas, pasti ada muncul kesan atau punya pendapat yang sedikit geram, kecewa, marah atau murka dengan penulisnya. Kata ulama adalah kata yang sakral dan hanya disematkan kepada individu tertentu yang mempunyai wawasan yang luas dalam bidang agama atau punya kekhususan dalam cabang ilmu agama. Kata ulama untuk orang Indonesia secara mayoritas adalah sematan dan ciri-ciri terhadap orang yang menguasai ilmu agama Islam, punya pesantren, punya latar belakang pendidikan formal dan informal, punya pengajian, punya banyak santri, terpandang namun sederhana, ceramah dimana-mana, banyak pengikut, bisa bahasa arab serta mampu menterjemahkan teks-teks agama dalam bahasa arab. Oiya ada satu lagi, terkadang usianya sudah bukan muda lagi alias tua. Pandangan ini bagi penulis adalah pandangan empiris atau secara apa yang terlihat tanpa dibuat-buat namun kerangka ilmiahnya tidak ada atau tepatnya dapat kita katakana sebagai pandangan umum masyarakat awam.

source

Secara ilmiah, Ulama dalam bentuk pluralnya berasal dari bahasa Arab yang ditulis dengan العلماء (Ulama), dengan bentuk tunggalnya adalah عالِم (ʿĀlim) yang berarti adalah pemuka agama atau pemimpin agama yang bertugas mengayomi, membina dan membimbing umat, baik dalam hal agama maupum hal-hal yang terjadi sehari hari yang terjadi dalam masyarakat. Adapun makna yang benar dalam bahasa Arab adalah ilmuwan atau peneliti, karena kemudian arti ulama tersebut identik dengan Islam, sehingga ketika diserap dalam Bahasa Indonesia menjadi orang yang ahli dalam ilmu agama Islam. Secara harfiyah dapat disimpulkan bahwa ulama adalah orang Muslim yang menguasai ilmu agama Islam, memahami syariat Islam secara menyeluruh (kaaffah) seperti tersebut dalam dua pedoman orang Islam yaitu al-Qur’an dan Hadis dan terakhir adalah menjadi teladan umat Islam dalam memahami serta mengamalkannya.

source

Namun sebenarnya pada masa awal istilah ulama ini tidak populer, bahkan al-qur’an hanya dalam Al-Qur’an sendiri hanya menyebut dua kali saja kata “ulama” ini (lihat QS. Al-Fathir :28), hanya dalam hadis saja yang sering disebutkan kata ulama. Bahkan pada awal sejarah perkembangan Islam, istilah yang dipakai untuk “ulama” ini justru disebutkan secara lebih spesifik (khusus) misalnya “Muhaditsun” untuk para ahli hadis, “Mutakallimun” untuk para ahli ilmu kalam atau teologi Islam, “Mufassirun” untuk ahli tafsir, atau “Fuqaha” untuk ahli hukum Islam. Kata ulama pada dasarnya merujuk kepada keluasan ilmu seseorang yang bukan saja menguasai ilmu-ilmu agama namun juga menguasai cabang-cabang ilmu lain seperti kedokteran, ekonomi, astronomi, politik, filsafat, sejarah, biologi, antropologi dan ilmu eksak lainnya.

source

Prof. Sumanto Al-Qurtuby (Dosen di King Fahd University of Petroleum & Minerals Saudi ) menyebutkan bahwa yang mempopulerkan sebutan ulama untuk para “sarjana agama Islam” adalah Turki Usmani sejak abad ke-14 M. “Para rezim Turki Usmani pula yang “melembagakan ulama” ini untuk kepentingan-kepentingan politik-pemerintahan (https://islamindonesia.id/berita/prof-sumanto-al-qurtuby-sejak-kapan-ulama-maknanya-sebatas-ahli-agama-islam.htm). Kesimpulannya, bahwa kata ulama secara umum adalah orang yang menguasai berbagai disiplin ilmu, baik ilmu agama Islam yang bersifat Ukhawi namun juga menguasai ilmu-ilmu yang lain bersifat duniawi. Dalam permasalahan ukhrawi mungkin tidak ada perdebatan bahwa ulama yang kita maksudkan adalah orang yang sangat paham dan bisa memahamkan orang lain bahkan bisa mengajak orang lain agar paham arah menuju akhirat.
Lalu bagaimana dengan salah satu masalah di dunia saat ini ? sebagai contoh salah satu permasalahan duniawi saat ini adalah dunia media sosial bernama #steemit. Adakah ulama yang paham tentang masalah ini, atau adakah ulama yang berkecimpung di dunia ini layaknya ibnu sina dalam bidang kedokteran, adakah ulama yang menemukan teori baru dalam dunia kriptologi (cryptocurrency) ini ? pahamkan mereka dengan istilah-istilah blockchain, bitcoin, vote, reblog atau yang paling mudah adalah comment ??

source

Saya memang tidak mempunyai data-data ulama (orang Islam) yang bermain steemit, namun orang yang ahli dalam bidang steemit ini sangat banyak sekali. Namun jika kita mengingat apa yang pernah disampaikan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin mengatakan, “Tradisi ulama adalah mengoreksi penguasa untuk menerapkan hukum Allah, kerusakan masyarakat adalah akibat kerusakan penguasa dan kerusakan penguasa itu akibat kerusakan ulama.” Secara eksplisit implisit dapat kita jabarkan salah satunya adalah bagaimana ulama memandang dunia steemit ini, paham seluk beluknya, berada di dalamnya, melahirkan teori baru, atau bahkan memberi masukan bagi sang pendiri #steemit ini.
Jadi sebagai penulis dalam tulisan ini, saya berharap perasaan kita yang marah, geram saat saya menyebutkan “ULAMA STEEMIT” tidak tepat apalagi sejak awal tidak ada kata pelecehan seperti yang diplesetkan oleh terpidana Ahok. Tujuan saya adalah adanya keterlibatan tokoh dan pemuka agama dalam mewarnai dunia steemit bahkan nanti-nantinya terdapat pembinaan dari para ulama tersebut terhadap user-user steemit agar tidak memandang steemit hanya dari sudut keuntungan namun juga dalam berbagi. bagaimanapun saat ini UMMAT telah masuk dalam dunia ini sehinggi INI lapangan DAKWAH INI BISA MENJADI SALAH SATU TANTANGAN TALENTA ULAMA MASA KINI, DIMANA IA TIDAK HANYA MENGUASAI ILMU AGAMA NAMUN JUGA MENJADI USER STEEEMIT ALIAS PELAKU DUNIA SOSIAL YANG BISA MEMBERI WARNA AKHIRAT BAGI PELAKU STEEMIT LAINNYA.

Bersambung….insya Allah
Follow and vote me
@khaimi