Kalian di Rumah Saja, Biar Kami yang Jadi Pahlawan Devisa

in #writing4 years ago

00toa07yey.jpg


Pandemi Virus Corona (COVID-19) mengganas di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia, tanah airku pusaka. Mengikuti perkembangan melaui media daring, hingga pada Senin (25/3) terdapat 790 kasus, pasien meninggal dunia 58 orang, dan dinayatakan sembuh 31 orang.

Sebagai WNI yang di negeri orang, kami merasa khawatir, takut, dan was-was. Karena seluruh keluarga dan orang-orang tercinta yang kami berjuangkan di Indonesia. Orang tua, anak, adik serta kerabat dan handaitaulan. Hati ini teriris acapkali menyimak pemberitaan dokter yang meninggal dunia, akibat terpapar COVID-19 saat menangani pasien. Bahkan salah satu profil pahlawan kemanusiaan tersebut ada yang memiliki dua anak kecil dan istri yang tengah mengandung.

Diam-diam air mata mentes saat membaca bagaimana kesedihan keluarga yang ditinggalkan tidak dapat mengantarkan salah satu anggota keluarga mereka ke pemakanaman, meninggal karena keganasan Virus Corona.


5hoivd5ltj.jpg
**

Terdengar ratapan pilu seorang anak yang sangat merindukan ayah dan ibunya yang tengah menjalani isolasi, terinveksi karena tidak dapat menahan pergaulan diri. Sungguh, semua terjadi hanya kalian tidak sanggup menahan kaki, agar tidak melangkah ke luar rumah. Agar tidak terus menambah jumlah yang terpapar, sehingga para medis jadi kuwalahan hingga gugur dalam perjuangan.

Ini menyayat hati, kami dan mereka—seluruh pejuang devisa di negeri orang— meratap pilu, karena orang-orang yang tengah diperjuangkan teranacam keselamatannya setiap saat.

Sejak tiga bulan lalu, kami, yang berada Taiwan sudah dikepung oleh keganasan Covid-19 dan kami mendapatkan banyak tekanan dari majikan. Banyak pekerja yang tidak memperoleh hak libur, karena majikan ketakutan mereka pulang dengan membawa Virus Corona.

Selain itu, permintaan kerja yang bertambah, terutama yang memiliki anak kecil, harus dengan penuh hati-hati dan teliti mempersihkan rumah, perabotan, dan segala bentuk mainan menggunakan alcohol, agar selalu terjaga keseterilannya. Belum lagi tugas antre 2 jam untuk mendapatkan masker, sebagai salah satu benda yang sangat bernilai harganya untuk saat ini.


xbyvud68vp.jpg
Tampilan thermoscanner di Taipei stasion


Kami merasakan imbas dari penyebaran virus tersebut. Bahkan kami sempat mendapat diskriminasi dari penduduk lokal, karena korban ke-32 merupakan seorang pekerja migran Indonesia di Taiwan. Sehingga kami dituduh sebagai sumber penularan. Berat sekali beban yang kami rasakan di negeri orang.

Kini, ditambah lagi bagaiamana keadaan Indonesia yang sangat menyedihkan. Ulah kalian—masyakata ngeyel yang tidak mendengarkan imbauan. Kami cemas dan terus memikirkan keadaan keluarga di kampung halaman. Bagaiamana keadaan mereka, mendapatkan masker dan hand sanitizer kah?

Indonesia tidak dapat dibandingnya dengan Taiwan dalam penangan pandemi ini. Karena tinggat kesadaran masyarakat sangat jauh berbeda. Di Taiwan masyarakat. dan pemerintah bertindak kooperatif untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan.

Sedangkan di Indonesia, banyak orang-orang ngeyel yang kerap mengatakan “Urusan Mati di Tangan Allah”. Hello, kami disini juga meyakini agama dan semua kebesaran-Nya. Namun, kami tetap patuh pada peraturan, demi kebaikan bersama. Jadi, yang mencari solusi bukan hanya pihak otoritas, tetapi semua elemen masyarakat. Saya, kamu, kalian, dan seluruh rakyat Indonesia.


tnabkd8aw9.jpg

Untuk itu saudaraku semua yang berada di tanah air, please “kalian di rumah aja, biar kami yang menjadi pahlawan devisa”. Agar kami dapat bekerja dengan tenang, tidak was-was berketerusan, hingga mengganggu konsentrasi.

kebutuhan di Indonesia menukik tajam, membuat kami harus memberikan kiriman pada keluarga yang tidak dapat keluar rumah melakukan aktivitas. Namun, kami pun menyadari banyak saudara kita yang sulit membeli kebutuhan jika tidak bekerja. Namun, percayalah semua ini akan berlalu jika kita bersatu dan bangkit melawanya.

Dengan imbauan pemerintah untuk menerapkan “Social Distancing”. #StaydiRumahAja, menjaga kebersihan dan sesering mungkin cuci tangan. Bagi yang dituntun bekerja di luar, gunakan masker dan jaga jarak saat bertemu seseorang. Jangan sampai tertular ataupun menularkan virus ini.

Mari Bersatu melawan Corona, Indonesia pasti bisa.

Taipei, 25 Maret 2020

Sort:  

Mbak Etty apa kabar...

Alhamdulilah sehat Mba

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 58418.48
ETH 2515.89
USDT 1.00
SBD 2.36