Semua Bermula dari Angan-Angan

in #writing6 years ago (edited)

IMG_20181018_135122.jpg
[source

Assalamualaikum steemians

Pada suatu hari, empat orang sahabat dan juga murid teladan dari Rasulullah, Abdullah bin Umar, Nushab bin Umair, Urwah bin Zubair dan Abdul Malik bin Marwan duduk berkumpul di depan Ka'bah. Secara tiba-tiba Mushab bangun dan berkata kepada teman-temannya, "berangan-angan lah kalian". Lalu teman-temannya menjawab dan mengatakan "kamu duluan yang memulai". Mushab pun berujar, "aku ingin menguasai wilayah Irak dan mengawini seorang putri yang cantik di sana", faktanya beberapa tahun kemudian apa yang diangankannya benar-benar menjadi. Temannya Urwah lalu melontarkan angan-angannya, ingin memperdalam dan menguasai ilmu fikih dan serta ilmu hadis. Dan pada kenyataannya apa yang diangankannya menang tercapai. Abdul Malik juga menyatakan angan-angannya, dan mengatakan ingin menjadi Khalifah, dan faktanya apa yang di idamkannya memang benar-benar terjadi beberapa tahun kemudian. Sementara Abdullah mengatakan, ia berangan-angan ingin masuk surga.
.
Itulah sedikit penggalan yang di ambil dari aktivitas kehidupan para murid Rasulullah SAW. Dan, sesungguhnya yang apa yang mereka lakukan adalah praktik nyata dari pemikiran para motivator dunia yang direkomendasikan pada kita saat inii. Di mana mereka sering mengatakan bahwa awal dari suatu kesuksesan itu akan bermula dari sebuah mimpi atau angan-angan. Jadi, semakin sering kita membangun mimpi, cita-cita serta keinginan, maka semakin besar pula peluang bagi kita untuk meraih kesuksesan. Impian-impian inilah yang pada saatnya mengkristal menjadi suatu keinginan yang besar dan menghujam, dan mendorong kita untuk mewujudkannya secara nyata. Bahwasanya cita-cita itu menjadi kenyataan atau tidak, itu adalah persoalan yang lain.

.

IMG_20181018_182037.jpg
source

Berbeda dengan kaum materialis dan kaum hedonis, impian dan cita-cita yang dibangun kaum muslim sudah seyogyanya bukan hanya terbatas pada hal-hal kecil duniawi saja, tapi juga harus berdimensi uhkrawi yang tentunya lebih besar. Memang secara sosial kita kerab terkecoh yang hanya mengurusi hak-hal yang kecil, dan melupakan persoalan hal-hal besar yang beragam dan fundamental yang dihadapi umat. Seperti, menghidupkan kembali nilai-nilai agama dan akhlak di dalam lingkungan masyarakat, menjalin kesatuan serta kerjasama di antara umat atau bahayanya perpecahan serta perseteruan di antara umat.
.
Demikian tulisan singkat hari ini, terima kasih telah membaca dan salam hangat dari dataran tinggi.
.

DQmT8TEDyGSqCcP5ybmoGrU1kMP35FaacEG44vHFse32AiH_1680x8400.jpg
IMG_20180410_210248.jpg

By @edibersah

Sort:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by edbers from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 61651.16
ETH 2369.36
USDT 1.00
SBD 2.50