Berhentilah Memarahi Anak Kita # Stop Scolding Our Children

in #writing6 years ago (edited)

IMG_20181006_201723.jpg
source

Assalamualaikum Steemians

Pada kesempatan malam ini saya ingin membagikan sebuah renungan pada kita semua tentang kita para orang tua yang suka memarahi anaknya.
On this occasion I want to share a reflection on all of us about our parents who like to scold their children.
Suatu bentuk kekerasan, baik itu fisik maupun kekerasan fsikis yang mungkin pernah kita lakukan pada anak-anak, seringkali dijadikan sebagai suatu bahan pelajaran bagi anak-anak itu supaya mereka mau berubah. Atau bahkan mungkin ada yang menjadikannya sebagai pelampiasan sebuah kemarahan, entah itu pelampiasan masalah keluarga, ekonomi maupun pekerjaan. Disaat sedang marah seakan -akan kita lupa segalanya, lupa akan siapa yang kita marahi maupun yang sedang kita sakiti. Dimana anak yang sebelumnya kita idamkan dan kita impikan sekarang malah menjadi bahan pelampiasan. Ingatlah bahwa anak-anak kita itu adalah titipan Yang Maha Kuasa, yang sudah sepantasnya kita jaga dan sayangi apapun keadaannya.
A form of violence, both physical and physical violence that we may have done to children, is often used as a lesson for the children so they want to change. Or maybe there is even something that makes it an outlet of anger, whether it is the release of family, economic or work problems. While being angry as if we forget everything, forget who we are angry or who we are hurt. Where the child we previously dreamed of and dreamed of is now becoming an outlet material. Remember that our children are entrusted by the Almighty, that we should guard and care whatever the circumstances.

IMG_20181006_204910.jpg
source

Mungkin secara sadar atau tidak, kita pernah juga mengatakan bahwa anak itu adalah jurang kematian perekonomian, padahal pada hakekatnya mereka adalah pembawa rezeki dan bahkan sebagai penolong kita di akhirat kelak. Walaupun cuma membentak, kita tidak pernah menyadari bahwa itu akan memberikan dampak yang besar bagi mereka. Bukankah mereka sama seperti kita juga yang sangat membutuhkan kasih sayang. Hati mereka dapat kita ibaratkan seperti sebilah papan dan kemarahan kita adalah sebuah paku, disaat paku menancap di sebilah papan dan walaupun kita mencabutinya satu persatu secara perlahan sampai kaku itu habis semuanya, pada saat itu paku sudah hilang semuanya tetapi bekas tancapkan paku itu tetap masih membekas. Begitu juga dengan anak kita, disaat kita memarahinya sama saja dengan menancapkan paku di hati mereka, kita dapat saja meminta maaf dan merekapun memaafkannya, tetapi ingatlah bekas paku yang kita tancapkan akan tetap ada di dalam hati anak-anak kita. Luka itu akan sulit atau bahkan tidak akan pernah hilang, dan mungkin juga tetap mereka bawa dan memberikannya pada cucu-cucu kita.
Perhaps consciously or not, we have also said that the child is the abyss of economic death, whereas in essence they are carriers of sustenance and even as our helpers in the hereafter. Even if it's just snapping, we never realize that it will have a big impact on them. Are they not the same as us who really need love. We can liken their hearts like a board and our anger is a nail, when the nail sticks in a board and even though we pull it slowly one by one until it's stiff it runs out, at that time the nail is gone but the nail stick still remains . Likewise with our children, when we scold him is tantamount to sticking nails in their hearts, we can just apologize and they forgive him, but remember the nail nails that we plug will remain in the hearts of our children. The wound will be difficult or will never disappear, and they may also carry it and give it to our grandchildren.

DQmZkuAHc6WCbW6VT7FtJQtGzL9yAgMEdzrdyurijDMatwy_1680x8400.jpg

Steemians, marilah kita untuk jtidak membekali anak-anak itu dengan kemarahan dan kebencian. Bekalilah mereka dengan pendidikan yang baik serta kasih sayang, agar dapat tercipta keluarga yang harmonis dan bahagia. Janganlah pernah membentak dan apalagi melukainya, namun begitu jangan pula mendiamkannya, berilah pelajaran yang berharga bagi mereka. Karena anak-anak kita itu membutuhksn kasih sayang, bukan kekerasan.
Steemians, let us not equip the children with anger and hatred. Provide them with good education and love, so that a harmonious and happy family can be created. Never yell and let alone hurt him, but so don't keep quiet, give them valuable lessons. Because our children need love, not violence.
Demikian tulisan singkat hari ini, terima kasih telah membaca dan salam bahagia dari dataran tinggi.
Thus the short writing today, thank you for reading and happy greetings from the highlands.

DQmT8TEDyGSqCcP5ybmoGrU1kMP35FaacEG44vHFse32AiH_1680x8400.jpg

@edibersah

Sort:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by edbers from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63811.50
ETH 2617.28
USDT 1.00
SBD 2.77