Ternyata Jatuh Cinta itu Menyakitkan

Sudah pernahkah Steemian merasakan jatuh cinta? Bagaimana rasanya? Manis, pahit, asam, asin, atau bahkan lebih parah dari itu?

Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda tentang cinta. Cinta memang ada bagi setiap individu, tapi hanya mereka yang berani mencintai mampu merasakan apa itu cinta. Terkadang ada manusia yang merasa senang, gembira, dan bahagia karena cinta, begitupun sebaliknya.

Lebih parahnya, ada sebagian orang yang menganggap bahwa cinta itu suatu hal menyakitkan. Mengapa? Tentu mereka mempunyai alasan tersendiri untuk menjawab itu.

sumber

Bagi saya pribadi, cinta itu memang menyakitkan. Bahkan lebih berat dan lebih mendalam dari itu. Jujur, saya sempat menyukai seorang perempuan, seiring berjalanannya waktu, rasa cinta itu mulai tumbuh menjadi rasa sayang.

Saya merasa bersalah dan terbebani karena hal itu. Karena si perempuan tadi adalah seseorang yang perfect, dia punya segalanya. Kecantikan wajahnya seakan melebihi bak bidadari, aura mukanya seperti cahaya rembulan. Bentuk tubuhnya yang ideal membuat setiap kaum adam ingin memilikinya.

sumber

Karena demikian, saya berusaha membuang rasa sayang itu, diri ini merasa tidak pantas untuk memilikinya. Namun, bukannya rasa sayang itu menjauh, tetapi dia malah tumbuh menjadi rasa cinta.

Kegelisan pun mulai timbul, kenapa hal ini bisa terjadi ya rabb? Bagaimana saya harus menghadapinya? Jangankan untuk memilikinya, sampai sekarang saling bicara saja kami belum pernah.

sumber

Saya hanya bisa menganguminya dari jauh, dan saya yakin dia tidak mengetahui tentang apa yang selama ini saya rasakan terhadapnya. Hari demi hari saya hanya bisa menyalahkan diri sendiri.

Saya tidak berani, saya takut akan rasa cinta yang semakin lama semakin tumbuh. Bagaimana ini? Saya memang mencintai dia, tetapi saya tidak berani mengungkapkannya. Karena ketidak beranian itu, ternyata sekarang dia sudah jatuh ke pelukan orang lain. Adakah yang lebih menyakitkan dari kisah ini?

---

@boy801