Semua Berawal Dari Pemberian Terakhirmu Part (14)#Fiksi

in #writing6 years ago (edited)

the-1621517_1280.jpgsumber

Air mata Kania mulai mengalir mendengar itu, dia merasa sudah bersalah, lalai, dan khilaf atas semua ini.

"Maafkan saya ustadz Rizal, saya sudah khilaf dan merasa menyesal atas semua ini" ucap Kania menangis.

"Minta maaf lah kepada Allah, memohon ampunan pada-Nya. Saya hanya sebagai pengingat saja di dunia” balas Rizal.

Tangis Kania semakin tidak bisa di bendung setelah mendengar itu. Dia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kania telah merasa bersalah terhadap Allah swt.

“Kania.... kalau begitu saya minta pamit pulang dulu. Sudah tidak usah menangis lagi, semoga kamu memikirkan tentang semua ini” tambah Rizal sambil meninggalkan Kania yang masih menangis.

Rizal pun keluar dari rumah Kania. Kemudian dia mengambil sepeda motor untuk pulang kerumahnya.

abu-dhabi-2052177_1280.jpgsumber

Begitu Rizal pulang, Kania langsung menghapus air mata. Selanjutnya dia mengambil air wudhu untuk menunaikan shalat sunat dua rakaat. Di sana dia meminta ampuan kepada Allah sambil menangis terisak-isak.

Dia merasa bersalah telah melupakan kewajibannya sebagai seorang pengajar di desa. Dan dia merasa telah melakukan hal yang bodoh, ternyata tidak ada yang perlu di ratapi saat seseorang yang kita sayangi di jemput oleh ilahi.

Setelah Kania meminta ampunan, dia kembali mendapat hidayah dari Allah Swt. Akhirnya dia kembali menjadi seperti dulu, menuntut ilmu agama di pagi hari, mengajarkan anak-anak di sore hari, dan shalat berjamaah di mesjid. Dia juga tidak pernah lupa mampir di toko buku Al-Azhar di waktu luang.

Besoknya, pada sore hari dia mengajarkan anak-anak seperti biasanya di mesjid, Semangat Kania terlihat begitu besar hari ini. Saat Kania sedang mengajar, tiba-tiba lewat seorang ibu-ibu melihatnya sedang sibuk mengajar.

girl-2327057_1280.jpgsumber

“Kayaknya gadis itu yang diceritakan Rizal, dia terlihat begitu cantik, pintar, baik, shalehah, dan mencerminkan perempuan yang berbeda pada biasanya. Mungkin dia memang cocok sebagai pendamping hidup Rizal” gumam dalam hati ibu itu.

Ternyata ibu-ibu tadi adalah ibunya Rizal.

Saat itu Kania terlihat sangat serius mengajarkan anak-anak. Sehingga membuat ibu Rizal tidak mau menghampiri Kania dan mengganggu keseriusannya. Kemudian ibu Rizal pun pulang dengan hati penasaran.

Sesampai di rumah, ibu Rizal mencari Rizal ingin membicarakan sesuatu yang serius tentang gadis yang dilihatnya tadi (Kania).

         **Bersambung....**

Ikuti ceritanya di @boy801

IMG-20180718-WA0016.jpg
IMG-20180712-WA0015.jpg

Sort:  

Halo @boy801, postinganmu semakin bagus! Garuda telah memberi penghargaan dengan voting 100 %. Gunakan tag indonesia dan garudakita untuk memudahkan Garuda menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 62952.72
ETH 2429.38
USDT 1.00
SBD 2.56