Semua Berawal Dari Pemberian Terakhirmu Part (11)#Fiksi

in #writing6 years ago

lake-geneva-3524431_1280.jpgsumber

Kini abi, ummi, dan kakak telah meninggalkannya sendirian di rumah yang besar. Walaupun ada saudara kandung abi yang menemaninya di sana, tapi dia tetap merasa sepi, karena baginya hanya keluarga kandung yang bisa memberikan segalanya.

Semenjak abi meninggal, Kania menjalani hari-harinya dengan penuh kesepian. Suatu ketika Saat itu kania sedang duduk sendirian di tempat biasa dia dan abi berkumpul, sembari meratapi kesepian tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar sambil memberi salam “Tok... Tok... Tok... Assalamualaikum...” suara dari luar.

Mendengar suara itu, dengan cepat kania bangun dari tempat duduknya.

"Waalaikumussalam..... Sebentar ya!" balas Kania dari dalam.

Setelah mengambil penutup kepala, kemudian Kania langsung membuka pintu. Begitu selesai membuka pintu ternyata yang datang adalah ustadz Rizal. Saat melihat Kania, ustadz Rizal melemparkan senyum kecil ke arahnya, Kania dengan malu juga memaksa membalas sedikit senyuman itu karena teringat surat yang ustadz Rizal kirim seminggu yang lalu.

Saat itu Kania sempat berpikir “dimana kedua orang tua ustadz Rizal? Katanya kalau dia kesini bakalan membawa mereka” pikir Kania.

Kania sudah dari tadi melihat kesana kemari tapi mereka tidak ada, kemudian kania memberanikan diri untuk bertanya,"ustadz sendiri kesini? Dimana abi dan umi?" tanya Kania lembut.

desperate-2293377_1280.jpgsumber

“Menurut Rizal tidak cocok membawa abi dan ummi bertemu Kania dalam keadaan seperti sekarang, ini baru beberapa hari abi Kania meninggal, mungkin Kania masih berduka dan sedih atas kejadian tersebut. Saya kesini untuk bertakziyah serta untuk sekedar menghibur Kania. InsyaAllah pada waktu yang tepat Rizal akan membawa mereka kesini untuk membahas hal tersebut. Jika saya lakukan sekarang, apa kata orang-orang coba. Kita akan menunggu ini sama-sama” jelas Rizal.

"Iya ustadz, tapi bagi Kania tidak apa-apa membawa mereka kemari dalam keadaan seperti ini hanya untuk sekedar bersilaturrahmi dan menghibur Kania. Namun, terima kasih juga telah mengerti keadaan Kania sekarang untuk tidak membahas itu dulu” balas Kania membela.

“Iya sama-sama Kania” jawab Rizal sembari membalas dengan senyuman.

Tidak lama kemudian setelah Rizal bertakziyah dan menghibur Kania beserta saudara kandung abi di rumah, dia pun beranjak pulang kerumahnya. Kania kembali merasa sedih dan kesepian.

Dengan demikian, Kania masuk ke kamar abi Untuk sekedar mengobati kesepian atas kepergian abi beberapa minggu yang lalu. Kania melihat kembali photo dan mencari kenangan peninggalan abi untuk sedikit mengobati rasa rindunya.

old-letters-1082299_1280.jpgsumber

Saat sedang mencari beberapa kenangan peninggalan abi di kamar, tiba tiba dia menemukan selembar surat yang berada di dalam laci meja duduk abi. Dengan penasaran dia berkata “Surat apa ini? Abi belum pernah mengatakan kalau ada surat disini, biar kania lihat saja dulu”.

Kemudian Kania mengambil surat tersebut, dia melihat di sudut kanan surat tertulis “untuk Kania, anakku tersayang”. Dia semakin penasaran dengan isi surat itu, dengan cepat dia langsung membukanya.

        **Bersambung.....**

Ikuti ceritanya di @boy801

IMG-20180718-WA0016.jpg
IMG-20180712-WA0015.jpg

Sort:  

Halo @boy801, terima kasih telah menulis konten yang kreatif! Garuda telah menghampiri tulisanmu dan diberi penghargaan oleh @the-garuda. The Garuda adalah semua tentang konten kreatif di blockchain seperti yang kamu posting. Gunakan tag indonesia dan garudakita untuk memudahkan kami menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63475.77
ETH 3117.23
USDT 1.00
SBD 3.94