Hanya Sebatas Pengagum Rahasiamu

in #writing6 years ago

hijab-3064633_1280.jpgsumber

Jam di tangan kanan ini sudah menunjukkan pukul 11.20 WIB. Menandakan sebentar lagi tiba saatnya waktu istirahat.

Hari ini suasana langit sedikit mendung dengan ditemani angin yang berkesiur tenang.

Terdengar suara dedaunan hijau itu bergemerisik tertiup angin.

Di luar kelas sudah terdengar suara Mahasiswa yang ingin pergi ke kantin. Dengan senang mereka mau mengisi perut kosong yang sudah menunggu semenjak dua jam kebelakang.

Berjalan waktu lima menit, tepatnya pada pukul 11.25, dosen pun dengan senang mengatakan “baiklah, mata kuliah kita hari ini sudah selesai, semoga kita dapat berjumpa minggu depan di tempat dan waktu yang sama. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”.

“Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh...” seraya kami menjawab dengan serentak.

Setelah dosen keluar, ini juga saatnya bagi kami mahasiswa untuk keluar, sekedar ingin mengurangi rasa laper dan haus ke kantin, atau ingin mencari bahan untuk tugas kuliah, atau pun ingin mengerjakan apa yang ingin di kerjakan. Pokoknya terserah mau kemana, ini sudah waktunya istirahat.

red-rose-2253110_1280.jpgsumber

Saat itu saya lebih memilih untuk pergi ke kantin saja, karena memang saya belum makan semenjak dari tadi pagi.

Sesudah saya mengajak beberapa kawan kelas, kami pun bergegas menuju ke kantin.

Sampai di sana, biasanya saya memang sering memesan mie goreng dan cappucino dingin. Kawan saya juga memesan sesuai seleranya masing-masing.

Tidak lama kemudian, pesanan pun tiba di hadapan kami.

Dengan begitu kami langsung menyantapnya dengan lahap.

Baru separuh piring mie goreng ini saya makan. Tiba-tiba dengan tidak terduga datanglah dia, iya dia. Seseorang yang bisa dikatakan begitu menarik dimata, dengan menampakkan kepolosannya membuat saya tidak bisa melupakan gadis ini.

Bagi saya, cewek ini perfect. Dia cantik, putih, hidung mancung, bertubuh tinggi, bermuka tidak terlalu oval, dan yang membuat saya tidak bisa melupakannya adalah cara berpakaiannya itu.

Dia selalu bisa mengkombinasikan warna, mulai dari warna jilbab, warna baju, dan warna roknya.

Gadis ini pergi kuliah kebiasaan memakai hijab, pokoknya keaku-akuan banget deh.

Saat melihatnya, tangan ini yang lagi makan mie seakan berhenti dengan sendirinya, mata ini langsung terfokus hanya kepadanya.

hijab-2272708_1280.pngsumber

Tiba-tiba pandangan ini buyar, karena mata dia juga sempat mengarah kepadaku (dengan disengaja atau bukan).

Melihat hal itu, kepala ini langsung menunduk. Muka ini seakan memerah, jantung ini terasa berdetak begitu kencang, saya merasa malu dan tidak berani untuk bertatapan dengannya.

Dan saya tidak mau dia tau bahwa mata ini sedang melihatnya.

Kemudiaan dia juga membeli di kantin yang sama, dia makan dan duduk bersama teman-temannya.

Sementara saya, hanya bisa mencuri-curi pandang kepadanya dari kejauhan. Hal ini sudah sering terjadi di kantin atau di kawasan kampus.

Sebenarnya, bisa dikatakan perasaan ini sudah lama ada kepadanya. Saya sering mencari tahu tentang dia, menanyakan sama teman-temannya, dan selalu kepoin dia.

Tapi, seakan diri ini merasa tidak berani untuk mengungkapkan perasaan yang sudah lama terpendam ini secara langsung kepadanya.

"Untuk sekarang biarlah saya ini hanya sebatas pengagum rahasiamu".

Cerita ini diangkat dari pengalaman seseorang. Follow @boy801.


IMG-20180712-WA0015.jpg

Sort:  

Halo @boy801, terima kasih telah menulis konten yang kreatif! Garuda telah menghampiri tulisanmu dan diberi penghargaan oleh @the-garuda. The Garuda adalah semua tentang konten kreatif di blockchain seperti yang kamu posting. Gunakan tag indonesia dan garudakita untuk memudahkan kami menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!

Coin Marketplace

STEEM 0.24
TRX 0.11
JST 0.032
BTC 62482.14
ETH 3044.68
USDT 1.00
SBD 3.76