Ada Apa Dengan Timun Apel?

“Terserah kamu mau berpikir apa tentang ini, intinya secara tidak sengaja saya melewati jalan ini. Jalan dimana engkau bercocok tanam, disamping jalan inilah kamu mencari rezeki dengan menanami timun apel. Dan hari ini hasil dari keringat kamu selama kurang lebih 2 bulan siap di petik”.

Setelah selesai mengaji pagi itu, entah mengapa saya lebih memilih pulang melewati jalan ini, jalan sempit dan bertaburan bebatuan kecil. Padahal jalan ini berkesan buruk dan sepi, mungkin hari itu merupakan hari yang penuh berkah bagi saya sendiri.

Saat lagi santai berjalan, tiba-tiba terdengar suara jauh dari sawah memanggil dengan keras “boy....boy...... Piyoh ile”. Pangil kamu.

“peuna.,,,?” jawab saya.

“lon tengeh pet boh timon, kenoe kajak menye pajoh” balas kamu.

Setelah mendengar itu saya pun langsung mematikan mesin motor, bergegas menuju ke sana. “pass kali ni, lagi laper pulak, sudah lama tidak makan timun apel” gumam saya dalam hati.

Sampai di sawah, saya melihat dia dan beberapa saudaranya sedang memetik timun apel, katanya timun ini di petik untuk di jual.

“kamu kalau mau makan petik saja sendiri” suruh dia tiba-tiba.

“iya tidak apa-apa, lanjut saja petiknya” jawab aku pura-pura nolak 😀

Sesudah sekian banyak timun yang mereka kumpulkan, akhirnya pemetikan selesai.

“ini sudah cukup buat dijual hari ini” ucapnya senang.

Dari tumpukan timun tersebut, kemudian dia mengambil beberapa buah untuk di pisahkan.

“apa mungkin yang dipisahkan itu buat aku” berharap saya dalam hati.

Ternyata dugaan saya benar, dia memasukkan buah yang terpisah itu ke dalam kantong plastik.

“ini buat kamu boy, anggap saja sedekah dari aku” kasihnya.

“hehehe... Terima kasih banyak. Semoga kamu mudah rezeki kawan” balas saya berterima kasih.

Setelah mengambil itu, saya pun minta pamit pulang. Dengan alasan bahwa saya masih banyak kerjaan. Setelah dia berkata iya, kemudian saya melanjutkan perjalanan pulang ke rumah sambil membawa pulang satu kantong plastik timun apel.

Selain rasanya yang enak, timun apel juga bervitamin, cocok untuk kesehatan. Apalagi kalau buah ini di jus, sangat cocok untuk penunda haus.

Teruntuk kamu, terima kasih banyak atas pemberian ini kawan, kamu memang best. Aku merasa iri sama kamu yang sudah bisa bercocok tanam sendiri untuk menjalani kehidupan ini. Atas kebaikanmu, Semoga kamu mudah rezeki di dunia dan mendapat pembalasan yang setimpal di akhirat. Amin......

Tertanda @boy801