Merawat Rindu

Merujuk pada kamus besar bahasa Indonesia rindu artinya sangat ingin dan berharap betul akan sesuatu. Betapa makna ini sarat akan penekanan. Dalam keseharian rindu lebih di arahkan kepada manusia benda maupun suasana.

Kadang rindu menjadi hambatan yang membuat kreatifitas enggan keluar. Namun tak sedikit rindu menjelma menjadi energi yang adidaya. Ketika sudah begitu ia akan menang apa saja tak peduli apapun. Bila tak disalurkan maka ia akan membuat suasana hati bak angin ribut, kram otakpun sulit dihindari, bahkan pada taraf akut kadang waraspun permisi dari jasad.

Bila anda pernah merasakan rindu maka anda pernah dirundung keberuntungan. Lihatlah para manusia merekayasa keadaan agar dapat merasakan sensasi rindu. Perhatikan beberapa ungkapan berikut .

Merantaulah… Agar kamu tau bagaimana rasanya rindu dan kemana kau harus pulang.

Merantaulah… engkau akan tahu betapa berharganya waktu bersama keluarga.

Merantaulah… engkau kan mengerti alasan kenapa kau harus kembali.

Ungkapan di atas merujuk kepada suasana, tempat, dan benda. Tapi itulah dimensi yang sering kita naungi dalam keseharian. Beberapa orang men"charge" energinya dengan bepergian ke suatu tempat dalam jangka yang lama dengan target tertentu.

Bagi pria Sumatra merantau adalah hal lumrah bagi kaum lelaki. Bahkan dibeberapa daerah hal ini menjadi tradisi. Tatkala mereka pergi maka tekat untuk tidak pulang sebelum berhasil menjadi cemeti. Tak bisa dipungkiri rindu juga menjadi energi. Rindu akan pujaan hati, rindu Senda gurau teman di pos jaga, rindu membayar kopi teman semeja, rindu makan masakan mamak dan rindu-rindu lainnya yang membakar semangat menaklukkan tanah perantauan.

Bahkan sekelas ulama sufi pun rindu, rindu akan suasana kenikmatan bercengkrama dengan sang pemilik. Tak jarang mereka bersepi-sepian memuaskan diri bermunajat.

Sesungguhnya sesuatu hal yang wajib kita rindui adalah rindu bertemu dengan ALLAH SWT. Terkabarkan bahwa jumpa dengan NYAadalah suatu kenikmatan yang tiada umpama. Nikmat yang tak terbayangkan namun nyata. Tak akan ada lagi rindu akan apapun bila telah lunas rindu akan berjumpa dengan NYA.

Wahai, mari siapkan diri kita sebaik mungkin untuk melampiaskan "maha rindu". Andai saja kita mampu mengenyampingkan rasa dunia yang fatamorgana maha hal itu bukanlah hal yang sulit. Mari persiapkan diri wahai pemuja rindu.