Library as a source of student learning reference // Pustaka sebagai sumber referensi belajar siswa.

Hello all...

It is an obligation for a school to have a library as a place to store a book as a reference or reading material for students, teachers and all elements of the school community who need it.

Sudah menjadi sebuah kewajiban untuk sebuah sekolah memikili pespustakaan sebagai tempat untuk menyimpan buku buku sebagai referensi atau bahan bacaan untuk siswa, guru dan seluruh elemen masyarakat sekolah yang memerlukannya.

In general, school libraries provide textbook books that students need to support the subjects they receive at school. There are also other books worth reading by students to add their insights.

Secara umum pustaka sekolah menyediakan buku buku pelajaran yang di butuhkan siswa untuk menunjang mata pelajaran yang mereka terima di sekolah, Juga terdapat buku lain yang layak untuk dibaca oleh siswa utuk menambah wawasan mereka.

The average student learns 14 or 15 lessons per semester, the lesson they have to complete within 5 months, in the course of teaching and learning course there is a subject matter that can not be taught by the teacher because of the narrowness of time or the amount of material possessed by these subjects .

Rata rata siswa mempelajari 14 atau 15 pelajaran per semester, pelajaran itu jarus mereka selesaikan dalam kurun waktu 5 bulan, dalam menjalani proses belajar mengajar tentulah ada materi pelajaran yang tidak sempat diajarkan oleh guru karena sempitnya waktu atau banyak nya materi yang dimiliki oleh mata pelajaran tersebut.

In this case the existence of the library is very helpful for students to learn the material left behind by borrowing books in the library and they can learn alone or in groups using relevant references.

Dalam hal ini keberadaan pustaka sangatlah membantu bagi para siswa memepelajari materi yang tertinggal dengan cara meminjam buku di pustaka dan mereka bisa belajar sendiri atau berkelompok dengan menggunakan referensi yang relevan.

The Indonesian curriculum establishes student passing indicators by achieving KKM (Minimum Graduation criteria) as evidenced by the value they get for 1 semester on each subject.

Kurikulum indonesia menetapkan indikator kelulusan siswa dengan tercapainya KKM (kriteria Kelulusan Minimal) yang dibuktikan dengan nilai yang mereka dapatkan selama 1 semester terhadap tiap tiap mata pelajaran.

Student assessment consists of 4 competencies;

• core competency 1; contains a religious attitude
• core competency 2; contains social attitudes
• core competency 3; contains knowledge
• core competency 4; contains skills

Penilaian siswa terdiri atas 4 kompetensi;

• kompetensi inti 1; memuat sikap keagamaan
• kompetensi inti 2; memuat sikap sosial
• kompetensi inti 3; memuat pengetahuan
• kompetensi inti 4; memuat ketrampilan

This means that new students are said to pass if the student has a minimum value according to KKM that has been set for the four competencies above.

Artinya siswa barulah dikatakan lulus apabiala siswa tersebut memiliki nilai minimal sesuai KKM yang telah ditetapkan untuk ke empat kompetensi yang di atas.

The picture I attach is a library at MAN Lhokseumawe, it's a bit messy because it's the end of an odd semester, so students just return the book they borrowed.

Gambar yang saya lampirkan adalah pespustakaan di MAN Lhokseumawe, keadaan nya sedikit berantakan karena sekarang adalah akhir semester ganjil, jadi siswa baru mengembalikan buku buku yang mereka pinjam.

Best regards, @alol