Perempuan Pemetik Kopi

in #woman7 years ago

Jika musim panen kopi gayo tiba, perempuanlah yang paling berjasa saat itu. Kaum lelaki biasanya bertugas mengangkut kopi yang dipanen.

Umumnya panen kopi setahun dua kali. Karena kebanyakan kebun kopi berada di lereng bukit, selama proses panen kopi, kaum ibu ini tidak pulang saat makan atau shalat Zuhur.

Dalam bahasa gayo, ibu - ibu yang membantu atau bekerja mengutip kopi, disebut "Ongkosen Ngotep". Bayaran untuk satu kaleng kopi yang dikutip (panen), umumnya rp. 20 ribu. Bisa lebih, tergantung keadaan kebun. Bahkan ongkosnya bisa bagi dua dengan hasil panen.

Jika satu orang ibu bisa memanen kopi 8 kaleng, berarti dia bisa mendapat uang rp. 160 ribu, sehari.

Seringkali, saat panen kopi yang bersamaan, petani kopi yang memiliki kebun luas, kesulitan tenaga pemetik kopi.

Biasanya, disiasati dengan mendatangkan tenaga kerja wanita dari luar daerah. Dari daerah pesisir hingga ke Sumatra Utara.

Perempuan Gayo yang menjadi petani kopi, biasanya terlibat dalam hampir semua proses di kebun. Seperti menanam hingga panen.

Kebanyakan tenaga kerja di kebun kopi memakai tenaga kerja sendiri dalam keluarga atau sanak famili.

FB_IMG_1519134125658.jpg

FB_IMG_1519133279948.jpg

FB_IMG_1519133268553.jpg

FB_IMG_1519133300795.jpg

IMG_20180223_211600.jpg

FB_IMG_1519133288294.jpg

FB_IMG_1519133313580.jpg

unnamed_1517198552610.jpgIMG_20171013_164629_283.jpg

FB_IMG_1519135303584.jpg

IMG-20180223-WA0018.jpg

Sort:  

Your post was resteemed👍

untuk yang satu ini 4 jempol cok bak lon...memang jeut keu poto

Kupi mana???

@el-nailul teurimong genaseh.. I

Beautiful image of the field! I would love to live in a place where there is no environmental pollution or the noise of cars or crime. How beautiful it is to see work and to work for yourself to get ahead.

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 57307.38
ETH 2434.94
USDT 1.00
SBD 2.32