Cerita Di Ujung Sumatera (Sabang)
Apa kabar sahabat semua? semoga sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah.
Disini saya menceritakan sedikit tentang perjalanan kami ketika berlibur ke Pulau Weh bersama para pemuda Desa (karang taruna seujahtera).
Dari keputusan rapat kepemudaan sebelumnya kami telah merencanakan liburan ke sabang dikarena pulau yang berada diujung Sumatra ini sangat eksotis dan menyimpan sejuta keindahan alam yang begitu sangat mempesona.
Hari H pun tiba berangkatlah kami dari desa sekitar jam 01:00 WIB supaya tidak tersendat antrian mobil yang panjang dipelabuhan agar bisa naik kapal pagi. Sesampai disana kami langsung menyewa salah satu tempat penginapan dekat pantai Paradiso untuk tempat pengistrahatan kami.
Besoknya barulah kami mulai perjalanan menuju titik KM 0tempat yang wajib dikunjungi rasanya tidak sah kesabang jika tidak mampir kesini, jalan yang berliku-liku dan tanjakan yang sedikit curam membuat kami semua lelah dan pusing. Namun terbayarkan juga dengan pemandangan yang sangat indah di km 0 bisa melihat pulau rondo dan selat Andaman.
Selanjutnya Pulau Rubiah tempat yang wajib juga dikunjungi, dimana keindahan biota laut tersimpan disini, rasa lelah tadi seolah-olah terbayarkan semua setelah sampai disini. Hiruk pikuk udaranya membuat kami tidak bersabar lagi untuk segera menyebrang ke pulau rubiah dan melakukan Snorkeling untuk melihat bawah laut.
Tidak terasa hari mulai sore kamipun segera mengakhirinya untuk bergegas kembali ke tempat penginapan supaya tidak terlalu malam dalam perjalanan, besok nya kembali kami melanjutkan perjalanan ke tempat-tempat wisata lainnya Seperti Sumur tiga, benteng jepang, pantai pasir putih, Gua sarang, Anoi itam dan ada beberapa tempat lain lagi.
Singkat cerita Tiga hari sudah berlaku kami jelajahi pulau Sabang, tibalah saatnya hari ke-4 segera kepelabuhan balohan sabang untuk melanjutkan lagi perjalanan laut ke pelabuhan ulei lheu Banda Aceh. Kapal pun tiba, usai sudah penumpang diturunkan dari kapal, kamipun semua segera bergegas untuk menaiki kapal untuk kembali kepelabuhan Ulei lhe.
Akhir cerita kami pun sampai dikampung halaman dengan selamat. Perjalanan ini menjadi satu perjalanan yang tak bisa kulupakan. Semoga para pemuda desa karang tarunan seujahtera selalu menjaga kekompakan dan bisa menjadi contoh untuk para pemuda desa lain dalam menjaga kekompakan.
SAPEU KHEN SAPEU PAKAT.
Salam @Mohd.razi