Immunization Vaccine - Giving Infant and Child Immunity (ENG-INA)

in #vaccines7 years ago (edited)

Dear Steemians


To obtain protection and boost immunity, the Indonesian government launched the BIAS Program (School Immunization Month) throughout the unitary state of the Republic of Indonesia. The program initiated by the Ministry of Health is oriented to all elementary school students in Indonesia both in urban and rural areas. Activities are carried out by visiting each of the existing schools by giving the Immunization Vaccine in order for the child to receive protection (immunity) from infectious diseases that can be prevented by immunization.

Untuk mendapatkan perlindungan dan meningkatkan kekebalan tubuh, pemerintah Indonesia mencanangkan Program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) diseluruh negara kesatuan Republik Indonesia. Program yang digagas oleh Kementrian Kesehatan ini berorientasi kepada seluruh murid sekolah dasar yang ada di Indonesia baik diwilayah perkotaan maupun pedesaan. Kegiatan dilakukan dengan mengunjungi setiap sekolah yang ada dengan memberikan Vaksin Imunisasi agar anak mendapatkan perlindungan (kekebalan) dari penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi.

During this time many cases that occur in elementary school as the target of vaccine rejection of the immunization for the immune system, there are several reasons that cause them to refuse given the vaccine, among others because of the case so far that was published in the news for the class of MR vaccine (rubella vaccine) Causing paralysis.

selama ini banyak kasus yang terjadi di sekolah dasar sebagai sasaran pemberian vaksin menolak pemberian imunisasi tersebut untuk daya tahan tubuh, ada beberapa alasan yang menyebabkan mereka menolak diberikan vaksin antara lain karena adanya kasus selama ini yang dimuat disurat kabar untuk golongan vaksin MR (vaksin rubela) menyebabkan kelumpuhan.


DSC2017082304.jpeg


To succeed the program, we as the Basic Level Health Officer Meurah Mulia Subdistrict in cooperation with the Technical Implementation Unit of Basic Education (UPTD) and the whole school principal who became the target of the Immunization award made simultaneous socialization on Wednesday, 23rd of August 2017 simultaneously and continued with Giving Vaccine through injection in the shoulder muscles. Each school visited by 2 health workers, 1 officer from the village midwife and 1 nurse.

Untuk menyukseskan program tersebut, kami selaku Pelayan Kesehatan Tingkat Dasar Kecamatan Meurah Mulia dengan berkerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis Pendidikan Dasar (UPTD) dan keseluruhan kepala sekolah yang menjadi sasaran penghargaan Imunisasi membuat sosialisasi serentak pada hari rabu tanggal 23 agustus 2017 secara serentak dan diteruskan dengan Pemberian vaksin melalui injeksi di otot bahu. Setiap sekolah yang dikunjungi oleh 2 orang petugas kesehatan, 1 petugas dari bidan desa dan 1 orang perawat.


DSC2017082302.jpeg


Immunization given to Elementary School students from 7 to 9 years old (grade 1 to grade 3) aims to avoid contracting Tetanus Neonaturum disease, prevent Disease and Diphtheria disease in the long term by immunizing DT, TT and Measles.

In the school age range, the child's immune system will decrease after receiving previous immunizations as infants, and by immunization done at school age it is expected that the child will receive long-term protection. The type of immunization given in the form of Tetanus Diphtheria vaccine, Measles Vaccine for grade 1 Primary School and then Tetanus Toksoid (TT) vaccine given to grade 2 and 3 elementary school.

Imunisasi yang diberikan kepada murid Sekolah Dasar dengan rentang usia 7 sampai 9 tahun (kelas 1 sampai kelas 3) bertujuan untuk menghindari terjangkit/ menularnya penyakit Tetanus Neonaturum, mencegah penyakit Difteri dan Campak dalam jangka panjang melalui imunisasi DT, TT dan Campak.

Pada rentang usia sekolah, daya tahan tubuh anak akan mengalami penurunan setelah memperoleh imunisasi sebelumnya ketika masih bayi, dan dengan imunisasi yang dilakukan di usia sekolah diharapkan anak akan memperoleh perlindungan kembali dalam jangka panjang. Adapun jenis imunisasi yang diberikan berupa vaksin Difteri Tetanus, Vaksin Campak untuk anak kelas 1 Sekolah Dasar dan kemudian vaksin Tetanus Toksoid (TT) diberikan pada anak kelas 2 dan 3 Sekolah dasar.


DSC2017082301.jpeg


Measles

Measles is a very dangerous disease for infants and children. Usually infants / children affected by this disease often cause complications of bronchopneumonia, this is very worrying because most cases found in the field that most people with Broncopneumonia ends with death.
Usually people with measles will show symptoms such as high fever, the occurrence of inflammation of the throat, diarrhea and even the worst condition can attack the brain. To anticipate this disease, measles vaccine is very important given to the child / baby to obtain immunity because if seen the process of airborne / respiratory transmission and touch, can easily transmit to other children.

Campak

Campak merupakan penyakit yang sangat berbahaya untuk bayi dan anak. biasanya bayi/ anak yang terserang penyakit ini sering menyebabkan komplikasi berupa bronchopneumonia, ini sangat dikhawatirkan karena kebanyakan kasus ditemukan dilapangan bahwa sebagian besar penderita Broncopneumonia berakhir dengan kematian.
Biasanya penderita campak akan menunjukkan gejala seperti demam tinggi, terjadinya peradangan tenggorokan, diare dan bahkan dengan kondisi terparah dapat menyerang otak. Untuk mengantisipasi penyakit ini, pemberian vaksin campak sangat penting diberikan kepada anak/ bayi untuk memperoleh kekebalan tubuh karena jika dilihat proses penularan melalui udara/ pernafasan dan sentuhan, dapat dengan mudah menularkan kepada anak yang lain.


DSC2017082303.jpeg


Diphtheria

Diphtheria is also a very dangerous disease because the inflammation that attacks the throat can cause infants / children died without intensive treatment. The process of transmission of this disease is almost the same as measles, namely through respiratory, spit spark. Currently dipteri patients in Indonesia are rarely found along with DPT vaccine and patients with seizure conditions that cause death is almost non-existent.

Dipteri
Dipteri juga merupakan penyakit yang sangat berbahaya karena peradangan yang menyerang tenggorokan ini dapat menyebabkan bayi/ anak meninggal tanpa penanganan yang intensif. Proses penularan penyakit ini hampir sama dengan campak, yaitu melului pernafasan, percikan ludah. Saat ini penderita dipteri di indonesia sudah jarang ditemukan seiring diberikan vaksin DPT dan pasien dengan kondisi kejang-kejang yang menyebabkan kematian sudah hampir tidak ada.


DSC2017082306).jpeg


novale.gif


gif.gif


running text.gif

Sort:  

Necessary information!

Thank you

Sipp.. dah! Imunisasi memang diperlukan.

Hehe... Trims mas

This post has received a 0.63 % upvote from @drotto thanks to: @banjo.

Teringat masa kecil dulu saya lari waktu ada tim kesehatan yang datang kesekolah kami. Apakah sekarang masih ada seperti itu pak @novale yang lari waktu tim kesehatan datang? Tapi saya rasa zaman sekarang anak-anak tidak takut lagi sama yang nama suntik-menyuntik.

Dulu sama sekarang tidak jauh berbeda @berkat

Postingan menarik.. Saya juga merasakan dulu, tp tidak sampai menangis

Hehe... Mau saya imunisasi lagi?

hahaha,
boleh juga kalau ada rezeki berangkat haji nanti.

Sebuah program kesehatan yang memyentuh rakyat kecil , mudah2an program seperti ini terus bisa dikembangkan,..

Mantap pak mus

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 58613.96
ETH 3153.58
USDT 1.00
SBD 2.43