Journalistic grieving, lost communication - Jurnalistik berduka,komunikasi kehilangan

in #unimal7 years ago

Screenshot_2018-01-10-15-52-40-1[1].png

UNIMAL- Early in the New Year our journalism grieving and communication lost a very active figure in the room and also institutionalized campus, but also he was very friendly with everyone unexpectedly had to part with MAULANA RISKI.
Our room is only 18 people but like 40 dikarna riski and muharramun can make a laugh class that its a little taste to be crowded with various ways and acts that can make us happy, a day without him seemed lonely and muharramun even seemed to run out of sense to make us laugh but if there riski there must be a way that makes us laugh ..
Maulana riski for me more than a friend dikarna kan when I do not know for sure he where I ask, without complaining he always taught me although sometimes I do not understand and ask again still he explained without complaining ...
Monday 08-01-2018 the last day we took the test and that was the last day we all one room. 18 will be reduced to 17 students, while four youth each other now stay three after maulana riski go ...
That day also maulana riski start the words of farewell that is touching all silent silence as if it is hard to remove the departure of the figure who admired and respected the room amid riski talk, a friend we contact one of the other friends who again treated died yuyun means bancin. .
When all have talk with yuyun and it is my turn to be given hp to talk to yuyun but what power, see him with the condition lying limp, sadness arise so do not know how to encourage him and can only get out the words "hi" from the mouth I..
After talking with video call and Riski also do not forget to close her farewell words by apologizing to all friends one by one either intentionally or unintentionally because no human who has no wrong ...
This is the end of our story journalism live 17 people no matter how heavy let go riski go but still go karna it is destiny separated ...
There is a meeting must be no separation but do not weep because he went not for as long as it will surely be met again, although not in the unimal and journalistic room ....
Good luck with our maulana riski all will miss you very much ...

Screenshot_2018-01-14-17-13-45-1[1].png

UNIMAL- Diawal tahun baru kami jurnalistik berduka dan komunikasi kehilangan sosok yang sangat aktif diruang dan juga dilembaga kampus, selain itu juga dia sangat ramah dengan semua orang tanpa diduga harus berpisah dengan MAULANA RISKI.
Diruang kami hanya 18 orang tapi serasa 40 dikarna kan riski dan muharramun bisa buat satu kelas ketawa yang rasa nya sedikit menjadi rame dengan berbagai cara dan tingkah yang bisa buat kami senang, sehari saja tanpa dia serasa sepi dan muharramun pun seakan kehabisan akal untuk membuat kami ketawa tapi kalau riski ada pasti ada saja tingkah yang membuat kami tertawa..
Maulana riski bagi saya lebih dari seorang teman dikarna kan disaat saya tidak tahu pasti dia tempat saya bertanya, tanpa mengeluh dia selalu mengajarkan saya walaupun terkadang saya tak mengerti dan bertanya lagi tetap dia menjelaskan tanpa mengeluh...
Senin 08-01-2018 hari terakhir kami mengikuti ujian dan itupun hari terakhir kami semua satu ruang. 18 akan berkurang menjadi 17 mahasiswa, sedangkan empat pemuda saling berbahu kini tinggal tiga setelah maulana riski pergi...
Hari itu juga maulana riski memulai kata-kata perpisahan yang sangat mengharukan semua terdiam membisu seakan berat sekali melepas kepergian sosok yang dikagumi dan dihormati diruangan ditengah-tengah riski bicara, seorang kawan kami menghubungi salah satu kawan lain yang lagi dirawat dimedan yaitu yuyun sarana bancin..
Saat semua sudah bicara dengan yuyun dan tiba giliran saya yang dikasih hp untuk bicara dengan yuyun namun apa daya, melihat dia dengan kondisi terbaring lemas, rasa sedih pun timbul sehingga tak tahu cara menyemangati dia dan hanya bisa keluar kata-kata “ hai “ dari mulut saya..
Setelah berbicara dengan video call dan Riski juga tak lupa menutup kata-kata perpisahannya dengan meminta maaf kepada semua kawan satu persatu baik sengaja maupun tidak sengaja karna manusia tiada yang tidak memiliki salah...
Inilah akhir cerita kami jurnalistik tinggal 17 orang bagaimana pun walau berat melepaskan riski pergi tapi tetap saja pergi karna memang sudah takdir berpisah...
Ada pertemuan pasti ada perpisah tapi jangan ditangisi karna dia pergi bukan untuk selama hanya sementara pasti nanti akan ketemu kembali walaupun bukan di unimal dan diruang jurnalistik....
Semoga sukses kedapan maulana riski kami semua pasti akan sangat merindukan mu...

Sort:  

turut berduka ya bg.

Terima kasih tapi bukan orang meninggal hehehe

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 59239.68
ETH 2525.24
USDT 1.00
SBD 2.50