PERJALANAN YANG BERAKHIR DI RUJAK BANG MIN..
Selamat siang sahabat semua dimanapun anda berada, semoga kesehatan selalu menyertai anda, pada kesempatan kali ini saya ingin menceritakan sedikit kisah perjalanan saya hari ini bersama kawan saya yang berakhirnya di tempat rujak bang min.
Hari ini saya dan teman saya pergi menuju sebuah pesta di kota matang glumpang dua, sewaktu kami sampai disana, kami pun harus menunggu dulu dalam antrian yang lumayan cukup panjang, karena banyak tamu undangan yang datang, dan yang anehnya lagi, pas kami sampai ke tempat tersebut, nasinya sudah habis, begitulah kira-kira saking banyaknya tamu yang datang.
Karena antrian yang lumayan panjang dan nasi pun sudah habis, kami pun tak mau menunggu lebih lama lagi sampai nasinya sampai di tambah ulang oleh panitia pelaksana acara. Sehingga kami pun bergegas untuk pergi meninggalkan tempat acara pesta perkawinan tersebut. Setelah kami menghilang dari tempat tersebut kami pun tak tau harus kemana lagi sehingga mutar-mutar di jalan. Dan pada akhirnya saya pun timbul ide untuk berhenti sejenak di depan puskesmas peusangan tepatnya di tempat rujak bang min.
Saya dan teman saya pun memesan dua porsi rujak bang min yang terbilang sangat terkenal di matang glumpang dua kecematan peusangan kabupaten bireuen. Jika anda bertanya pada masyarakat matang glumpang dua tersebut, maka sangat banyak orang yang tau dan mengenal rujak bang min, karena bang min tersebut sudah jualan rujak bertahun lamanya hingga sekarang ini.
Tempatnyapun sangat strategis, karena berada di samping jalan medan-banda aceh dan di kelilingi oleh beberapa pohon kayu yang membuat suasana terasa sejuk dan nyaman. Tempatnya pun tepat di depan puskesmas peusangan. Rujaknya pun sangat nikmat rasanya, sehingga banyak orang yang berkunjung ke tempat bang min khususnya bagi para pelajar-pelajar dan dokter-dokter khususnya yang bekerja di puskesmas tersebut. kecuali hari minggu. Karena hari minggu adalah hari liburnya anak sekolah dan dokter-dokter.
Inilah sedikit kisah perjalanan saya hari ini yang berakhir di rujak bang min. Semoga sahabat steemian juga dapat merasakannya pada suatu hari nanti jika ada umur panjang..
food of bangladesh is very different from pakistan we cannot live without weat and flour
Unlike us Indonesians, we can't live without rice and spices.
Thank you Mr @lays for your input ...
Greetings from me in Indonesia.