The day become an Ulogger

Hari ini 3 syawal 1439H, hari ke-3 di Idhul Fitri. Tepatnya minggu, 17 Juni 2018 di kalender masehi. Aku memulai hari pertama sebagai ulogger.

#Ulog adalah project dari @surpassinggoogle Filipina untuk membantu semua steemian tanpa terkecuali dan atas inisiatif project dari @dynamicsteemians #ulog weekly contestdan @suheri sebagai ambassador ulog di Indonesia sekarang Indonesia pun bisa berpartisipasi dalam hashtag #ulog menggunakan bahasa Ibu. Informasinya bisa dibaca disini

#Ulog dimana U adalah kamu, merepresentasikan siapa dirimu, hari-harimu, tentang kegiatanmu dan semua tentang kamu. Dari hal-hal kecil yang kamu anggap remeh hingga hal-hal besar dalam hidupmu Karena #ulog "You are a celebrity and we are your fans". Ingat orisinalitas dan No Plagiarisme.

Hari dimulai....

jalan yang saya lalui saat berangkat

Me, myself and my job
Saya seorang pekerja migran Indonesia di Taiwan. Awal datang dulu saya bekerja di sektor formal atau manufaktur di sebuah pabrik sparepart mobil di Pingtung, Taiwan. Sebelum diterima bekerja harus memulai proses seleksi yang cukup ketat dan lama di Jakarta, dari test kesehatan fisik, test hitung-hitungan, pengetahuan umum juga test bahasa keseharian. Tetapi karena Laopaniang (panggilan boss perempuan dalam bahasa mandarin) menawarkan saya untuk bekerja di rumahnya dengan standard gaji pabrik, saya pun menyetujuinya. Dengan pertimbangan bebas potongan asrama dan biaya makan.

Memang beda dengan pekerja pabrik pada umumnya, seperti hari libur dan jatah lembur, juga jam kerja. Jika biasanya pekerja pabrik mempunyai libur di hari sabtu dan minggu juga jam kerja yang tetap 8 jam, saya tidak. Hari sabtu-minggu adalah hari lembur bagi saya. Dan diawal memang sudah perjanjian untuk tidak ada hari libur sabtu maupun minggu karena saya meminta untuk ijin leluasa beribadah. Bukan menjadi rahasia umum lagi hak beribadah meski sudah tertuang di agreement job tapi masih banyak majikan di Taiwan yang melarang pekerjanya untuk beribadah.

tempat kerja saya

Selain bekerja di rumah majikan, sebenarnya pekerjaan utama saya adalah mengurus 3 apartment rumah kost milik majikan di area Pusat Bisnis Xitun Distrik, mulai dari menginput tentang pengeluaran biaya listrik, air dan membuat nota tagihan serta bertanggung jawab untuk kebersihan tempat juga, seperti membersihkan ruangan tempat saya kerja sendiri, lorong-lorong kamar juga halaman tempat parkir. Dalam satu bulan saya biasa bekerja disini selama satu minggu, kadang seperti saat ini di bulan Juni hingga Juli, bertepatan dengan banyak penghuni kost yang pindah karena sudah lulus sekolah, saya bisa satu atau dua bulan berada di Xitun. Saya mulai bekerja pada pukul 07:30 pagi hingga 18:00 petang, dan istirahat 1 jam saat pukul 12:00 siang. Jika pekerjaan di Xitun sudah selesai saya akan pulang ke rumah laopaniang di Taiping Distrik, terkadang saat Laopaniang bekerja di China maka saya tinggal di rumah Ama-Akong di Jiun Fu Distrik. Ketika di Taichung tidak ada pekerjaan lagi maka laopaniang akan membawa saya pulang ke rumah Laopan (panggilan Boss laki-laki dalam bahasa mandarin) di Pingtung, membantu pekerjaan salah satu PMI yang bekerja di rumah Laopan juga. Di Pingtung terkadang jika ada waktu luang, saya sempatkan untuk berkunjung ke asrama pabrik Laopan. Mengunjungi kawan-kawan pekerja migran dari Indonesia dan Vietnam yang sudah saya kenal.

salah satu lorong di apartemen kost

Saya memang tidak seperti teman-teman PMI yang lain dengan waktu libur yang konsisten dan bisa bebas pergi kesana-kesini, mengeksplor tempat-tempat menarik di Taiwan ataupun berorganisasi di luar. Tapi saya tetap bersyukur dengan pekerjaan ini dan dikelilingi orang-orang yang baik meski ada satu dua orang yang tidak begitu ramah, melihat di luar sana banyak kawan-kawan PMI yang lebih tidak beruntung lagi. Tidak boleh keluar meski untuk membuang sampah, tidak ada waktu istirahat yang memadai, gaji yang tidak sesuai, majikan yang jahat, dilarang memegang gadget, dilarang berkomunikasi dengan PMI lainnya dan banyak masalah lainnya. "Apapun pekerjaan itu, jika dilakukan dengan rasa senang maka segalanya terasa mudah, meski berat sekalipun." Saya selalu berusaha memegang prinsip itu, bahwa segalanya kita niatkan untuk beribadah saja, berawal dengan do'a dan diakhiri dengan do'a juga.

Ini cerita #ulog | story 01 saya. Lalu apa cerita kalian!!

Hai...Steemian Indonesia mari bergabung bersama dalam keluarga #ulog. Ulogger!

A big thanks to @surpassinggoogle for having this #ULOG movement. Join us and become an ulogger. Please follow and support our very own @surpassinggoogle, @teardrops, Mr @terryajay. Vote @steemgigs as your witness! Follow curation trail @dynamicsteemians at www.steemauto.com

Best regards,
@dwiitavita