Cerita nyata orang yang pernah betemu dengan malaikat maut. Asli. Bikin parno

in #uc7 years ago

Banyak cerita misteri nyata yang ada di dunia. Salah satunya tentang malaikat maut. Malaikat pencabut nyawa adalah malaikat yang bertugas untuk menjemput nyawa manusia. Biasa nya malaikat pencabut nyawa disimbolkan dengan laki-laki berbaju tudung hitam dengan wajah tengkorak dan membawa sebuah alat semacam sabit dengan gagang panjang. Ada yang bilang bahwa wajah malaikat ini kadang menakutkan namun ada lagi yang bilang wajahnya ramah dan ganteng sesuai dengan amalan orang yang meninggal.

Kali ini Lintang akan berbagi cerita misteri nyata tentang pertemuan dengan malaikat yang satu ini. Kalau mau jujur, hal yang paling tidak enak jadi seorang yang bisa melihat makhluk gaib adalah saat mengetahui orang yang kita cintai menemui ajalnya. Melihat malaikat pencabut nyawa berkunjung dan melakukan pekerjaan mereka.

Malikat maut datang
Cerita misteri nyata ini bermula ketika Lintang berkunjung ke rumah bibi. Bibi tinggal di sebuah kota K (kecil) di Jawa tengah. Sudah beberapa minggu bibi sakit. Sudah berumur dan sepertinya kondisi badan beliau juga sudah tidak fit lagi.

Pagi hari, suasana desa yang damai ditambah pemandangan dan udaranya yang bersih membuat siapa saja betah menikmatinya. Begitu juga Lintang yang bersantai di depan teras rumah bibi. Di suasana damai itulah datang seorang pria dengan baju putih layaknya imam dan wajah yang lebih dari lumayan ke rumah bibi. Anehnya laki – laki itu langsung masuk ke rumah tanpa basa – basi, tanpa salam seakan-seakan rumah bibi adalah rumahnya sendiri. Dia berjalan sangat cepat langsung kebelakang dimana kamar bibi berada.

Karena khawatir, Lintang langsung bergegas menyusul pria itu. Saat Lintang tiba di kamar bibi, orang itu sudah menghilang. Bibi sendirin dan tampak segar. Beliau terduduk di ranjang. Wajahnya tersenyum sumringah seperti orang yang baru menang lotre. Melihat hal tersebut Lintang jadi lega, didekati sang bibi untuk mengobrol.

Hari – hari kemudian bibi tampak semakin sehat, hanya saja permintaannya semakin aneh. Pernah suatu hari beliau minta dibelikan semen untuk menambal rumah, makanan – makanan yang tak pernah beliau makan seperti buah kiwi, kurma dan jajanan lain yang sudah susah di cari.

Perpisahan yang mengharukan
Hingga disuatu sore beliau duduk sambil minum susu di teras.

“ Hari apakah ini?”, Tanya beliau padaku.
“ Hari Rabu, bisa. Kenapa, kah?”

“ Minggu depan, aku sudah tidak disini.” Jawab beliau sambil senyum-senyum.

“ Bibi nakutin, ih, kata siapa bibi sudah tidak disini lagi?”

“ Kata laki – laki ganteng yang kemarin itu. Semua urusan bibi sudah selesai. Tambal lantai, makan buah aneh dan semua harapan bibi terpenuhi. Lengkap. Bibi sudah siap.”

Malamnya kondisi bibi mengalami penurunan. Walaupun begitu bibi masih mau makan, minum obat dan melakukan shalat walau sambil berbaring. Wajah tuanya selalu tersenyum. Paman selalu disampingnya, melayani dan menemani beliau. Malam Jumat tengah malam, laki – laki itu datang lagi. Dia langsung masuk dan duduk di dekat bibi. Tangannya yang halus menyentuh kepala beliau.

Tak ada rintihan yang keluar dari bibir bibi. Hanya doa dan senyum. Tak tega melihat pemandangan tersebut, Lintang akhirnya keluar. Menahan tangis sambil berusaha sabar dan tabah. Akhirnya hanya paman dan bibi saja yang saling menemani. Lintang ingin meminta saudara yang lain untuk menemani tapi lintang tidak dapat bersuara lagi.

Jam 4 pagi hari jumat, paman keluar kamar. Tampangnya seperti orang bingung. Bibi sudah berpulang. Laki – laki yang kemarin itu menghilang. Sedih ya? Tidak apa-apa semoga amalan beliau diterima disisiNya, diampuni dosanya dan. Ditempatkan di tempat yang baik. Amin.

Inilah cerita misteri nyata bertemu malaikat pencabut nyawa yang yang Lintang alami sendiri. Nantikan kisah – kisah cerita misteri Lintang yang lain untuk sobat Hantupedia di Hantupedia tentu saja.

source: http://hantupedia.com/cerita-misteri-nyata-bertemu-malaikat-maut/

Coin Marketplace

STEEM 0.22
TRX 0.20
JST 0.035
BTC 91483.13
ETH 3152.10
USDT 1.00
SBD 3.10