(Photo by: Said Firman Alaydrus)

Kota Meulaboh merupakan salah satu wilayah di Pantai Barat Aceh, yang letaknya kira-kira lima jam dari Kota Banda Aceh. Kota ini merupakan salah satu kota pesisir, yang sebagian besar wilayahnya berada hampir di sepanjang pantai.

Ketika Tsunami Aceh pada 26 Desember 2014 dulu, sebagian besar wilayah Meulaboh hancur diluluhlantakkan gempa dan gelombang besar. Jalan, rumah, bangunan-bangunan lainnya, dan pusat-pusat wisata daerah yang sebagian besar berada di wilayah pantai, hilang tak bersisa.
Sehingga, seakan-akan tidak ada harapan bagi kota kecil ini untuk dapat berkembang kembali.

Siapa sangka setelah sekitar sembilan tahun pasca tsunami, Meulaboh kembali bangkit. Banyak pihak dari dalam dan luar negeri memberikan bantuan dan sumbangan untuk merekonstruksi kembali kota ini. Sehingga kembali terlihat indah, bahkan jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Meulaboh town is one of the littoral areas on the West Aceh, which is located approximately five hours from the city of Banda Aceh.
When Tsunami Disaster happened in Aceh on December 26, 2014, almost half of this town destroyed by earthquakes and big waves. Roads, homes, other buildings, and tourist centers is distroyed .
About 13 years after the tsunami, by many reconstructions Meulaboh town now looks beautiful again. More better than before.

Salah satu lokasi yang direkonstruksi setelah tsunami adalah daerah wisata di sekitar pelabuhan, Ujung Karang. Rekonstruksi paling besar dilakukan terutama ketika masa pemerintahan Bupati H. Alaidinsyah (Haji Tito) menjabat sekitar tahun 2012-2017. Ini merupakan salah satu tempat wisata utama masyarakat Meulaboh saat ini.

One of the locations reconstructed after the tsunami is the area around the port, Ujung Karang. The largest reconstruction was done when the development of H. Alaidinsyah (Haji Tito) around the year 2012-2017. This port area is one of the main tourist attractions of the Meulaboh society today.

Wilayah pelabuhan, merupakan salah satu spot menarik untuk dikunjungi. Terutama di sore hari. Di sini, kita dapat menikmati indahnya matahari senja sembari merasakan angin yang bertiup sepoi-sepoi.

Warga Kota Meulaboh pun dapat duduk bersantai sembari menikmati jajanan ringan yang banyak dijual di pinggiran jalan. Ada mie bakso, kentang goreng tornado, kacang rebus, es krim, coffee car cafe, jagung bakar, dll.

Port area, is one place that very interesting to visit. Especially at the afternoon. Here, we can enjoy the beautiful sunset and sea breeze.
The Meulaboh society can also enjoying the delicious food that are easy to found through of the road. There are meatball noodles, tornado french fries, boiled peanuts, ice cream, drinking a cup of coffee, roasted corn, etc

Sumber Perekonomian (the Source of Income)

Area wisata pelabuhan juga menjadi salah satu sumber penghasilan sebagian warga Meulaboh. Warga dari berbagai kalangan dan usia mencari rejeki dengan cara berjualan di sini. Baik sebagai perkerjaan utama atau sekadar menambah penghasilan.

This area is also a source of income for some society of Meulaboh. Citizens from various quarters and ages looking for fortune by selling here. Either as the main job or just a part time job.

Seperti salah seorang mahasiswa di jurusan Tarbiyah STAIN TDM ini. Ia berjualan mie bakso untuk membantu penghasilan orang tuanya. Di samping melaksanakan tugas utama di bangku kuliah.

Like one of the students in Education Department of STAIN TDM. He sells meatball noodles to help the income of his parents, after finishing his class in the campus.

---

Akhir tulisan, ini lah Kota Meulaboh, kota tamadun yang sederhana. Kota di mana matahari terbenam dapat terlihat dengan indahnya.

So, this is Meulaboh. Just a small and simple town. A town where the sunset can be seen beautifully.

(Photo by: Said Firman Alaydrus)

(Photo by: Said Firman Alaydrus)