Salam Hangat Untuk Kabut, Kamu Tetap Berada Dihatiku

in #travel6 years ago

pisah1.jpeg

Sebagaimana kabut, manusia juga akan pergi. Jika kita mengutuk perpisahan, sebaiknya kita menghindari pertemuan. Tidak ada di dunia ini yang kekal abadi kecuali Rabbi Tuhan Yang Maha Esa. Seminggu penuh saya di Baling Karang, ditemani suasana berkabut setiap pagi. Menghirup udara bersih pegunungan dan sekarang saya harus pergi meninggalkan semua keindahan. Saya memang harus terus bergerak, statis bukan gaya hidup yang saya pilih. Semua pertemuan harus saya akhiri dengan perpisahan. Hingga saya dalam kubur nanti pun, saya harus bergerak ke padang Mahsyar untuk menemui pencipta yang telah saya rindukan dari sekarang.

Salah satu obat untuk meringankan rindu nanti hanya beberapa gambar yang berhasil saya hentikan melalui kamera ponsel. Dunia saya hentikan dalam sebuah bentuk digital. Ini sangat membantu saya untuk mengobati rindu yang tiba-tiba datang tanpa permisi nanti. Bumi terus berputar pada porosnya juga terus mengitari matahari menurut Copernicus. Dia tidak akan berhenti sampai saatnya semua hancur. Begitu juga kita, harus terus bergerak, entah harus meninggalkan kesenangan yang sudah kita bangun sendiri. Kita harus memulai kehidupan baru dan selamanya begitu hingga kita pun berhenti dalam sebuah liang lahat sempit.

pisah.jpeg

Mengutuk perpisahan adalah sebuah tingkah menentang ketetapan Tuhan maupun ilmu pengetahuan. Sebagaimana saya ceritakan tadi. Semuanya bergerak dengan mengikuti ketentuan. Tak ada yang abadi. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah berharap nanti kita akan melalui poros yang sama dan kembali ke tempat atau kepada orang yang kita tinggalkan. Tentunya dengan segala yang telah berubah. Jika kita memahami semua ketetapan ini, tidak akan ada masalah yang berarti yang kita hadapi, karena hidup memang kejam. Tetapi jika kita lawan dengan tertawa, semuanya bagaikan api yang kena siram air.

Tidak ada lagi pagi berkabut, esok. Saya harus menerima kenyataan bahwa suara kendaraan akan menjadi santapan pendengaran setiap hari, menggangu? Tentu tidak. Semuanya bagaikan alunan musik jika kita mau mengolahnya lebih baik di dalam kepala. Ketika saya akan pergi meninggalkan kabut, suatu saat saya akan menemukan kembali dirinya berada tepat di samping saat saya membuka mata. Tenanglah, kabut memang sesuatu yang tidak jelas. Samar-samar masuk ke dalam hati, mencuri. Tapi dia telah memenuhi hati dengan caranya yang lebih tidak jelas.

pisah3.jpg

Selamat tinggal kabut Baling Karang. Dirimu akan selalu kukenang dalam setiap bukaan mata pertama ketika bangun dari tidur. Maafkan saya yang harus terus melangkah, meninggalkan semua yang telah saya bangun. Saya percaya kamu akan terus terbit di pagi dan pergi menyerahkan semua kepada siang. Saat dirimu hilang, saya yakin langit akan cerah membiru, memberi kemanjaan bagi siapapun yang memandang. Aku mencintaimu kabut, sebagaimana kau telah mencuri hatiku. Aku mencintaimu bahkan saat kau berusaha menyakitiku dengan hilang menjelang siang.


Salam Hangat Untuk Kabut
Nindi


logo KSI Banda Bannner.jpeg

Sort:  

Kabut itu dinamika kehidupan. Ia pergi Dan kembali....

Hai, hello @nindimtr! Tulisannya keren dan telah kami resteem ke 7578 follower yah.. 🙂 (Sejumput kontribusi kami sebagai witness pada komunitas Steemit berbahasa Indonesia.)

Bagus sekali. Saya pecinta kabut😉😉

Halo @nindimtr, terima kasih telah menulis konten yang kreatif! Garuda telah menghampiri tulisanmu dan diberi penghargaan oleh @the-garuda. The Garuda adalah semua tentang konten kreatif di blockchain seperti yang kamu posting. Gunakan tag indonesia dan garudakita untuk memudahkan kami menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!

Coin Marketplace

STEEM 0.15
TRX 0.12
JST 0.025
BTC 54441.42
ETH 2433.25
USDT 1.00
SBD 2.14