The Lodge Maribaya

Hari Sabtu. Pukul delapan pagi. Bandung (tanpa lautan api) tanggal 17 Februari 2018.

Saya sekeluarga (@hadimemories dan Sadiya) bergabung bersama @kemal13 yang juga turut membawa serta istri dan baby Ziyad, si pipi gembul yang jika sahabat Steemit benar-benar memperhatikannya, ia seperti sedang mengemut telur...telur dinosaurus?. Oh bukan, bukan, hanya telur berukuran kecil. Anggap saja seukuran telur puyuh.

Baiklah sahabat Steemit, semua anggota kedua keluarga sudah lengkap. Tidak ingin menyia-nyiakan waktu di kota Bandung yang hanya tinggal menghitung jam keberangkatan kembali ke tanah Aceh. Saatnya merealisasikan rencana yang dari semalam sudah diancang-ancang seefisien mungkin, tentunya setelah mengikuti 1 st KSI National Meet Up at Bandung kemarin, tepatnya 16 Februari 2018 yang seru harunya akan saya tulis sebagai cerita mundur di postingan selanjutnya. Mohon ditunggu ya!. Keep smile ( sedikit colek kakak tercinta @mariska.lubis, @gethachan, @adrienoor, @alaikaabdullah dan semua sahabat Steemit di dalam group WA BANDUNG.

Meluncur menuju tempat wisata “Lodge Maribaya”. Ini tujuan utama. Untuk mencapai tujuan, dapat ditempuh melalui 3 jalur, Pluncut, Dago Giri dan Setiabudi. Cepat tidaknya tergantung lokasi keberangkatan sahabat Steemit. Kami memulai perjalanan dari Cimahi, beranjak dari Villa Neglasari, kami memilih jalan Dago Giri kurang lebih 1 jam perjalanan.

Sampai di tujuan. Lutut lemas. Keringat mengalir.

Bagaimana tidak, antrian masuk saat pembelian tiket sepanjang kereta api. Huuuf mau bagaimana lagi sahabat Steemit, weekend sudah menepati janjianya dengan hari raya Imlek. Alhasil kami harus berpanas-panas riang di bawah terik matahari.

Akhirnya melangkah ke pintu masuk yang diberi nama “The Lodge Woodland” dan bersiap memulai petualangan di negeri yang menguji adrenalin.

The Lodge Maribaya melengkapi dirinya dengan berbagai macam wahana “melawan rasa takut ketinggian”. Ada Sky Tree, Bamboo Nest, The Pines Cafe, Mountain Swing dan Dapur Hawu.

Naik turun tangga adalah rute dari kawasan ini untuk dapat mencapai beberapa wahana atau hanya sekedar menikmati view indahnya alam hadiah dari sang Yang Maha Esa. Lelah?. Tidak. Yang tersisa hanya senyum bahagia selebar panci, bersyukur tak terhingga dan recharge semangat buat besok, kita kemana lagi? Ayuuuuk (tarik lengan baju)…hehe.

Maka, Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?.

Salam