Explore Krueng Teunom (Desa Sarah Raya), Aceh Jaya - Indonesia #4 @kemal13 - Steemit

kemal13 (68)in #travel • 7 years ago (edited)

Lhokseumawe, 11 Juni 2017

Salah satu keindahan alam yang ada di Aceh Jaya yang jarang kita temui di tempat lain yaitu Krueng Teunom (Sungai Teunom),

Beberapa waktu yang lalu saya dan beberapa teman membuat wacana untuk menyusuri lembah sarah raya yang terletak di Kecamatan Teunom Aceh Jaya, beberapa kesepakatan dibuat untuk melaksanakan kegiatan ini agar tercapai. beberapa kesepakatan pun dibuat untuk melancarkannya, dari prepare mobil, sembako, tenda, alat pancing, penyewaan boat dll. mulailah kami melakukan eksplorasi ke lembah yang terkenal sangat dingin ini, dimulai dari keberangkatan jumat sore dengan menyewa salah satu mobil microbus yang dimuati oleh 11 orang pengembara, ceileeee pengembara haha, yang namanya tertera dibawah ini :

Munawar Khalil (Bg Bewe)
Ahyar
Ucok
Rubama
Mira
Fitri
Rio
Dedek
Kemal
Awi
Yaser

Dalam perjalanan sempat singgah disalah satu kedai untuk membeli beberapa logistik yang kurang sehingga cukuplah umpan/makanan malam itu dimobil, hahaha..
setelah 1 jam perjalanan sampailah kami di desa Lhok Geulumpang untuk menginap disalah satu rumah, ternyata rumah tersebut miliknya Kepala Dinas Pariwisata Aceh Jaya (Pak Saiful Namanya), beliau sungguh berbaik hati mempersilahkan kami agar istirahat dirumahnya, mengingat perjalanan yang masih jauh dan panjang. dannnnn,,, istirahatlah kami malam itu dengan berbagai tools yang telah kami persiapkan awalnya dari rumah (seperti Hammock, Sleeping Bag, Bantal, dll).

Kukuruuyuukkkkk,, :D

Keesokan paginya, semuanya prepare kembali untuk melanjutkan perjalanan yang masih panjang itu, berangkatlah kami dari kediaman Pak Kadis tadi menuju ke Desa Sarah Raya, perjalanan ditempuh kurang lebih selama 2 Jam menuju desa. Kami sempatkan pagi itu untuk sarapan di Keude Teunom dan kami lanjutkan menuju desa.

Sampai di desa, kami mengemas dan menurunkan seluruh perlengkapan yang ada di mobil agar dinaikkan ke atas Boat Fiber yang telah di persiapkan oleh para Nelayan desa, dimana sebelumnya telah ada kesepakatan agar menyewa boat para Nelayan yang ada di Desa Tersebut. Sembari menunggu Pak Kadis sampai yang katanya ikut juga dalam perjalanan kali ini dengan stelan pakaian yang memang kelihatan beringas hahaha..

The Journey is Begin......

Mulailah kami menelusuri sungai yang panjang dan Arusnya saat itu sungguh deras karena hujan baru juga turun sangat deras malam itu, dalam perjalanan kami disuguhkan dengan pemandangan yang sangat memukau mata, dimana tebing - tebing yang menjulang tinggi menghampiri kami, sesekali saya menoleh ke atas, wahhhh.. sungguh indahnya ciptaan yang maha kuasa, betapa indah sehingga sulit untuk di ucapkan dengan kata - kata. (Pokoknya kalian harus kemari)

Saat perjalanan kami juga sesekali melihat beberapa burung yang sudah sangat terbilang langka dan dilindungi seperti contohnya burung Rangkong dll. Arus pun sangat kuat waktu itu dan debit air juga sedang turun sehingga beberapa kali Boat yang kami tumpangi sempat kandas. tapi Alhamdulillah kami sampai di spot untuk mendirikan tenda dengan selamat (Walaupun posisi penempatan tenda saat itu sangat tidak Rekomendasi apabila air besar datang dari Hulu sungai), tapi dengan pengalaman para Nelayan setempat kami pun dengan yakin untuk mendirikan tenda disitu.

Tugas pun dibagi, para wanita menyiapkan dapur sementara untuk memasak dan kami mendirikan tenda agar siap - siap menanti datangnya hujan karena pada waktu itu keadaan pun sedang mendung. Kak Ru, Kak Mira dan Kak Fit pun selesai menyiapkan makanan dan siap kami hidang.

Sore hari itu, kami mendapatkan bantuan lauk dari beberapa Nelayan yang mencari ikan Kerling dan Hampala yang terdapat di sungai itu, wahhhh sungguh tak bisa dibayangkan, memakan ikan kerling yang masih segar dan gurih. Ikan Kerling, ada yang tau ikan Kerling?

Ya, Ikan Kerling adalah ikan yang habitatnya berada di perairan air tawar seperti Sungai, dan keberadaannya biasa terdapat di Arus deras Sungai, ikan Kerling ini juga dulunya adalah makanan Para Raja yang disuguhkan saat Raja akan menyantap hidangannya, namun sekarang Ikan ini sangat sulit dijumpai apalagi diperkotaan, harga ikan ini juga sangat fantastis, perkilonya saja bisa mencapai 200 - 400 Ribu, bayangkan apabila mendapatkan ikan yang seekornya saja bisa seberat 3-4 kilo. wahhhh bisa kaya nih !! hahaha

Namun rejeki sedang berada pada kami, pada sore itu kami diberikan ikan Kerling ini secara Free alias Gratissssss, bukan sedikit pula, melainkan ada beberapa ekor antara 5-6 ekor, dan beratnya minimal 2 Kg, wahhh sungguh rejeki nomplok...
Mulailah pada sore itu kami bergegas untuk menyiapkan segala bumbu dan tempat pembakaran ikan, sampai akhirnya kami kekenyangan memakan ikan yang sedap ini.

Malam pun semakin larut, kami siap - siap untuk masuk ke tenda dan berisitirahat agar keesokan harinya fit kembali dan menjalani aktifitas selanjutnya.
Mungkin sekian cerita singkat dari saya, sungguh cerita ini tidak ada apa - apanya dibandingkan dengan keadaan yang sesungguhnya, so Beautiful..... ingin kembali kesana, namun dengan Para Steemian tentunya :)