BUKAN MERIAM BIASA
Dear steemians
Salah satu senjata klasik yang dikenal lama sejak perang di dunia ini adalah meriam, dalam setiap pertempuran ketika mengusir penjajah meriam sangat berfungsi untuk menakuti lawan. Walau terlihat biasa dari segi bentuknya, namun meriam memiliki daya lempar yang sangat akurat, dengan kekuatan senjatanya yang lumayan padat dan tebal karena dibuat dari besi baja yang dituang dengan proses pembuatan yang begitu sederhana.
*One of the classic weapons known for a long time since the war in this world is the * cannon *, in every battle when casting the invading cannon is very functional to scare the opponent. Although it looks normal in terms of shape, but the cannon has a very accurate throwing power, with the strength of the weapon is quite dense and thick because it is made of steel steel poured with a process of making so simple.*
Dalam perang Aceh, meriam banyak digunakan untuk menghadang musuh diberbagai tempat, tempat paling stragis untuk menghambat pergerakan mereka merupakan pinggir pantai. Sehingga banyak pulau-pulau yang tersebar yang masuk dalam wilayah Aceh masih terdapat meriam tanpa peluru yang sudah menjadi pajangan sebagai kenang-kenangan perang, sebahagian tempat sudah dirawat oleh pemerintah setempat untuk menjaga benda-benda bersejarah dalam perang, salah satu pulau yang banyak didapatkan bangkai meriam adalah Sabang.
*In the Aceh war, cannons were widely used to confront enemies in various places, the most stragic place to inhibit their movement was the coast. So many of the islands scattered into the area of Aceh still contain cannon without a bullet that has become a display as a memento of war, sebahagian place has been treated by the local government to keep the historic objects in the war, one of the island that many got the carcass the cannon is Sabang.* ![image]() Dalam khazanan dan hikayat perang Aceh, meriam diceritakan dalam versi yang beragam, mulai dari cara masyarakat Aceh membeli meriam, pula dengan nama meriam yang unik, seperti meriam *lada sicupak* yang dibeli dengan lada (merica) dari hasil alam Aceh yang dikumpulkan dari masyarakat Aceh khusus untuk membeli alat persenjataan perang dari Turki.
In Aceh's war and tales, cannons are told in various versions, from the way the Acehnese people buy cannons, also with unique cannon names, such as the sicupak * pepper * pepper bought with pepper from Aceh's natural products collected from the community Aceh specifically to buy weapons of war equipment from Turkey.
Konon katanya, lada yang dibawa dari kapal banyak yang ditukar dengan barang-barang kebutuhan lain untuk perlengkapan akomodasi dalam perjalanan, sesampai di Turki, merica hanya tinggal satu genggam atau dalam bahasa Aceh (siceupak) sedangkan kebutuhan untuk mendapatkan alat perang mutlak dibutuhkan sesuai kondisi Aceh yang sedang sekarat dalam mengusir penjajah Belanda, alhasil, hasil tawar-menawar dengan Turki meriam tersebut berhasil dibeli oleh rakyat Aceh dengan harga beberapa genggam lada (*siceupak*).
That said he said, pepper taken from the ship a lot of the exchanged with items other needs to equipment accommodation on the way, arriving in Turkey, pepper only one hand-held or in the language Aceh (siceupak) while the need to get a tool war absolute needed appropriate conditions Aceh dying in drive invaders Netherlands, as a result, the results of the bargain with Turkey Cannon managed purchased by Acehnese with price some handheld pepper (* siceupak *).
Dan masih banyak sejarah unik di Aceh tentang jenis-jenis senjata yang di gunakan untuk mengusir penjajah, yang akan dilukiskan dalam cerita yang berbeda.
*And many history unique in Aceh about the types of weapons in use to repel invaders, which will be described in a different story.*
![image]() # Regard @hasanuddin
Sejarah patut dihargai dan Aceh salah satu provinsi yang paling heroik dalam perang adalah Aceh.
Menurut hemat kami semuanya beres dan lengkap, tapi kurang upload gambarnya tgk,,
Gambarnya sedikit, kebetulan lagi jumpa sama meriam yg di pajang di halaman sebuah kantor, lansung saya buat judul postingan...hehe
Dimana lokasi meriam tersebut.?
@ifwadi
Di halaman kantor bupati Aceh Utara.....