The Water Smelled of Mud in the Hadrah | Air Beraroma Lumpur di Hadrah |

in #travel7 years ago

At first glance, it is more visible as a cafe than a hotel. Located at a corner of a shopping strip on Jalan Panglima Nyak Makam, Banda Aceh (Indonesia), with neatly lined chairs on the terrace and first floor, it is not wrong if people guess the place is a cafe.

The lodge that blends with a cafe or restaurant is a common concept we find. Guests who stay overnight can enjoy all meals and drinks without the need to go all the way that takes time and cost. In fast-paced times, time efficiency becomes an important consideration and can be a decisive aspect of success.

Hadrah_04.jpg

Aceh as one of the best coffee bean producing areas in Indonesia becomes the main attraction to unite a coffee shop with lodging. Delicious and fragrant coffee can be obtained without the need to far from the inn. Meeting café partners to discuss business plans while enjoying coffee, is a smart choice, let alone accompanied by music with quality songs.

That's what we get at Na Coffee on the first floor of Hadrah Hotel on Jalan Panglima Nyak Makam, Banda Aceh. Me and @rizwanhajiali enjoy coffee at Na Coffee while working late into the night. The cozy cafe interior makes it work there like being at home alone. Different types of barista coffee to offer many distinctive flavors to be enjoyed again.

The problem is not on the coffee, but at the inn, more importantly in the bathroom. The interior of Hadrah hotel is pretty good with modern minimalist concept. No angle is wasted. As an alternative, this hotel is an option because of its strategic location and relatively cheap price for backpacker treveller, in addition to its coffee considerations.

But the problem is in the bathroom. Water quality is very bad. The color is yellowish and the smell of mud is very thick, really disturbing comfort. When bathing, the smell of mud even as it clings to the body.

This discomfort we complained to the employee at the receptionist. In our opinion, the problem must be dealt with immediately because it becomes very vital for guests. Disadvantages of quality of the low bath water, can make guests allergic and forget all the other advantages.

Because this hotel jasmine, other supporting facilities are also not many. For those who get a room on the third floor, quite for sports through the stairs because there is no elevator available there. The parking lot is also very narrow, can only contain three to four cars in front of him. Perhaps because it is located in a corner that is not easily visible, hotel manager Hadrah should mention the address of five-star hotel beside it in order to facilitate the recall of visitors. They do want to provide an accessible alternative.[]

Hadrah_01.jpg

Hadrah_02.jpg


Air Beraroma Lumpur di Hadrah

Sepintas, ia lebih terlihat sebagai kafe dibandingkan hotel. Terletak di sudut deretan pertokoan di Jalan Panglima Nyak Makam, Banda Aceh, dengan kursi terjejer rapi di teras dan lantai pertama, tidak salah jika orang menebak tempat itu adalah sebuah kafe.

Tempat penginapan yng menyatu dengan sebuah kafe atau restoran adalah konsep yang lumrah kita temukan. Tamu yang menginap bisa sekalian menikmati makanan dn minuman tanpa perlu pergi jauh-jauh yang membutuhkan waktu dan biaya. Di zaman yang serba cepat, efisiensi waktu menjadi pertimbangan penting dan bisa menjadi aspek menentukan dalam meraih kesuksesan.

Aceh sebagai salah satu daerah penghasil biji kopi terbaik di Indonesia, menjadi daya tarik tersendiri untuk menyatukan sebuah coffee shop dengan tempat penginapan. Kopi nikmat dan harum bisa didapatkan tanpa perlu jauh-jauh dari tempat penginapan. Bertemu rekanan di kafe untuk membahas rencana bisnis sambil menikmati kopi, adalah pilihan yang cerdas, apalagi diiringi alunan musik dengan lagu-lagu berkualitas.

Hadrah_03.jpg

Itulah yang kita dapatkan di Na Coffee di lantai satu Hadrah Hotel di Jalan Panglima Nyak Makam, Banda Aceh. Saya dan @rizwanhajiali menikmati kopi di Na Coffee sambil bekerja sampai larut malam. Interior kafe yang nyaman membuat bekerja di sana seperti berada di rumah sendiri. Berbagai jenis kopi yang diracik barista untuk menawarkan banyak rasa khas yang ingin dinikmati lagi.

Masalah bukan pada kopinya, tetapi pada penginapannya, lebih utama lagi di kamar mandi. Interior hotel Hadrah lumayan bagus dengan konsep modern minimalis. Tidak ada sudut yang terbuang percuma. Sebagai alterlatif, hotel ini menjadi pilihan karena lokasinya yang strategis dan harganya relatif murah bagi treveller backpacker, selain karena pertimbangan kopinya.

Tapi masalah adalah di kamar mandi. Kualitas air sangat buruk. Warnanya kekuningan dan bau lumpur sangat kental, sungguh mengganggu kenyamanan. Ketika mandi, aroma lumpur bahkan seperti melekat di badan.

Ketidaknyaman ini kami keluhkan kepada karyawan di resepsionis. Menurut kami, masalah itu harus diatasi dengan segera karena menjadi amat vital bagi tamu. Kekurangan mengenai kualitas air mandi yang rendah, bisa membuat tamu alergi dan melupakan semua kelebihan yang lain.

Karena ini hotel melati, fasilitas penunjang lainnya juga tidak banyak. Bagi yang mendapatkan kamar di lantai tiga, lumayan buat olahraga melalui tangga sebab tidak tersedia lift di sana. Lahan parkir juga sangat sempit, hanya bisa memuat tiga sampai empat mobil di depannya. Begitu menyempilnya hotel Hadrah, sampai pengelolanya perlu menyebutkan sebuah hotel bintang lima lainnya di sampingnya. Barangkali, mereka memang ingin memberikan alternatif bagi pengunjung.[]


Hadrah_05.jpg

Hadrah_06.jpg


Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

Sort:  

Nice, masih banyak juga penginapan di Aceh yang pemiliknya kurang memperhatikan air mandi, seharusnya air mandi haruslah steriil karena kondisi ini membuat pelanggan alergi kulit, disinilah mungkin bisa dilihat, sejauhmana pengelola penginapan dalam menjaga agar memberikan kenyamanan bagi penginap ataupun pelanggan, kepedulian terhadap kualitas air MCK merupakan hal utama yang harus diperhatikan, sang meunan bang @ayijufridar, Teungku @rizwanhajiali

Betul sekali Tgk @muhammadbasyir. Masalah air bersih sangat penting. Saya tidak tahu mengapa kualitas air di sit begitu rendah, berbau dan berlumpur. Padahal, ada PDAM di sana, barangkali mereka belum menggunakan PDAM. Sesekali boleh dicoba di sana Tgk Basyir.

Review yang sangat bagus. Ini sangat bermanfaat bagi saya untuk informasi kepada teman-teman yang ingin ke Banda Aceh. Sebelumnya saya selalu menyarankan Crystal Guesthouse. Namun Hadrah Hotel ini sepertinya menarik. Tapi bagaimana dengan bed dalam satu kamar? Kemudian harga menginap dalam satu malam.

Harganya sangat terjangkau @akbarrafs, yang jelas jauh lebih murah dibandingkan dengan hotel bintang lima di sebelahnya, hehehehe. Kualitas tempat tidurnya juga lumayah untuk kelas melati. Saya malah belum mencoba Crystal Guesthouse. Di jalan apa, tuh?

Crystal Guesthouse ini benar-benar untuk backpacker yang cuma utuk menumpang tidur malam. Dianya hanya toko yang disulap jadi Guesthouse. Letaknya dekat dengan Blang Padang (arah ke Ulee Lheue). Saya lupa jalannya, tapi bisa ditelusuri melalui booking(dot)com. Terima kasih bang Ayi review penginapannya, sepertinya postingan review seperti ini sangat diperlukan oleh kawan-kawan yang traveler

Boleh juga sesekali mencoba di Crystal Guesthouse @akbarrafs. Terima kasih atas infonya.

Jangan lupa buat review juga bang hehehe

Fakta nya Fasilitas kamar mandi harus menjadi perhatian utama untuk kenyaman konsumen. Kualitas air sangat buruk, warnanya kekuningan dan bau lumpur sangat kental, sungguh menyengat bau nya. Setelah konsumen mandi, aroma bau lumpur bahkan seperti melekat di badan konsumen. Kekurangan mengenai kualitas air mandi yang rendah, bisa membuat tamu alergi dan melupakan semua kelebihan yang lain. Kenyataan nya konsumen masih juga menggunakan jasa hotel tersebut, Apakah karena harga sewa nya murah atau ada fasilitas lain yang tersembunyi bang @ayijufridar....

Masukan saran kepada manajemen hotel, masalah tersebut diatas harus segera direnovasi dan tidak menjadi acaman bagi dunia perhotelan. Manajemen pihak hotel harus menyediakan air bersih yang berkualitas, membangun sumor atau meminta air bersih ke pihak PDAM.

Pihak pemerintah harus bertanggung jawab terhadap masalah ini, pengawasan dan akreditasi perhotelan harus benar benar berjalan. Pemerintah bukan hanya mengejar pajak semata namun kualitas dan kenyaman konsumen menjadi barometer dalam memberikan izin kepada pemilik perhotelan.

Salam, @danisyarkani

Bagus dan lengkap sekali komentarnya Tgk @danisyarkani. Air memang sumber kehidupan dan menjadi kebutuhan utama. Sayang sekali jika tamu pada lari karena kuaitas air rendah. Saleum.

Salem meuturi lewat udara bang @ayijufridar semoga dapat bertemu copy darat di kota Lhokseumawe. Saya temannya Tgk Mahdi Idris MPU kabupaten Aceh Utara.

Lampineung emang meunan keadaan ie. Dari zaman dulu hingga zaman now

PDAM Krueng Daroy kiban hai @felixixi? Pu mantong meutep-tep? Hehehehe...

Nyan hanjeut diganggu gugat
Klo mau air PAM lancar, tarik ngen mesin pompa

Oo..maa., kop syang menyo lagenyan padahai tempat kop berehh..
Tapi ie ka hana berehh

Beutoi that @putraabdal. Hana can sagai meunyoe ie lage nyan.

Mungkin cara pengelolaan air belum menyentuh teknology di Hadrah. Terimakasih

Teknologi blockchain belum bisa menjernihkan air Bang @ilyasismail, hehehehe....

Kemungkinan besar itu air sumur deh ya kalau bau lumpur gitu. Duh, sayang banget, tamu ga bakal balik lagi tuh.

Sebelum ada perubahan kualitas air, saya tidak merekomendasikan menginap di situ Bunda @horazwiwik.

Wah bagus itu bg @ayijufridar bau lumpur bisa menjadikan kulit lembab dan tetap awet muda,,,, hahahahah

Itu lumpur Lapindo yang bisa bikin awet muda @myus...

Hahhahahhaa.... Nanti kita minta sedikit sama yang punya lapindo bg biar kita ttp muda... Hehehe

Nyoe peu bagian dari promosi bang? Hehehe.

Luar biasa. Pengalaman sehari-hari bisa jadi postingan bermamfaat. Menarik bang. Jadi panduan bagi kita untuk ngepost nih.

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 60808.14
ETH 2392.92
USDT 1.00
SBD 2.63