Minimalist Breakfast in the Rota | Sarapan Minimalis di Rota |
The breakfast menu becomes one of the considerations in choosing a hotel. No matter the location of the hotel is not strategic and other shortcomings, but because the food is tasty and nutritious, there are people who will choose the hotel. Variable comfort in an inn, including food in it.
If the aspect of food is considered hotel guests, then Hotel Rota located on Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, probably will not be an option. This simple hotel is centrally located and very strategic, including to me as it is not far from the office. In addition, along Jalan Wahid Hasyim there are many inns of various classes, ranging from jasmine to five stars.
To make the hotel review, the choice of stay at Jalan Wahid Hasyim is very strategic because the distance between one hotel with another hotel is within walking distance. Since the early 2000s, this road segment is very familiar to me because when there are several events held there.
In accordance with its class, Hotel Rota is very friendly for pockets and suitable for tourists who want to save. The quality of the room and service is also not too disappointing. The location is just behind Sarinah and if it goes straight forward, it will arrive at Tanah Abang market. But for those who want to shop in Tanah Abang, you should choose another hotel located not far from Tanah Abang like Fave or Holiday Inn which I have previously made his review.
With a modest building, Hotel Rota is not easily visible because it sank with other towering high buildings. Hotel logo is also not too flashy so reasonable when there are taxi drivers who have to wonder the location of the hotel.
When staying here, ask for a room that has a window will get a view that is not boring if you just see the wall around. Most of the rooms are available, have a hall facing the empty space in front of it. The view into the empty space overlooks the dining room below. In the dining room is the real Rota shortage.
There is only white rice, fried rice with oily eggs that make it look gleaming, a bit of vegetable, soup that tastes a bit bland, and sambal fish. Not only the menu choices are disappointing, but it also does not make us want to miss him. Breakfast was just a compliment. The coffee is also far less than the coffee I often enjoy in Aceh. The only thing that tasted enough on the tongue was green bean porridge. And this is a complementary option.
In fact, the atmosphere in Rota dining room is quite fun because in addition there is an option in the room, there is also a place outside the open room with the morning sun rays are abundant. Here smokers get their paradise. With a fairly large size and trees around it, breakfast there should be more comfortable.
Unfortunately, Indonesian culinary specialty I do not find in Rota.
Sarapan Minimalis di Rota
Menu sarapan menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih hotel. Tidak peduli lokasi hotel tidak strategis dan berbagai kekurangan lainnya, tetapi karena makanannya enak dan bergizi, ada orang yang akan memilih hotel tersebut. Variabel kenyamanan dalam sebuah tempat penginapan, termasuk makanan di dalamnya.
Kalau aspek makanan yang dipertimbangkan tamu hotel, maka Hotel Rota yang terletak di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, barangkali tidak akan menjadi pilihan. Hotel sederhana ini terletak di pusat kota dan sangat strategis, termasuk bagi saya karena tidak jauh dari kantor. Selain itu, di sepanjang Jalan Wahid Hasyim terdapat banyak penginapan berbagai kelas, mulai dari melati sampai bintang lima.
Untuk membuat review hotel, pilihan menginap di Jalan Wahid Hasyim sangat strategis karena jarak antara satu hotel dengan hotel lain bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Sejak awal 2000-an, ruas jalan ini sangat akrab dengan saya karena ketika ada beberapa acara digelar di sana.
Sesuai dengan kelasnya, Hotel Rota memang sangat ramah bagi kantong dan cocok bagi wisatawan yang ingin berhemat. Kualitas ruangan dan pelayanan juga tidak terlalu mengecewakan. Lokasinya persis di belakang Sarinah dan kalau berjalan lurus ke depan, akan sampai di pasar Tanah Abang. Namun bagi yang ingin berbelanja di Tanah Abang, sebaiknya memilih hotel lain yang letaknya tidak jauh dari Tanah Abang seperti Fave atau Holiday Inn yang sebelumnya sudah pernah saya buat ulasannya.
Dengan gedung yang sederhana, Hotel Rota tidak mudah terlihat karena tenggelam dengan gedung-gedung lain yang tinggi menjulang. Logo hotel juga tidak terlalu mencolok sehingga wajar bila ada supir taksi yang harus bertanya-tanya lokasi hotel tersebut.
Bila menginap di sini, mintalah kamar yang memiliki jendela akan mendapatkan view yang tidak membosankan jika hanya melihat tembok di sekeliling. Sebagian besar kamar yang tersedia, memiliki lorong yang berhadapan dengan ruang kosong di depannya. Pandangan ke ruang kosong tersebut menghadap ke ruang makan di bawahnya. Di ruang makan itulah kekurangan Rota yang sesungguhnya.
Hanya ada nasi putih, nasi goreng dengan telur berminyak yang membuatnya tampak berkilauan, sedikit sayuran, sop yang rasanya agak hambar, dan ikan tongkol sambal. Bukan saja pilihan menu yang mengecewakan, tetapi rasanya juga tidak membuat kita aka merindukannya. Sarapan itu hanya sekadar pelengkap. Kopinya juga kalah jauh dibandingkan dengan kopi yang sering saya nikmati di Aceh. Satu-satunya yang cukup terasa di lidah hanyalah bubur kacang hijau. Dan ini yang menjadi pilihan pelengkap.
Padahal, suasana ruang makan di Rota cukup menyenangkan karena selain ada pilihan di dalam ruangan, juga ada tempat di luar ruangan yang terbuka dengan sinar matahari pagi yang melimpah. Di sini para perokok mendapatkan surga mereka. Dengan ukuran yang lumayan luas dan pepohonan yang ada di sekelilingnya, sarapan di sini seharusnya menjadi lebih nyaman.
Sayangnya, keistimewaan kuliner Indonesia tidak saya temukan di Rota.[]
Photos by @ayijufridar
Kenyamanan itu segalanya.
Ulasan menarik terkait hotel memang ciri khas bang @ayijyfridar. Hotel memang menjadi salah satu tempat penginapan yang menjadi pilihan saat kita liburan atau alasan tugas. Sehingga membutuhkan reviewer yang mampu menawarkan tempat yang pas bagi kita.
Hanya mencoba memberi warna lain yang menjadi panduan bagi siapa pun. Komentar di berbagai situs travel terkadang sangat pendek dan tidak bisa dijadikan bahan pertimbangan. Kadang, karena suka memilih berdasarkan komentar di traveloka dll, saya sering salah memilih hotel. Terima kasih @andrianhabibi.
Abang sedang di Jakarta Bg ?
Ayo bg kita ngopi2 bareng steemian di cikini
Harga minimalis biasanya memang terkait dengan sajian makan pagi. Tetapi beberapa hotel bujet di Surabaya, seperti Art Hotel dan lain-lain, justru makan pahinya berlimpah, meskipun harganya minimalis (maksimum 300 ribu per malam).
Walaupun tidak sesempurna yang diharapkan (akibat makanan yg kurang selera), paling tidak momen kebersamaan bersama keluarga adalah yang paling berharga..hehehehe...Have a nice day, bg @ayijufridar!
Colek @beladro dan @andrianhabibi
Mantap bang, dimana bang??
Agenda @ayijufridar ke Jakarta biasanya cukup padat, apalagi bulan puasa, pasti banyak acara buka puasa bareng, dan bareng itu gak harus rame-rame pak @jkfarza, berdua juga bisa diartikan bareng...