PEMBUATAN PAKAN IKAN

in #translation6 years ago (edited)

RistekDikti

2.1 Latar Belakang

Sebagai Negara kepulauan terbesar didunia, Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas,begitupun dengan hasil didalamnya yang melimpah. Contohnya adalah ikan air tawar, semuanya merupakan anugerah yang diberikan oleh ALLAH SWT. Ikan air tawar yang paling umum kita jumpai sebagai salah satu hasil budidaya di Indonesia diantaranya adalah ikan Gurame, Lele Dumbo, Bandeng dan ikan Nila.

Di Indonesia, Perkembangan budidaya ikan air tawar terus meningkat sesuai dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi ikan sebagai salah satu sumber asupan Protein bagi tubuh. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar merupakan pasar potensial untuk produk perikanan air tawar. Apalagi fakta saat ini menunjukkan konsumsi ikan perkapita Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan konsumsi penduduk negara berkembang lainnya.

Kalau kita menilik laporan KKP pada tahun 2015, konsumsi ikan masyarakat Indonesia hanya berada diangka 31,5 kg per tahun. Coba bandingkan dengan Malaysia yang mencapai 55,4 kg per tahun! Kabar baiknya, pertumbuhan rata-rata konsumsi ikan di Indonesia cukup tinggi 5,04 persen per tahun. Jauh diatas Malaysia yang hanya 1,26 persen per tahun.

Dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia, kesadaran masyarakat akan konsumsi ikan semakin tinggi. Ditambah lagi dengan adanya program Gemar Makan Ikan yang dikampanyekan KKP, angka konsumsi akan terus bergerak naik. Dari sisi produksi, pada tahun 2015 produksi perikanan nasional mencapai 12,39 juta ton. Dari jumlah itu, produksi perikanan tangkap sebanyak 5,41 juta ton dan produksi perikanan budidaya 6,98 juta ton.
Dari total produksi perikanan budidaya, jumlah budidaya ikan dalam kolam air tawar menyumbangkan angka hingga 1,1 juta ton. Sisanya adalah budidaya tambak air payau, budidaya di laut, budidaya dalam keramba dan budidaya jaring apung.

Kenaikan produksi budidaya ikan dalam kolam air tawar cukup pesat yaitu berkisar 11 persen setiap tahun. Hal ini menujukkan ada gairah besar di masyarakat untuk mengembangkan usaha budidaya ikan air tawar. Tentunya pertumbuhan produksi ini mengacu pada permintaan pasar yang terus meningkat.

Lebih dari 70 persen produksi ikan air tawar diserap oleh pasar dalam negeri. Pulau Jawa menjadi penyerap terbesar mengingat jumlah penduduknya yang padat. Apabila dilihat dari potensinya, kebutuhan untuk pulau Jawa saja masih akan terus berkembang. Mengingat konsumsi per kapita ikan di Jawa masih di bawah konsumsi per kapita di luar Jawa. Produksi budidaya ikan air tawar dalam kolam didominasi oleh ikan mas, lele, patin, nila dan gurame. Lima jenis ikan tersebut menyumbang lebih dari 80 persen dari total produksi.

Namun, fakta dilapangan berbanding terbalik, hal ini dikarenakan masih banyaknya petani ikan air tawar mengeluh tentang mahalnya biaya operasional untuk budidaya ikan air tawar seperti ikan Nila. Untuk wilayah Aceh saja harga pakan berkisar diantara Rp. 7.000 - 10.000 per kilogram dan belum termasuk biaya pengiriman. Namun, bila kita bisa berfikir inovatif, tentunya kita dapat menciptakan pakan ikan buatan dengan menggunakan bahan baku yang tidak dimanfaatkan namun memiliki kandungan protein , lemak, serta serat kasar yang tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ikan seperti limbah kopi, ampas tahu, dedak padi, dan keong mas. Dengan menggunakan bahan tersebut, para petani ikan budidaya dapat mengurangi penggunaan pakan ikan buatan pabrik yang harganya relatif mahal, tentunya dapat menurunkan biaya operasional pengadaan pakan. Dalam dunia industri, pakan ikan biasanya terbuat dari beberapa bahan baku, antara lain yaitu tepung ikan, tepung tulang, tepung bulu, Dedak padi, tepung jagung, dan tepung darah sisa limbah rumah pemotongan hewan.

Salah satu bahan utama pembuatan pakan ikan alami adalah keong mas. Keong mas merupakan golongan hama yang merugikan bagi petani padi di sawah, hal ini dikarenakan Keong mas merusak padi dengan cara memakan batang padi sehingga mati dan akhirnya gagal panen.

Pemanfaatan Keong mas sebagai bahan baku pembuatan pakan ikan belum optimal untuk saat ini. Padahal dengan kandungan protein, lemak, serta Kalsium yang sangat tinggi pada hewan ini dapat menjadikannya sebagai sumber gizi yang baik untuk ikan budidaya. Langkah yang tepat dapat diambil untuk membuat Pakan ikan alternatif yang ramah lingkungan serta lebih hemat karena memanfaatkan hewan yang dianggap hama dikalangan petani ini. Disamping bahan baku yang melimpah, kita dapat membantu para peternak ikan budidaya untuk mengurangi biaya operasional mereka khususnya bahan baku makanan ikan agar mereka dapat memiliki keuntungan yang lebih besar dibanding membeli pakan ikan hasil Industri di pasaran.

2.2 Perumusan Masalah

Bagaimana pengaruh perbandingan tepung keong mas, kulit kopi, dan ampas tahu terhadap kadar protein, kadar lemak, dan analisa proksimat pakan ikan?

  • Bagaimana pengaruh perbandingan tepung keong mas, kulit kopi, dan ampas tahu terhadap
    lama pengapungan pakan ikan?

  • Bagaimana pengaruh penambahan aroma pemikat (Fragrance) Terasi pada pakan ikan?

2.3 Publikasi

Dimuat di Jurnal dan Providing

Github

2.4 Source Language

Write here the source language of the project.

2.5 Tujuan Khusus

  • Menentukan komposisi pembuatan pakan ikan alami dengan metode pencampuran keong mas dan ampas tahu.

  • Menentukan daya apung pellet pada saat proses pengujian dalam kolam buatan

2.6 Urgensi (Keutamaan) Penelitian

Keutamaan penelitian ini adalah mendapatkan alternatif sumber bahan baku pakan ikan yang murah dan berkualitas dari bahan yang tidak terpakai seperti limbah kopi, ampas tahu, dan hama keong emas sehingga diharapkan dapat membantu para petani ikan budidaya dalam penyediaan pakan ikan.

Write here the total number of words you have translated.

Target Temuan Target temuan dalam penelitian ini adalah pakan ikan yang memiliki harga murah namun memiliki kualitas yang setara dengan pakan ikan dari industri

2.7 Dasar Teori

Pakan adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak atau peliharaan. Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk hidup. Pakan Buatan adalah pakan yang dibuat dengan formulasi tertentu berdasarkan pertimbangan pembuatnya. Pembuatan pakan buatan sebaiknya didasarkan pada pertimbangan kebutuhan nutrisi atau gizi hewan ternak atau peliharaan yang bersangkutan, sumber dan kualitas bahan baku, dan nilai ekonomis. Dengan berbagai pertimbangan tersebut, diharapkan pakan buatan yang dihasilkan, dalam hal ini adalah pakan ikan, dapat memiliki standar mutu tinggi dengan biaya yang murah.

Dalam melakukan kegiatan budidaya ikan secara intensif, pakan buatan merupakan faktor terpenting untuk menunjang keberhasilan agribisnis budidaya tersebut. Selain itu, pakan buatan berfungsi sebagai sumber energi utama bagi perkembangan dan pertumbuhan ikan yang dibudidayakan. Berdasarkan tingkat kebutuhan dan urgensi pemberiannya, pakan buatan dalam agribisnis perikanan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:

(1) pakan tambahan,
(2) pakan suplemen
(3) pakan utama.

Pakan tambahan adalah pakan yang dibuat atau diberikan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan terhadap tambahan pakan. Dalam agribisnis perikanan, hal ini biasanya terjadi pada kegiatan budidaya ikan yang dilakukan secara tradisional atau semi intensif. Pakan tambahan ini diberikan dengan asumsi bahwa ikan yang dibudidayakan sudah mendapatkan pakan dari alam, tetapi jumlahnya belum memenuhi kebutuhan untuk perkembangan dan pertumbuhan ikan yang lebih baik.

Sementara itu pakan suplemen adalah pakan yang dibuat dan diberikan dengan tujuan untuk memenuhi komponen nutrisi tertentu yang sedikit disediakan atau bahkan tidak bisa disediakan sama sekali oleh pekan lain. Pakan suplemen ini banyak diberikan pada budidaya ikan hias. Untuk memenuhi standar tertentu dari tujuan budidaya ikan hias, misal warna, bentuk, atau ukuran, maka ikan yang dibudidayakan harus diberi suplemen tertentu dalam jumlah cukup. Sedangkan pakan utama adalah pakan yang dibuat untuk menggantitikan sebagian besar atau keseluruhan pakan alami.

Untuk pakan buatan yang diberikan dapat mendukung dan mengoptimalkan perkembangan dan pertumbuhan ikan yang dibudidayakan, sebaiknya pembuatan pakan ini harus berorientasi untuk menghasilkan pakan yang berkualitas, yaitu pakan yang disukai dan mudah dicerna oleh ikan, serta dapat memenuhi standar kebutuhan nutrisi ikan. Untuk menghasilkan pakan yang berkualitas tersebut, dibutuhkan komponen bahan baku yang berkualitas pula. Komponen utama bahan baku pembuatan pakan ikan dikelompokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu komponen penghasil energi yang terdiri dari protein, lemak, dan karbohidrat, dan komponen bukan penghasil energi yang terdiri dari vitamin dan mineral.

2.8 Persiapan

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah keong mas disekitaran sawah masyarakat, Desa Cot Trieng, Lhokseumawe. Bahan tambahan yang digunakan adalah ampas tahu, serta fragrance ( aroma pemikat) terasi untuk meningkatkan bau amis pada produk agar ikan tertarik untuk memakannya.

Artikel ilmiah yang dipublikasi pada jurnal (Poster atau artikel pada prosiding ): 0

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.14
JST 0.028
BTC 59305.10
ETH 2602.12
USDT 1.00
SBD 2.44