Ngopi, Budaya atau Gaya?

---

Dengan berkembangnya zaman seperti sekarang tren ngopi semakin pesat dikalangan remaja maupun dewasa. Bahkan banyak muda-mudi yang sebagian menghabiskan waktunya hanya diwarung kopi demi menikmati secangkir kopi atau saling menukar informasi.

Dikalangan remaja terkadang ngopi hanya sebatas gaya demi menampilkan ke eksisannya dimedia sosial atau ditempat-tempat lainnya. Kadang pula para penikmat kopi di usia berkelanjutan ingin menampilkan budaya ngopi yang masih terasa keharmonisannya dari dulu hingga sekarang yang begitu melekat bahkan mungkin tidak bakalan hilang ditelan masa.

Kita patut belajar pada mereka yang menikmati kopi bukan hanya gaya saja melainkan budaya yang masih melekat dari nenek moyang kita dulu hingga sekarang. Mereka menikmati kopi sambil bercengkrama menukar fikiran antara satu dengan yang lainnya hingga membentuk suatu keteladanan yang patut kita contohi.

---

---

Disini saya bukan membandingkan antara para pecinta kopi yang hanya menampilkan kemodernnya supaya bisa dilihat oleh orang-orang dimedia sosial dengan para penikmati kopi yang mencintai budaya yang diwariskan oleh nenek moyang kita.

Jadi, pada intinya timbullah pertanyaan "ngopi, budaya atau gaya?". Nah, dari pertanyaan itulah kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ngopi itu budaya yang belum habis masanya hingga sekarang dan dapat kita rasakan bagaimana keberadaan saat ini ditengah-tengah kita hingga eksis seperti sekarang.

Ngopi juga bukan larangan bagi kita, jadi siapa saja berhak menikmati kopi sambil duduk bersama sahabat, kerabat serta keluarga demi menikmati secangkir kopi sambil menukar informasi. Sekian cerita singkat dari saya semoga bermanfaat tentunya kepada kita semua.

---

---

SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA