Kelebihan Dan Kekurangan Pemasaran Tradisional

Traditional marketing atau pemasaran tradisional adalah sebuah istilah strategi pemasaran yang memiliki beragam saluran periklanan, seperti iklan di media cetak, papan reklame, televisi, pamflet dan kampanye poster, hingga iklan siaran radio. Traditional marketing adalah jenis pemasaran yang paling dikenal, mencakup semua iklan yang kita lihat dan dengar setiap hari.

Di dunia digital saat ini, pasti pernah tersirat sebuah pertanyaan apakah pemasaran tradisional masih relevan untuk dilakukan? Sebenarnya, pemasaran tradisional belum mati, bahkan belum saatnya untuk tidur panjang. Strategi ini masih lazim untuk digunakan di banyak strategi pemasaran B2B dan B2C. Mereka menawarkan sebuah cara yang berharga untuk dapat selalu terhubung dan mengembangkan target pasar.

Saat ini, digital marketing adalah suatu hal yang lazim digunakan oleh pemasar untuk bisa menjangkau konsumen. Banyak pemasar yang menilai bahwa pemasaran tradisional sudah tidak efektif jika dilakukan hari ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak perusahaan yang telah meninggalkan pemasaran tradisional dan z mengadopsi strategi pemasaran yang kontemporer.

Baca Juga : Wedang Uwuh Khas Imogiri Yogyakarta

Perbedaanya dengan Pasar Modern adalah yang berkaitan dengan merancang sistem yang memungkinkan Anda dan tim Anda untuk secara konsisten menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan cara yang lebih baik dan lebih kreatif. Ini berarti mencari tahu konsumen dan membuat barang sesuai kebutuhan mereka daripada memberikan apa yang telah dibuat oleh penjual. Oleh karena itu sangat penting bagi penjual untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan apa saja yang diinginkan konsumen.

  • Nah buat kalian yag mau tau dengan jasa reklame Jogja, bisa banget nih buat ngunjungi link parasadvertising.com, di situ sudah dijamin kepercayaan dan kerapihan dalam pasang memasang reklame.

    Traditional marketing, tentu saja tetap mempunyai beberapa kelebihan, di antaranya yaitu cakupan target yang luas dan mudah dipahami audiens, tidak seperti digital marketing yang kadang membingungkan para pengguna baru di internet karena seringkali muncul dalam bentuk pop-up. Selain itu, jika dilakukan dengan tepat melalui cara yang kreatif, dampak yang ditimbulkan bisa lebih menarik daripada digital marketing. Beberapa contohnya adalah billboard NüTea (Jakarta, Indonesia) dan billboard digital di Piccadilly, London, yang  mengiklankan British Airways.

    Namun, ada beberapa kekurangan traditional marketing yang membuat digital marketing menjadi lebih unggul, yaitu target sasaran yang tidak dapat dituju secara personal, sebab iklan yang ditampilkan dapat dilihat oleh semua orang, seperti billboard atau koran.

    Lalu ketidakmampuan untuk melakukan interaksi langsung dengan target audiens juga menjadi kendala, karena tidak seperti digital marketing yang bisa menghadirkan chatbot di website atau admin yang mengurus akun media sosial, iklan yang ditayangkan di media cetak maupun elektronik hanya menyampaikan pesan searah yang tidak dapat direspon langsung oleh audiens. Ditambah lagi, biaya yang dikeluarkan juga mungkin jauh lebih tinggi ketimbang digital marketing, terlebih jika harus mencetak flyerbillboard, dan banner, atau memasang iklan di media massa.

    Tujuan Melakukan Traditional Marketing

    Pemasaran tradisional akan tetap efektif dalam peningkatan prospek, terutama jika digabungkan dengan penggunaan pemasaran digital. Setiap aktivitas bisnis harus memiliki kegiatan pemasaran secara offline yang bertujuan untuk meningkatkan brand awareness, mendapatkan pelanggan baru, hingga mendapatkan loyalitas pelanggan. Selain itu, strategi pemasaran tradisional masih digunakan karena hal berikut:

    • Penggunaan strategi pemasaran tradisional dapat dengan mudah menjangkau banyak pelanggan. Misalnya, suatu iklan radio yang diputar di satu lokasi akan menjangkau suatu kota atau wilayah. Atau, sepucuk pamflet yang dikirimkan ke setiap rumah di sejumlah daerah tertentu.

    • Barangnya bisa disimpan. Pelanggan dapat menyimpan barang atau rupa fisik sehingga dapat dilihat terus-menerus. Contohnya, iklan selebaran yang diberikan dapat disimpan sehingga penerima bisa terus melihat produk yang ditawarkan.

    • Mudah untuk dimengerti. Pemasaran tradisional dapat dengan mudah dipahami oleh kebanyakan orang karena sejak lama mereka sudah sering dihadapkan pada strategi semacam ini.

    • Pemasaran tradisional didasari pada prinsip 4P (ProductPricePromotion, dan Place). Prinsip ini menjadi patokan bagi setiap pemasar. Diformulasikan oleh Jerome McCarthy, prinsip 4P mengacu pada empat faktor yang harus dipertimbangkan pemasar sebelum meluncurkan produk atau menawarkan layanan.

      Kelebihan dari pemasaran secara tradisional

      1. Metode pemasaran secara tradisional mungkin satu-satunya alat untuk menjangkau kelompok konsumen tertentu Anda. Misalnya, jika Anda tertarik untuk menargetkan para CEO yang telah pensiun, sebagian besar demografis ini tidak memanfaatkan saluran media internet atau sosial media.
      2. Penjualan secara “person to person” masih sangat dipertimbangkan oleh banyak strategi pemasaran tradisional. Pasti terdapat waktu dan tempat ketika melakukan penjualan secara tradisional karena hal ini memang cara paling efektif untuk memasarkan produk atau layanan. Misalnya, melalui orang-ke-orang, Anda bisa melakukan demonstrasi. Selanjutnya, banyak pelanggan dan klien lebih suka berbisnis dengan orang-orang yang berhubungan langsung dengan mereka.
      3. Pemasaran tradisional menawarkan hal yang nyata. Ada sesuatu yang bisa dikatakan tentang memperlihatkan kepada para konsumen tentang hal yang nyata. Hal ini memudahkan untuk memberikan informas, seperti membagi-bagikan kartu nama atau memiliki sesuatu di acara-acara pribadi, seperti ceramah atau acara dagang.

      Baca Juga : Cara Mengetahui Dan Pencegahan Kejahatan Elektronik Didunia Maya

      Jika anda tertarik dengan bisnis kaos souvenir banyak banget nih ternyata kiat kiat yang perlu dilakukan untuk memulai bisnis kaos souvenir. Salah satunya adalah  Membuat Lokal Branding.

      Branding merupakan label penting untuk produk kaos yang dijual karena dengan adanya branding atau label konsumen akan lebih mudah dalam membedakan kaos dari kompetitor dan akan lebih mudah dikenal oleh khalayak umum. Hal ini juga banyak dilakukan pada produk bisnis lainnya salah satunya tas brand lokal.

      Disamping itu juga tujuan dalam membuat branding pada kaos adalah untuk dapat membantu konsumen dalam mengingat produk kaos yang dijual, jika menurutnya memiliki kualitas baik maka, bisa menjadi konsumen tetap atau langganan.

      Kekurangan dari pemasaran tradisional

      1. Biaya yang lebih mahal: Membayar iklah di TV, radio, atau media cetak bisa sangat mahal bagi banyak pemilik bisnis rumahan.
      2. Sulit Melacak untuk Hasil: Pemasaran tradisional sangat mirip melempar benda ke dinding dan berharap mereka tetap bertahan. Sangat sulit untuk melacak hasil kuantitatif yang nyata.
      3. Biasanya Membutuhkan Bantuan dari pihak Luar: Materi pencetakan, media pembelian dan pembuatan iklan di media, semuanya memerlukan bantuan dari pihak luar, seperti desainer grafis atau penulis skrip, yang menambah biaya.
      4. Hanya satu arah: Pemasaran tradisional biasanya dipaksakan pada konsumen,dan hal ini sering mengganggu mereka. Banyak orang tidak suka kotak surat mereka sarat dengan email spam.

      Itulah informasi yang bisa kami bagikan, semoga bermanfaat dan terimakasih.

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 59236.61
ETH 2600.94
USDT 1.00
SBD 2.42