Macam Macam Tradisi Pemakaman Mayat di Indonesia

in #tradisi4 years ago

Adat-istiadat-macam-macam-pemakaman-cara-daerah-daerah-tradisi-kebudayaan.jpg

Pemakaman akan dilakukan, jika ada seseorang yang sudah meninggal. Pemakaman ini pun dilakukan dengan cara berbeda beda di beberapa daerah, apalagi daerah yang rasa kebudayaannya tinggi dan memiliki tradisi turun temurun. Contohnya seperti Trunyan di Bali,Waruga di Minahasa, Rambu Solo, Marapu, Tiwah dan lain sebagainya. Di jaman sekarang, tradisi tradisi dalam pemakaman pun masih ada di beberapa daerah. Hal ini dikarenakan masih banyak daerah daerah tertentu yang memiliki tradisi tradisi dan kebudayaan yang sangat kental.

Orang orang pada umumnya, pada masa sekarang mungkin hanya mengetahui jika ada orang mati, maka biasanya setelah jenazah didoakan, jenazah akan dibawa menggunakan keranda mayat stainless dengan cara diangkat diatas pundak. Setelah itu, jenazah dibawa ke tempat pemakaman, dan dikubur. Namun, kamu tau gak sih? Di Indonesia, ada beberapa daerah yang tradisi pemakamannya pun berbeda dengan yang biasa kita lihat, ada upacara upacara yang jarang kita ketahui.

Jika kita melihat lebih luas lagi, maka akan ada bermacam macam jenis adat istiadat dan kebudayaan dalam melakukan upacara pemakaman. Jika kamu ingin mempelajari mengenai macam macam tradisi, adat istiadat dan kebudayaan di Indonesia, Nah disini ini kami sudah merangkum informasi beberapa tradisi di Indonesia. Namun, kali ini kita akan membahas lebih detail pada tradisi mengenai pemakaman di beberapa daerah.

Pembakaran Jenazah dan Potong Jari

Tradisi ini dilakukan oleh suku Dani yang berada di Lembah Baliem. Tradisi yang dilakukan oleh mereka saat kematian seseorang adalah salah satu dari mereka harus potong ruas jari. Menurut kepercayaan suku Dani, potong jari ini bertujuan untuk menjadikannya simbol ungkapan rasa sakit dan sedih. Ketika sesudah salah satu dari mereka melaksanakan potong jari, mereka akan mandi lumpur lalu mengelilingi jenazah yang dibakar dalam keadaan menangis.

Ngaben

Ngaben biasa dilakukan oleh umat Hindu di Bali. Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah. Namun, bukan hanya jenazahnya saja yang dibakar, benda benda persembahan , ataupun seperti bunga, patung pun juga ikut dibakar dalam upacara ini. Upacara Ngaben ini disimbolkan sebagai keikhlasan dari keluarga untuk melepas kepergian anggota keluarganya.

Mumifikasi

Di Papua ada suku yang unik dalam melakukan pemakaman, yaitu suku Asmat. Namun, tradisi ini hanya untuk orang orang yang berkedudukan tinggi di suku tersebut. Tubuh jenazah akan diolesi zat zat khusus kemudian diletakkan pada perapian sehingga jenazah akan terkena asap secara perlahan. Setelah beberapa tahun, jenazah akan diposisikan dalam keadaan duduk, disimpan dan akan dikeluarkan kembali jika ada tamu yang datang.
Adat-istiadat-macam-macam-pemakaman-cara-daerah-daerah.jpg

Kuburan Bayi dalam Pohon

Tradisi ini kerap dilakukan oleh masyarakat di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tradisi ini menggunakan pohon Tarra untuk tempat mengubur bayi. Pohon Tarra itu sendiri, terletak pada kawasan Kambira, Tana Toraja. Pohon tara dipilih menjadi tempat penguburan bayi karena mengandung getah yang banyak. Getah pohon Tarra ini diibaratkan air susu dan ruangannya diibarat sebagai rahim. Masyarakat Toraja mempercayai kalau pemakaman ini dilakukan , agar kelak bayi yang sudah meninggal akan terlahir dari rahim ibu yang sama.

Menurut kepercayaan masyarakat, bayi yang meninggal sebelum muncul gigi akan dimasukkan kedalam pohon penuh getah. Proses pemakaman ini disebut dengan Passiliran yang akan dilakukan secara sederhana, tetapi berbeda dengan adat Rambu Solo.

Rambu Solo

Tana Toraja, Sulawesi Selatan juga memiliki tradisi yang bernama Rambu Solo. Rambu Solo ini akan diadakan jika ada kerabat yang meninggal dengan cara melakukan upacara pemakaman secara besar besaran.

Tradisi Rambu Solo ini biasanya membutuhkan waktu yang lama. Bukan hanya waktu yang lama, uang ratusan juta pun juga dibutuhkan. Hal ini dikarenakan pada tradisi pemakaman ini menggelar penyembelihan anak kerbau yang sangat banyak.

Trunyan

Pemakaman Trunyan adalah salah satu ritual atau tradisi yang dilakukan di daerah Bali. Dalam upacara pemakaman ini, jenazah tidak dikubur seperti jenazah pada umumnya, melainkan pada tradisi ini, jenazah akan disimpan diatas tanah dan ditutup dengan anyaman anyaman bambu agar tidak terlihat dari luar. Tradisi Trunyan ini tidak menimbulkan bau busuk karena pohon yang berada disekitarnya dipercaya akan menyerap bau busuk dari mayat tersebut.

Adat-istiadat-macam-macam-pemakaman-cara-daerah-daerah-tradisi.jpg

Marapu

Sumba, Nusa Tenggara Barat ( NTB ) Juga memiliki tradisi pemakaman, yaitu Upacara Pemakaman Marapu. Yang dilakukan dalam Tradisi ini biasanya menyembelih hewan ternak sebagai hidangan dan jamuan untuk tamu yang datang. Jika masyarakat Sumba ada yang tidak melakukan tradisi ini, masyarakat Sumba mempercayai bahwa keluarga yang tidak menyelenggarakan upacara ini akan sial. Biasanya, jenazah akan dimasukkan kedalam kubur yang baru agar segera bersatu bersama leluhurnya di surga.

Tiwah

Suku Dayak di Kalimantan juga memiliki tradisi sendiri, yaitu Tiwah. Tradisi upacara pemakaman ini dilakukan setelah jenazah sudah dikubur beberapa tahun hingga meninggalkan tulang. Mereka mempercayai kalau upacara ini untuk dilakukan untuk menyempurnakan jenazah agar keterikatan dengan dunia nyata bisa segera dilepaskan.

Sirang-Sirang

Di Sumatera , khususnya Batak Karo ada salah satu upacara pemakaman yang bernama Sirang-Sirang. Banyak masyarakat Batak Sembiring yang melakukan upacara pembakaran jenazah, hal ini dikarenakan adanya pengaruh agama Hindu yang berada di daerah tersebut.

Konon jenazah akan dibakar dipinggir sungai, setelah itu orang orang mengambil abunya dan menghanyutkannya di sungai. Sebelum seseorang menghanyutkannya, ia harus mandi dengan bersih terlebih dahulu agar tidak kena sial atau diikuti roh dari jasad yang dibakar.

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 59236.61
ETH 2600.94
USDT 1.00
SBD 2.42