The Diary Game Season 3 ( Senin, 19 Oktober 2020) : Pribahasa Lama

in #thediarygame4 years ago

Hari Minggu sudah jadi kemarin
Waktu dipakai seefisien mungkin
Belum selesai rumah di beresin
Eh lupa kalau ada tugas sekolah di hari Senin

Lelah yang melanda tubuh dan pikiran karena rumah berantakan dari kamar sampai depan rumah. Padahal cuma lantai keramik yang di bongkar tapi berhubung rumahnya minimanis sekali, semanis senyum sang mentari dipagi hari. Jadi ya barang dan tempat tidur dikamar diletakkan di ruang tengah yang tak seberapa besar. Sehingga makin mempersempit ruang gerak ku juga bocah.
Alhasil bangunpun hampir kesiangan, alias sudah jam setengah 6 diriku terjaga. Bocah pun bablas belum melaksanakan kewajiban. Langsung kubangunkan dan segera mereka bangun.

Hari Senin pagi ini kena jam pelajaran pukul 8, jadi segera ku notebook kesayangan yang sudah lama mendampingi ku dalam suka dan duka sehingga diriku tak ingin pindah lain notebook atau laptob, ya bisa jadi karena dana juga kurang haha. Kalaupun harus perlu berpaling, bisa pake labtob bocah saja.

IMG20201019064614.jpg Notebook yang tetap setia mendampingi ku

Kubuka Google Drive dan segera kubuat materi pelajaran untuk ini hari. Rasanya ingin teriak tolong tolong tolong yang mana yang harus diselesaikan duluan. Lelah sangat melihat rumah yang berantakan namun tidak bisa segera dibereskan karena harus mengerjakan yang lain dulu.
Sarapan pagi pun tak sempat di sediakan. Alhasil sarapan tunjuk pun segera di lakukan agar lebih hemat tenaga dan waktu.

IMG20201019075212.jpg Kamar peraduanku yang kosong melompong penuh debu potongan keramik

Kamar kosong melompong yang tampak debu halus sangat menyengat dihidung dan membuat diriku terbatuk batuk. Belum lagi ruang tengah yang penuh barang dan baju yang berserakan di atas tempat tidur yang juga diletakan diruang tengah. Sengaja tidak di abadikan karena bikin mata yang lihat pun jadi sakit kepala pundak lutut kaki semua.

Kumulai putar mesin cuci sambil melipat baju dan menggeser tempat tidur kedalam kamar. Sekali mendayung dua sampai tiga pulau terlampaui, sebuah pribahasa lama yang kuterapkan sekali bekerja. Rumah beres, cucianpun kelar sekitar pukul setengah 12. Lantas kusuruh bocah yang lagi istirahat dari aktivitas sekolah jarak jauhnya untuk menjemur pakaian. Karena diriku menyiapkan santap siang dengan menu seadanya dari bahan yang ada di kulkas.

Masak selesai jemuran pun sudah tergelar. Azan Dhuhur pun berkumandang, bocah segera melajukan motornya ke Mesjid Panggoi. Dan diriku dirumah melakukan kewajiban sebagai hamba yang lemah. Sepulangnya bocah kamipun makan siang dan istirahat.

Tak berapa lama masuk notifikasi dari teman saat sedang berehat, menanyakan rumah untuk mengantarkan risol pesanan ku di hari Minggu namun dia berhalangan. Dan diganti dengan hari ini.
Risolnya cukup enak dengan harga yang menurut ku sangat murah 10.000 ribu per sepuluh biji, sudah di antar kerumaj, terus mengunakan tempat. Lalu kutanya apa ada untungnya ? Dia menjawab kalau banyak yang pesan dapat lah sedikit tapi tipis sekali. Lantas ku minta yang belum di masak untuk dimasukkan ke dalam kulkas. Kubeli 50.000 ribu rupiah lagi. Karena kebetulan dia bawa banyak. Alhamdulillah tidak payah kemana mana, makanan sudah tersedia.

IMG20201019151734.jpg Risol yang sangat enak dengan harga bersahabat

Tak berapa lama bercerita temanku pun permisi pulang detik detik saat azan Azhar akan segera berkumandang. Dan kamipun menyantap risol yang masih hangat itu. Ditemani udara yang mulai dingin dan angin yang bertiup agak kencang. Tanda hujan akan segera turun. Teringat mamak di Krueng Geukueh belum dijemput. Sudah 3 malam mamak disana karena ada acara dirumah tetangga. Dan ini hari mamak pulang ke Panggoi, tak berapa lama hujan pun mulai menerjang negara api yang telah lama kering kerontang panas membara. Alhamdulillah aroma panas tanah yang dihujam air yang lumayan deras, selalu menerawang kan alam pikiran ku ke suatu tempat yang membikin hati terasa tenang.

IMG20201019175420.jpg Genangan air dibahu jalan

Hanya sesaat hujan turun menyirami negara api, namun cukup membuat basah bumi beserta isinya. Kulaju kereta kudaku menjemput mamak yang sudah menunggu.
Sampai disana kulihat genangan air yang lumayan banyak. Dan bunga bunga yang tampak segar kembali serasa baru siap mandi dan mulai berdandan lagi.

IMG20201019175538.jpgBunga yang tampak segar kembali

Akhirnya magrib pun tiba, segera kulaksanakan kewajiban dirumah mamak dan saya tiba kembali ke Panggoi saat Isya berkumandang.

Ya Alhamdulilah demikian rangkaian kegiatan hari ini dari pagi sampai selesai isya yang saya tuangkan di diary game ini.

Terimakasih @anroja, @ernaerningsih dan tim tangguh nya serta suhu Steemit saya @radjasalman. Semoga komunitas ini bisa terus berjaya. Merdeka

Terimakasih juga kepada :
@steemcurator08, @muzack1, @inwi, @steem-indonesia, @puncakbukit, @nazarul, @el-nailul @green07, @herimukti dan komunitas Asia Tenggara.

Sort:  

Jangan lupa besok nangkring di SMA 2 ya... Kita kupas tuntas segala masalah

Segan awak...gak ada nama gaess @radjasalman... Palingan habis dhuhur datang...kalau pagi orang2 khususan toyiban pak haha

Saya juga, tapi rencana masuk jam 10-12 aja utk nyemangati kawan-kawan aja 🤭

Oke pak...kabar kabaari yaaa... Sip kalau ada Kwan haha

Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.

Anroja

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63626.66
ETH 2640.26
USDT 1.00
SBD 2.75