The Diary Game, Senin 24 Agustus 2020
Kemarin adalah hari yang sibuk buat saya, banyak kegiatan yang hampir saja tidak tercaver, mulai dari kegiatan rutin mengajar sampai kegiatan bermasyarakat.
Padi di tikar jemuran
Kegiatan pertama diluar kegiatan rutin adalah menjemur padi, untuk tahun ini sengaja saya menyimpan padi buat persediaan beras dirumah langsung dari hasil panen sawah sendiri, sedangkankan tahun-tahun kemaren semua gabah saya jual, kemudian saya beli beras, karena menurut saya menyimpan gabah untuk persedian beras lebih ribet dari membeli beras.
Kali ini saya mencoba melakukan sebaliknya, memang saya akui menjemur padi hal yang menyita waktu dan tenaga, tapi padi hasil sawah saya tidak terlalu banyak memakai bahan kimia, lebih kepada proses alam dan bahan organik saja, sehingga kualiatas berasnya dipastikan jauh lebih baik.
Jamaluddin memotong dahan pohon sentang
Menjelang siang saya menemani Jamaluddin membersihkan batang pohon "Sentang".
Cabang-cabangnya yang semakin besar telah mengganggu tanaman lainnya, sehingga cabang-cabang ini saya upahkan pada Jamaluddin untuk dipangkas.
Menurut kata orang, pohon kayu yang telah dipangkas sebagian dahannya akan mengalami proses pertumbuhan lebih cepat dari biasanya. Pohon sentang ini rencana saya nantinya akan saya potong buat bahan membuat rumah atau keperluan lainnya, mungkin sekitar tujuh atau delapan tahun lagi sudah bisa dipanen.
Kak Tiaman sedang mengangkut kayu bakar
Dahan-dahan pohon sentang yang dipangkas oleh Jamaluddin saya serahkan buat Kak Tiaman untuk persedian kayu bakar beliau, kak Tiaman adalah seorang perempuan kategori menengah kebawah di desa kami, biasanya beliau mencari kayu bakar di sekitaran kebun-kebun tetangga.
Dengan sigap dan penuh tenaga sedikit demi sedikit dahan-dahan pohon sentang diangkut oleh kak Tiaman kerumahnya. Tidak butuh waktu lama semua dahan selesai kak Tiaman bersihkan dari kebun saya.
Jalan menuju Matang Anoe
Setelah mengajar dan Salat Ashar kami sekeluarga besar ada undangan kepesta peresmian pernikahan di desa Matang Anoe seunudon Aceh Utara. Semestinya kami menghadirinya besok, karena memang acaranya tanggal 25 Agustus, tapi mengingat ini masih dalam suasana covid, kami menghindari keramaian, kami mengambil inisiatif berangkat hari ini.
Jalanan tampak sangat gelap, mendung menggantung seolah siap menumpahkan hujan dengan derasnya, kami tetap berangkat, lagi pula rumah acara sudah semakin dekat.
Suasana di rumah acara
Sampai dirumah acara seperti yang kami harapkan, tidak banyak orang berkerumun, sehingga kami dan anak-anak punya banyak ruang untuk bergerak.
Beberapa ibuk-ibuk dan bapak-bapak nampak sedang duduk beristirahat sebelum kembali melanjutkan pekerjaan mereka.
Cek Pon pulang dari berbelanja
Setelah agak lama beristirahat cek Pon pulang berbelanja dari pasar, Cek Pon adalah tuan rumah yang kami hadiri undangannya, cek Pon dengan ibu saya masih sepupuan, tapi jalur hubungannya saya kurang hapal, walaupun demikian hubungan kami masih sama-sama dekat, kami selalu saling mengunjungi disaat ada acara-acara, bahkan lebaran pun kami serin saling berkunjung.
Anak-anak berpose di pelaminan
Setelah menyantap makanan anak-anak nampak bergaya dipelaminan, menurut saya dengar dari mulut istri saya dan ibu saya ini jenis pelaminan mahal, tapi menurut saya tidak lebih dari kursi buasa, ha ha ha
Suasana sore yang sangat indah
Menjelang Magrib kami beranjak pulang, susana langit nampak sangat indah, matahari mulai nampak lelah ingin beristirahat dari memancarkan sinarnya seharian.
Langit yang tadinya saat kami datang gelap dengan mendung menggantung, kini berubah indah dengan sinar matahari memerah diufuk barat.
Kami berhenti salat Magrib di Seunudon, setelah salat kami berangkat pulang dengan pelan-pelan. Menjelang Isya kami sampai dirumah dengan selamat, Alhamdulillah
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Salam: anroja
Melihat Jamaluddin memangkas pohon tersebut sangat berisiko karena tidak menggunakan pengaman.
#onepercent
#indonesia
Hello friend in India wheat is called Gehu and we too wash it clean the pebbles and then dry it in the sun before taking it for grinding . Those girls are too lovely . Have a good day
Steem on!
#onepercent
#india
thank you for visiting my brother, have a nice day
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
Sorry we missed the voting window on this post. An extra vote will be added to your next Diary Game post.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team