The Diary Game (8 Agustus 2020): Banyak undangan
Hai Semua
Hari ini adalah hari baik, walaupun setiap hari adalah hari yang baik. Namun pada hari ini sabtu (8/8) hampir di seluruh belahan dunia Aceh ada pesta "preh linto baro, dan preh dara baro" walaupun linto dan daranya ada yang "stok lama". Saya sendiri ada dua undangan yang sampai, diantaranya dari Muksalmina (Boss King) alumni FKIP Biologi Unsyiah, dan Lidya Marissa alumni FKIP Matematika yang juga alumni MAN Kota Lhokseumawe yang saat bersekolah di MAN saya menjadi walikelasnya yang baik hati, rajin menabung, rajin membantu ibu, kalau siang makan nasi, dan malam minum susu.
undangan pesta pernikahan
Ternyata pasangan yang melaksanakan pesta hari ini keduanya memiliki pasangan yang bernama Aulia, hanya saja berbeda nama lengkapnya, jenis kelamin, pekerjaan, dan yang pasti juga berbeda orangnya.
papan bunga ucapan selamat
Kita doakan saja mereka semua (dan kita juga) selalu dalam sakinah, mawaddah, wa rahmah menjalani kehidupan berumah tangga.
Adapun kegiatan saya hari ini sejak pagi sudah melakukan rutinitas seperti biasa, beres-beres rumah, bersih-bersih, dan membantu istri di dapur (bantu makan).
bersih-bersih rumah
Selanjutnya setelah selesai beres-beres, langsung belanja ke pasar "balee canang" kawasan Dewantara Aceh Utara. Kali ini saya membeli ikan "alue-alue" yang telah dicincang dengan harga Rp. 20.000,-/tumpuk. Sayur bayam seikat seharga Rp. 3.000,- dan sebungkus "mie caluek"" yang dibanderol Rp. 1.000,- saja. Setelah membayar semuanya, ternyata tidak ada kembalian pecahan seribu, oleh sang penjual saya ditawari pengembalian pakai tempe. Saya baru tahu ternyata ada mata uang baru selain bitcoin, steem, dan SBD yaitu "tempe". Saya berpikir dalam hati (tapi tidak tega bertanya) bagaimana kalau besok saya belanjanya bawa tempe saja dari rumah sebagai pengganti mata uang rupiah yang dikeluarkan pemerintah sejak zaman "doeloe".
memasang umbul-umbul agustusan
Selesai kegiatan rutinitas pagi di rumah, saya lanjut berangkat ke sekolah untuk mengurus beberapa agenda, diantaranya finishing persiapan 17-an, rapat dewan guru, dan penyelesaian administrasi keuangan (uang kesiswaan, julo-julo, dll). Adapun hasil rapat bersama dewan guru sama seperti keputusan rapat terbatas yang pernah saya sampaikan pada postingan #thediarygame saya dua hari yang lalu.
rapat dewan guru
Setelah rapat selesai saya menyempatkan diri memantau harga pasaran SBD, Steem, HBD, dan Hive untuk membantu guru saya Tgk Fakrul dan umminya (@steemitcountry dan @steemitnatural) melakukan pencairan. Ada sekitar tiga jutaan rupiah jika diproses saat ini. Sungguh angka yang menyedihkan dibandingkan saat booming dua atau tiga tahun lalu. Kesedihan ini tidak berlangsung lama karena tersadar bahwa pada saat harga meledak kala itu kami belum punya akun steemit, apalagi punya saldonya.
memantau harga pasar
Dengan ditemani sebungkus lontong "rapat" , saya terhanyut dengan angka-angka dan kali-kali, tambah-tambah, tetapi tidak kurang-kurang apalagi bagi-bagi, di depan monitor sampai tidak terasa bahwa saya tinggal sendirian di sekolah. Ternyata sudah azan dhuhur dan guru-guru sudah pada sampai di rumah masing-masing. Saya pun langsung "sipak tumpang" OTW ke rumah sebentar (InsyaAllah senin balik lagi ke sekolah).
konsumsi rapat dewan guru
Sesampainya di rumah saya membuka Hp ternyata ada WA dari ibu negara (dibaca "istri") yang minta dibelikan jeruk sambil pulang nanti. Namun WA dikirim saat saya berjarak hanya beberapa meter dari rumah, jadi saya memutar haluan untuk pura-pura mau berangkat berpatroli seperti biasa, namun kata istri besok aja, saya pun langsung cepat-cepat menjawab "oke baiklah", hehehe...
Selanjutnya istri menanyakan kenapa cepat pulang, bukannya ada tiga undangan hari ini? Waduh.... Saya baru ingat ternyata baru undangan rapat dewan guru yang saya hadiri, sementara ada dua undangan pesta terlewatkan. Beginilah lelaki karir jika tidak memiliki manager atau sekretaris cantik di samping untuk mengingatkan segala adenda yang harus dihadiri. Maafkan saya anakku Lidya, dan adinda Muksalmina. Kalau saya kembali lagi pasti saat ini mereka sedang bongkar tenda, atau pengantinnya sedang cuci kuali seperti adat orang Gayo. Yakinlah doa terbaikku akan selalu untuk kalian sekeluarga...
"aneuk agam phon"
Kemudian ishoma seperti biasa, "boci" sama "aneuk agam phon". Kali ini dia sudah paham betul kelemahan lawan dan jalur pelarian saat jadwal tidur siang. Baru beberapa menit saya langsung pulas, dan diapun lenyap bersama Hp-nya bagai ditelan bumi, sepertinya dia punya kemampuan menghilang seperti ninja yang hanya melemparkan bola asap dan lenyap.
Selanjutnya sore hari melanjutkan rutinitas seperti biasa, tidak ada yang spesial selain ayam yang tidur mengeram di "satu gubuk dua cinta" . Tapi kali ini arah kepala mereka (kedua ayam) se arah. Saya khawatir mereka akan mengobrol sepanjang malam sampai tidak sadar bahwa anaknya menetas dan kelaparan hingga mencari induk lain ("mak muda baro").
Demikianlah kisah tidak penting kegiatan saya hari ini untuk diceritakan kepada sahabat steemian melalui #thediarygame. Semoga tidak ada yang tambah stres setelah membacanya.
Terimakasih @anroja dan @ernaerningsih atas motivasinya, kalian salah satu pilar penyemangat penulis pemula seperti kami di belahan Asia Tenggara.
Upvoted by @steem-indonesia
Reward Post noted! 🙂
Thanks
Buku harian yang menarik dan seru, mengalir dan mendetail. Saya salut dengan anda karena postingan anda cukup keren. Renyah bercampur dengan humor.
@shortsegments reward post
Terima kasih @anroja dan @shortsegments atas partisipasi yang diberikan
Sama-sama bang @radjasalman
Post rewarded!
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Salam dari @anroja
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
Sorry we missed the voting window on this post. An extra vote will be added to your next Diary Game post.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team