nurse

in #the5 years ago

  A. Biografi Rufaidah Al-Asalmiya Rufaidah al-asalmiyah atau siti rufaidah adalah perawat muslim pertama di dunia, iasudah jauh sebelum pionner of modern nurse lahir kedunia. Rufaidah al-asalmiyah memiliki nama lengkapa rufaidah binti sa’ad al-bani aslam al-khazraj. Ia lahir di yatrhrib, madinah pada tahun 570 M dan wafat pada tahun 632 M. Rufaidah hidup pada masa rasulullah SAW pada abad pertama hijriah atau abad ke-8 M. ia termasuk golongan kaum anshor (golongan pertama yang menganut agama islam di madinah). Ayah rufaidah adalah seorang dokter, rufaidah mempelajari ilmu keperawatan saat ia berkerja membantu ayahnya. Saat kota madinah berkembang, ia mengabadikan diri merawat kaum muslimin yang sakit. Saat tidak terjadi peperangan, rufaidah membangun tenda diluar masjid nabawi untuk merawat kaum muslimin yang sakit. Pada saat perang badar, uhud, khandaq, dan perang khaibar rufaidah menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Ia mendirikan rumah sakit lapangan, sehingga rasulullah SAW memerintahkan korban yang terluka diriwayat oleh rufaidah. Rufaidah al-asalmiya melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat, dan dalam perang khaibar mereka meminta izin kepada rasulullah SAW untuk merawat para mujahid yang terluka. Tugas ini digambarkan mulai oleh rufaidah, dan merupakan pengakuan awal untuk pekerjaan keperawatan medis. Selain berkontribusi dalam merawat mereka yang terluka saat peperangan, rufaidah al-aslamiyah juga terlibat dalam aktifitas sosial dikomunitasnya. Dia memberi perhatian kepada setiap muslim, orang miskin, orang yang terluka, dan semua orang yang membutuhkan bantuannya. Hingga suatu hari calon suami rufaida datang membawa kabat mengenai rasulullah SAW tentang kenabian beliau. Akhirnya mereka berdua mendatangi Beliau dan berbincang mengenai ke-Esaan dan kasih saying Allah. Mereka menyadari bahwa patung-patung yang mereka sembah selama ini tak member apa-apa, bahkan mereka member patung-patung itu makan seolah mereka hidup. Lantas dengan hidayah yang merasuk mereka meyakini bahwa Allah adalah tuhan yang member mereka hidup selama ini, mereka takjub dan lansung beralih menjadi mualaf. Rasulullah menjelaskan pada rufaidah bahwa : “mengobati dan merawat adalah pekerjaan paling mulian dan ajaran yang paling agung, serta merupakan manfaat yang paling besar untuk manusia. Dan sesungguhnya kedatangan islam adalah untuk menyelamatkan pekerjaan mulia ini dari khurafat dan kebatilan”. Meresapi perkataan rasulullah SAW rufaidah semakin bersemangat menjalankan ilmu-ilmu keperawatan sesuai dengan ajaran islam. Dahulu ketika ia merawat seseorang yang terluka ia tak pernah mencuci tangan dan lansung merawat pasien yang lainnya. Sekarang semenjak ia mengenal islam ia mengetahui tentang kebersihan yang merupakan bagian dari iman dan sarang penyakit ialah dari kondisi yang tidak bersih. Maa sekarang tak lupa ia selalu berwudu sebelum merawat pasien dan mencucikan tempat praktenya dari kotoran dan najis. Rufaidah tak hanya melakukan perawatan dan pengobatan, ia juga aktif dalam bidang sosial lain yakni memberikan bantuan pada setiap fakir miskin, anak yatim dan orang-orang yang tidak mampu bekerja. Rufaidah juga menyelenggarakan pendidikan untuk para anak yatim, memberikan pelajaran-pelajaran agama, ilmu keperawatan, serta mengasuh mereka. Perjuangan rufaidah tidak berhenti sampai disitu saja. Ketika agama islam telah menyelimuti madinah, rufaidah berkonsentrasi pada pekerjaan para medis yang mewarisi dari para leluhurnya namun tidak menggunakan cara-cara para leluhur seperti berdoa pada patung saat mengobati, ia hanya mengambil ilmu medis dan berdoa kepada Allah yang maha esa. Saat itu ia hanya melakukan perawatan dan penyembuhan terhadapa masyrakat yang menderita penyakit. Lalu ia beranjak bangkit ingin membantu rasulullah dan para sahabat berjihad dengan cara mengobati dan merawat korban perang. Saat pasukan dikomando oleh rasulullah SAW berada dalam kesulitan, datanglah rufaidah menemui rasulullah SAW. Ia datang bersama sekelompok besar wanita di belakangnya. Ternyata rufaida telah mengorganisasi dan melatih mereka dalam bidang keperawatan dan pengobatan. Ia mendirikan kemah pengobatan disamping masjid nabawi. Pada saat gendering telah ditabu untuk melawan kaum musyrik, rufaidah bersama rombongan turut bergabung di dalamnya sebagai pelayan korban perang. Hal itu ia lakukan di perang badar, perang uhud, perang khandaq, perang khaibar, dan beberapa perang lainnya. Pada perang khandaq saat tentara al-ahzab mengepung madinah, rufaidah mendirikan kemah disekitar medan pertempuran. Rasulullah SAW pernah memerintahkan untuk memindahkan seseorang sahabatnya yang mulia bernama sa’ad ibn mu’az kekemmah rufaidah agar diberi pertolongan, karena waktu itu sa’ad terkena panah dilengannya. Saat itu rufaidah memberikan pengobatan dan mencabut anak panah dan menghentikan pendarahan dan ia berhasil mengobatinya. Pada peristiwa tersebut rasulullah SAW lewat dan menemui sahabat yang sedang terluka itu dikemah rufaidah beberapa kali dalam sehari dan bertanya : “bagaimana keadaan mu pada sore hari ?”. Sahabat yang ditanya lalu menjawab dengan menerangkan kadaannya sampai Allah mewafatkannya sesudah peristiwa perang bani Quraizah. Pada saat terjadi perang uhud, inilah perang terbesar yang diikuti kaum wanita. Pada saat itu rufaidah mengorganisasi setiap perempuan yang ikut dalam perempuan untuk menjaga setiap baris tenda. Pada saat perang berlansung banyak yang terluka oleh kaum musyrikin. Satu per satu barisan wanita meninggalkan tenda dan melanggar perintah. Beberapa kaum wanita ikut berperang hingga akhirnya ada pula yang tumbang dalam nuansa jihadnnya melindungi rasulullah, melindungi agama. Sebuah kejadian tragis yaitu salah seorang yang lenganya hamper putus masuk kedalam tenda rufaidah. Ia adalah rasyid ibnhafs seoranng musryik yang keji namun sekarang beralih memeluk islam dan membela rasulullah di medan perang. Dahulu saat rasyid ibn hafs masih tergolong kaum musyrikin ia sempat membunuh suami rufaidah.sekarang ini kondisi tengannya hamper putus. Dengan segenap hati rufaidah mengobati rasyid tanpa membebani pikirannya dengan status rasyid yang membunuh suaminya. Namun, dengan kerelaanya dab lansung kembali bertempur melawan musyrikin membela rasulullah SAW rufaidah tercengang terharu melihat hal tersebut. Rufaidah bersama kaum wanita lainnya terus merawat dan mengobati korban luka perang, sebelum akhirnya para pejuang tersebut bertempur lagi. Sungguh berat tugas dan peranan rufaidah dan wanita-wanita lainnya. Hingga pada akhirnya mereka memenangkan perang tersebut atas izin allah. Jikalau saja tidak ada tenda pengobatan dan perawatan yang dibuat oleh rufaidah dan pasukan wanita lainnya, tentu akan lebih mempersulit lagi keadaan perang saat itu. Setelah perang selesai, rasulullah SAW mengambilkan harta hasil rampasan perang. Tak kecuali rufaidah, ia dipangil rasulullah SAW belian menghadiahkan pada rufaidah sebuah kalung pada rufaidah dan berkenan melilitkan kalung tersebut di leher rufaidah. Ia berwasiat bahwa anugerah dari rasulullah tersebut harus dikubur bersama jasadnya nanti ketika ia telah meninggal. Sungguh beruntung seorang rufaidah atas kerja kerasya membantu pasukan islam dalam medan pertempuran, ia memperoleh kehormatan dari rasulullah SAW. Rufaidah seorang wanita yang memperoleh kemuliaan dari orag mulia, rasulullah SAW. Sejarah islam juga mencatat beberapa nama yang bekerja bersama rufaidah seperti : ummu ammara, aminah, ummu ayman, safiyat, ummu sulaiman, dan hindun. Beberapa wanita muslim yang terkenal sebagai perawat adalah : “ku’ayibat, aminah binti abi qays al ghifari, ummu atiyah al ansariyat dan nusaibat binti ka’ab al maziniyat. Leteratur lain menyebutkan beberapa nama yang terkenal menjadi perawa saat masa nabii Muhammad SAW saat perang dan damai adalah : rufaidah binti sa’ad al-aslamiyyat, aminah binti qays al ghifariyat, ummu atiyah al anasaiyat, nusaibat binti ka’ab al amziniyat, zainab dari kaum bani awad yang ahli dalam penyampaian penyakit dan bedah mata.  Ummu amarajuga dikenal juga sebagai nusaibat binti ka’ab bin maziniyat, dan ibu dari Abdullah dan habi,anak dari bani zayd bin asim. Nusaibat dibantu suami dan anaknya dalam bidang keperawatan. Dia berpartisipasi dalam perjanjian aqabat dan perjanjian ridhwan, dan andil dalam perang uhud dan perang melawan musailamah di yamamah bersama anak dan suaminya. Dia terluka 12 kali, tangannya terputus dan ia meninggal dengan luka-lukanya. Dia terlibat dalam perang uhud,merawat korban yang luka dan mensuplai air dan juga digambarkan berperang menggunakan pedang membela nabi.  Keistimewaan tokoh rufaidah ialah seorang pelopor wanita yang berani ikut perang bersama rasulullah SAW bahkan rufaidah membuat pasukan sendiri untuk ikut membela rasulullah SAW di medan perang dengan memanfaatkan ilmu keperawatannya. Dahulu kaum perempuan tidak banyak dan cenderung takut untuk untuk maju dalam barisan bersama rasulullah dan para lekaki.   Rufaidah memiliki kemampuan dibidang keperawatan. Segala macam ilmu kedokteran, tabib dan keperawatan juga ia miliki dengan baik. Ia pun tak segan-segan membaginya pada irang lain. Ilmu-ilmunya diterapkan dan dipakai secara baik dengan cara mengobati orang lain yang sakit ataupun terluka. Bahkan pada seorang yang telah membunuh suaminya pun rufaidah tidak dendam dan mau mengobatinya sesaat ia terluka parah.  Ia juga termasuk orang-orang yang sabar. Ia sabar dalam menghadapi beragam cobaan yang menderanya sesaat ia masuk dalam islam dan mulai menyebarkan agama islam pada penduduk sekitar sebagai seorang perawat rufaidah mempunyai pengaruh sangat besar. Karena setiap penduduk butuh terhadap rufaidah. Peranan rufaidah sebagai perawat di yastrib cukup besar pengaruhnya terhadap masyarakat.  Rufaidah aktif dalam keperawatan juga pada aktivitas sosialnya. Ia memelihara anak yatim dan menolong fakir miskin. Ia juga menyebarkan agama islam pada pasien-pasiennya dengan cara menunjukkan lewat perbuatannya yang mencirikan seorang muslimah yang baik. Oleh karena itu banyak orang yang terkesan terhadap agama islam lewat perilakunya yang islami. Tokoh satu ini juga memiliki sikap bijaksana yang tinggi. Ia pandai mengatur strategi. Hal ini terbukti dengan cara ia mengatur struktur orang-orang yang akan menjaga tenda. Ia juga membagi tenda-tenda perawatan sehingga dapat difungsikan diberbagai kondisi.  Di Negara-negara timur tengah, konteks keperawatan sendiri banyak dipengaruhi oleh sejarah keperawatan dalam islma, budaya dan kepercayaan di arab, keyakinan akan kesehatan dari sudut pandang keperawatan di Negara barat, keyakinan akan spiritual islam tercermin dalam budaya mereka.  Di indonesi mungkin hal serupa juga terjadi, tinggal bagaimana keperawatan dan islma dapat berkembang sejalan dalam harmoni percepatan tuntutan asuhan keperawatan, kompleksitas penyakit, perkembangan teknologi kesehatan dan informatika kesehatan. Agar tetap mengenang dan menteladani sejarah perkembangan keperawatan yang di mulai oleh rufaidah binti sa’ad.    

Sort:  

Thank you so much for sharing this amazing post with us!

Have you heard about Partiko? It’s a really convenient mobile app for Steem! With Partiko, you can easily see what’s going on in the Steem community, make posts and comments (no beneficiary cut forever!), and always stayed connected with your followers via push notification!

Partiko also rewards you with Partiko Points (3000 Partiko Point bonus when you first use it!), and Partiko Points can be converted into Steem tokens. You can earn Partiko Points easily by making posts and comments using Partiko.

We also noticed that your Steem Power is low. We will be very happy to delegate 15 Steem Power to you once you have made a post using Partiko! With more Steem Power, you can make more posts and comments, and earn more rewards!

If that all sounds interesting, you can:

Thank you so much for reading this message!

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.13
JST 0.032
BTC 60955.99
ETH 2884.24
USDT 1.00
SBD 3.63