Mengenal Pakaian Adat Orang Thailand

in #thailand7 years ago

Sejak ratusan tahun yang silam hingga sekarang ini mungkin secara universal orang akan setuju jika berpakaian adalah untuk kesopanan. Di mana zaman Kakek Adam dan Nenek Hawa mulai tercipta, karena melanggar larangan Tuhan untuk memakan buah kebijakan, mereka menjadi sadar dan malu, maka sejak itulah berupaya untuk menutup bagian tubuh yang terlarang disadarinya membuat diri mereka menjadi malu, pertama kali dilakukan dengan selembar daun pisang.

Sebegitu jauh penelitian dilakukan, belum dapat dipastikan dan dimengerti apa sebenarnya tujuan orang untuk berpakaian secara pasti. Anthropolog dan psycholog menyatakan bahwa berpakaian mengandung arti yang sangat kompleks dan luas. Untuk anda bisa memahami pendapat kedua bidang keahlian ini, seharusnyalah anda mengesampingkan teori tentang “berpakaian“ yang banyak berkembang hingga pada zaman modern ini.


Gambar : salah satu pakaian adat warga Thailand untuk acara spesial dan erat kaitannya dengan adat–istiadat dan agama setempat untuk kelompok wanita usia remaja dan paruh baya

Penalaran paling umum dan cukup logis, orang berpakaian disebabkan karena mereka ingin mengatasi rasa dingin terhadap kondisi tubuh yang lemah dari pengaruh buruk cuaca yang kondisinya tak menentu. Ernes Crawley lebih jauh menjelaskan bahwa budaya berpakaian pertama kali ditemukan di daerah tropis namun belum ditemukan bukti pendukung yang kuat. Penduduk asli Tierra del Fuego merupakan salah satu contoh, meskipun kedinginan, di sana jarang ditemukan pakaian dengan alasan yang masuk akal. Mereka hanya akan berpakaian untuk melindungi diri dari masuk angin saja. Seperti halnya orang primitif lainnya yang melindungi diri dari ganasnya cuaca bukan dengan cara berpakaian tetapi mereka lebih suka masuk ke dalam gua dari batu yang dianggap sebagai rumah, hingga masa kinipun orang Eskimo senang melepas semua pakaiannya begitu mereka masuk ke dalam igloo (rumah adat mereka). Orang primitif juga enggan melindungi diri dari hujan dengan cara berpakaian yang layak.

Thailand merupakan salah satu negara kerajaan di Asia Tenggara yang mempunyai sebuah ibukota serba modern, alam pedesaan yang cantik, pesona pantai dan pasar–pasar terapung yang mempesona serta budaya yang unik. Baik dari segi adat-istiadat, kepercayaan, hingga gaya berpakaian, banyak mendapatkan pengaruh dari budaya barat, namun masyarakat Thailand yang tinggal di daerah pedesaan masih setia untuk mengenakan pakaian tradisional.

Pengaruh agama Budha sangat kuat, berhasil membawa perubahan besar terhadap gaya berbusana pria dan wanita Thailand. Hal ini bisa anda lihat dengan dikenakannya pakaian Panong khas warga Thailand di desa–desa yang terdiri dari sehelai kain motif batik yang dililitkan mulai dari bagian bawah badan lalu dimasukkan pada celah kaki seperti kain dhoti di India. Berbeda dengan gaya berbusana wanita, para pria di Thailand lebih suka mengenakan celana panjang dan kemeja kasual yang terbuat dari bahan kain katun atau pakaian dari sutera.

Thailand, seperti halnya negara–negara lain di Indonesia telah lama dihuni oleh berbagai suku dan bangsa, di mana masing-masing dari mereka memiliki tradisi sendiri, kebiasaan, keyakinan, dan, tentu saja, pakaian dengan latarbelakang gaya pribadi di mana masing–masing bisa dikelompokkan ke dalam grup bahasa, baik itu Thailand atau Mon, menggunakan dua jenis utama berupa pakaian meriah dan santai. Yang terakhir dikenakan dengan kombinasi yang tidak biasa dari bahan denim dan sutra halus, terlihat sangat ideal untuk iklim panas dikombinasikan dengan warna cerah dengan cara pengolahan berupa dijahit dengan mesin untuk menentukan pakaian tradisional khas Thailand yang ada sebagian kecil berupa dijarit tangan (disulam dan yang lainnya).

Bagian yang paling akrab dan populer terhadap pakaian tradisional Thailand adalah rok panjang seperti kemben dan sangat ketat (yang populer disebut pha dosa). Ini terdiri dari tiga bagian: bagian utama (atas, disebut hua sin), bagian tengah (perut, disebut tua dosa) dan bagian bawah (frill, disebut timah dosa). Masing–masing bagian terbuat dari bahan yang sama, namun lebih suka menggunakan dua atau tiga bagian yang berbeda dalam warna dan pola yang cerah dan bergaya muda. Bagian atas rok tradisional terbuat dari kapas yaitu kain yang cerah. Di perut tampak seperti barang belt ukuran luas dihiasi ornamen dan gambar menarik. Pada bagian bawah ditandai dengan pola yang kompleks dengan lukisan kemerahan. Untuk kelompok pria tidak terlalu sulit memilih untuk mengenakan pakaian tradisional mereka. Menurut catatan sejarah, ternyata pakaian tradisional untuk pria tidak serumit di tekstur, sebagai perempuan, dan pada umumnya mirip dengan busana yang berbau etnis dari negara lain.

Melewati Tradisi

Di masa lalu, warga Thailand tidak hanya mengenakan kostum nasional mereka, tetapi juga bangga terhadap kostum mereka yang terlihat unik tetapi fashionable. Sekarang, tradisi ini mulai secara bertahap memudar. Anda akan jarang bertemu warga Thailand yang lebih suka memilih untuk memakai busana modern kecuali pada setiap liburan nasional (Hari Ibu, Hari Ayah, atau Hari Pernikahan). Alih-alih memakai kemeja sutra, pria lebih suka mengenakan jas untuk bekerja dan anak-anak di sekolah.

Pada umumnya pakaian adat Thailand lebih banyak dikenakan untuk terlibat dalam tarian rakyat yang banyak diminati oleh turis asing, meskipun demikian, pakaian tradisional Thailand selalu diterima oleh masyarakat umum dari mancanegara.

Penulis : Kadek Nila Utami
([email protected])

Referensi gambar : https ://pixabay.com/en/thailand-asia-culture-golden-2630777/

Lihat juga:

Sort:  

Postingan yang bagus kawan,
Sobat kenapa tidak pernah masuk lagi ke postingan saya.

Tengkyu banget yah.. ;D

Postingan yang bagus kawan,
Sobat kenapa tidak pernah masuk lagi ke postingan saya.

Terimakasih yah.. :^)

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63931.73
ETH 2663.43
USDT 1.00
SBD 2.84