Millennial is Not Just an Age | Milenial Bukan Hanya Sebatas Usia |

in #technology6 years ago (edited)



When he just graduated as a member of the North Aceh Regency Independent Election Commission (KIP) in 2013, we all attended a week-long orientation at The Pade Hotel, Banda Aceh. This is a kind of warm-up before carrying out duties as the organizer. Two previous periods when I was elected as a commissioner, I never followed an orientation like this.

Various materials are provided for a week, including building a strong vision and character development. One of them is from Dunamis, an organization of self and organizational development. I remember a Dunamis mentor named Adi Rahmad who delivered the material in an interesting way.

In a small discussion after the formal event, Adi Rahmad discussed the current young generation (born in the 1980s and above) who are creative and innovative by utilizing the internet as a source of strength. He compared with the previous generation that many used the internet for the useless fad. He asked what year I was born. When I answered 1972, he said the generation of the 1970s was not included in it.

At that time, I was about to cut the conversation, but it didn't happen because the situation was not possible. But I do not fully agree that the millennial generation is only related to age alone. Indeed, if you look at the definition, the generation of millennials began in the 1980s to 2000 and above. But when many generations were born in that era but who had come into contact with technological progress, they were not included in the millennial group. How can it be called millennial generation if the email doesn't have one?

I have used the internet network in work since 1999 when there was a Wasantara-Net owned by the Post Office. Internet technology has also been used by me to do gold futures trading business since 2013. Internet-based business has given me huge advantages and disadvantages, until now when I am familiar with blockchain and cryptocurrency.

Although not experts in information technology, but in various fields of daily work as journalists, commissioners, and lecturers, not far from technological needs. The ability and knowledge of minimal information technology is a necessity in running a modern profession, regardless of the type of profession.

When cryptocurrency trading now includes the main source of income, inevitably we have to better understand the blockchain system working. And when it has been involved in it since 2017, in fact, we have been 10 years ahead compared to most people who haven't understood it or just listened. The people involved - even some of them were experts - were not all young. Even abroad many experts are over 50 years old.

Millennials are not age limited. When the older generation has taken advantage of technological advances - especially in the field of informatics - in various aspects of life, they have been included in the group of ministers. Some of them have influence and even become millennial idols born in the mid-1990s. Capacity and a more decisive role, not just the age.[]






Milenial Bukan Hanya Sebatas Usia

Ketika baru lulus sebagai anggota Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Utara pada 2013, kami semua mengikuti orientasi selama seminggu di Hotel The Pade, Banda Aceh. Ini semacam pemanasan sebelum menjalankan tugas sebagai penyelenggara. Dua periode sebelumnya ketika terpilih sebagai komisioner, saya tidak pernah mengikuti orientasi seperti ini.

Berbagai materi dibekali selama seminggu, termasuk membangun visi yang kuat dan pengembangan karakter. Salah satunya dari Dunamis, sebuah lembaga pengembangan diri dan organisasi. Saya ingat seorang mentor dari Dunamis bernama Adi Rahmad yang menyampaikan materi dengan cara menarik.

Dalam diskusi kecil seusai acara formal, Adi Rahmad membahas tentang generasi muda sekarang (kelahiran 1980-an ke atas) yang kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan jaringan internet sebagai sumber kekuatan. Ia membandingkan dengan generasi sebelumnya yang banyak memanfaatkan internet untuk keisengan yang tak berguna. Dia bertanya saya kelahiran tahun berapa. Ketika saya jawab 1972, ia mengatakan generasi 1970-an tidak termasuk di dalamnya.

Ketika itu, saya hendak memotong pembicaraan, tapi tidak jadi karena situasinya tidak memungkinkan. Tapi saya tidak sepenuhnya sependapat bila generasi milenial hanya dikaitkan dengan usia semata. Memang kalau melihat definisinya, pengelompokan generasi milenial dimulai 1980-an sampai 2000 ke atas. Tapi ketika banyak generasi yang lahir pada era tersebut tetapi yang pernah bersentuhan dengan kemajuan teknologi, mereka tidak masuk dalam kelompok milenial. Bagaimana bisa disebut generasi milenial jika email saja tidak punya?

Saya sudah memanfaatkan jaringan internet dalam bekerja sejak 1999 ketika masih ada Wasantara-Net milik Kantor Pos. Teknologi internet juga sudah saya gunakan untuk berbisnis perdagangan emas future sejak 2013. Bisnis berbasis internet sudah memberikan keuntungan dan kerugian besar bagi saya, sampai sekarang ketika sudah akrab dengan blockchain dan cryptocurrency.

Meski tidak ahli dalam teknologi informasi, tetapi dalam berbagai bidang pekerjaan sehari-hari sebagai jurnalis, komisioner, dan dosen, tidak jauh dari kebutuhan teknologi. Kemampuan dan pengetahuan teknologi informasi minimalis merupakan sebuah keniscayaan dalam menjalankan profesi modern, apa pun jenis profesi itu.

Ketika sekarang perdagangan cryptocurrency sudah termasuk sumber penghasilan utama, mau tak mau kita harus lebih memahami sistem blockchain bekerja. Dan ketika sudah berkecimpung di dalamnya sejak 2017 lalu, sesungguhnya kita sudah 10 tahun lebih maju dibandingkan dengan kebanyakan orang yang belum memahaminya atau hanya mendengarkan saja. Orang-orang yang terlibat di dalamnya—bahkan di antaranya ada yang menjadi pakar—tidak semuanya berusia muda. Bahkan di luar negeri banyak ahli yang sudah berusia di atas 50 tahun.

Milenial tidak dibatasi dengan usia. Ketika generasi tua sudah memanfaatkan kemajuan teknologi—terutama di bidang informatika—dalam berbagai aspek kehidupan, mereka sudah masuk dalam kelompok minenial. Beberapa dari mereka memiliki pengaruh bahkan menjadi idola generasi milenial kelahiran pertengahan 1990-an. Kapasitas dan peran yang lebih menentukan, bukan sekadar usia.[]






Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

Sort:  

"Ketika sekarang perdagangan cryptocurrency sudah termasuk sumber penghasilan utama, mau tak mau kita harus lebih memahami sistem blockchain bekerja".

Saya pun berkali-kali menanamkan ini dalam diri, bahwa, sumber finansial memang sangat mungkin berasal dari internet. Saya sedang melakoninya. Menjadi Steemian dan Youtuber hehe.

Sy mau jadi millennial juga lah klo begitu, mau belajar juga ttg cryptocurrency

Saya sekarang pengacara @husainiende: penganggur banyak acara. Benar-benar hidup dari criptocurrency meski harganya sedang turun. Berarti, kita milenial aliran tua...Hehehehehe.

Hehe. Smg beumeuhase. Tp urueng droe dahsyat bang. Krn ka leubeh awai berlabuh di sinoe

Good jumping

Posted using Partiko Android

This post has been upvoted by @steem-ambassador.
The #promo-steem mission is to support high quality promotional and educational posts which raise the profile and value of STEEM.
For full details of the programme, please visit https://promo-steem.com/

Kita seringkali malas untuk belajar dan bersikap skeptis serta pesimis terhadap sesuatu yang baru, itu menunjukkan bahwa kita ini tidak siap untuk berubah dan menerima bahwa dunia ini tidak ada yang abadi, kebanyakan dari kita lebih memilih hanya ikut-ikutan trend dan kebiasaan yang ada, tidak mau belajar lebih mendalam untuk bisa terus maju dan tidak ketinggalan peradaban.

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 60699.39
ETH 2655.06
USDT 1.00
SBD 2.59